(16) Kerumah Sean

1.1K 59 6
                                    

"Woi tembok!" tidak ada jawaban.

"Woi es batu!" Masih tidak ada jawaban.

"Kulkas!!" Keysa diabaikan.

"Sean Sayanggg!!!" Sean berhenti.

Keysa tidak percaya, harus di panggil sayang dulu?

"Manggil gue?" Malah bertanya, pasalnya Sean tidak merasa jadi tembok, es batu, dan kulkas.

"Bukan." Keysa menggeleng. "Manggil semut."

"Ngapain?"

"Ngajak semut ziaran ke kuburan lo."

"Gue masih hidup."

"Besok mati." Keysa melotot, menakuti Sean.

"Tau dari mana?"

"Soalnya besok gue niat nyantet lo." Keysa melanjutkan langkahnya. Sangat mudah untuk Sean menyamakan langkah Keysa yang kecil.

"Mau pulang bareng?"

"Kalo lo maksa, yaudah." Keysa mengangguk, padahal Sean cuma bertanya sekali. "Kebetulan Pak Dadang lagi jemput Juna les dulu."

"Kerumah gue."

"Hah?" Keysa tidak mengerti.

"Mama mau ketemu lo." Jelas Sean. Membuat Keysa membulatkan bibirnya.

Sean memarkirkan motornya di halaman rumahnya yang luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean memarkirkan motornya di halaman rumahnya yang luas.

"Masuk." Titah Sean, Keysa mengikuti cowok itu dari belakang.

"Sean udah pulang?" Resti sedang berkutat di dapur, menyiapkan makan siang. Kemudian dia menoleh. "Eh ada Keysa."

Keysa mendekati Resti, "hai tante." cewek itu mengulum senyum tipis.

"Tante sengaja minta Sean buat ngajak kamu kerumah, mau ngajak makan bareng." Resti mengelus surai hitam Keysa dengan penuh sayang, sebab dia tidak mempunyai anak perempuan, Sean putra satu-satunya. "Sean kamu ganti baju dulu sana." Putranya mengangguk.

"Keysa bantu ya, tante." Pinta Keysa.

Resti menggeleng. "Gak usah, kamu kan tamu."

Keysa menggandeng lengan mama Sean menuju dapur. "Gakpapa." Keysa tersenyum sumringah. "Om Seno belum pulang ya, tan?" Keysa mengambil alih sayuran yang baru saja Resti ambil dari kulkas lalu mencucinya.

"Papa Sean pulangnya malam, abis kita makan siang Tante mau nganterin makan siang ke kantornya. Papanya Sean itu gak mau makan kalo bukan masakan Tante." Resti bercerita sambil tersenyum-senyum mengingat suaminya.

Keysa mengangguk paham, dia mengingat kemarin Seno tidak menghabiskan makanannya di restoran.

"Sean juga?"

Resti mengangguk. "Anak sama Bapak sama aja."

"Keysa juga sih tan, Keysa lebih suka masakan Bunda daripada makanan luar. Tapi kayaknya abis ini nambah deh jadi masakan buatan Tante."  Keysa memotong sayuran yang baru dicuci tadi.

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang