(21) putus

1.1K 56 12
                                    

Keysa memekik lantang saat memasuki kelas, dia berteriak memanggil nama Putri.

"Keysa gue disini." Putri mengacungkan tangan kanannya keatas.

Keysa menghampiri Putri yang menatap bingung padanya, Asa dan Ana kebetulan belum datang.

"Kalo gue kasih tau sesuatu, lo bakal percaya gak sama gue?" Keysa bertanya serius.

"Emangnya mau ngasih tau apa?"

"Bakal percaya apa enggak?"

"Percaya lah, lo kan sahabat gue. Emang ada apa sih?" Putri merasa digantungkan oleh Keysa.

Keysa membuka ranselnya, mengambil ponsel yang ada didalam sana.

"Denger." Keysa memutar rekaman yang kemarin dikirim Gio, rekaman saat Keysa berbicara di depan cafe dengan Latief.

Putri meneguk ludahnya, rekaman itu baru saja terputar 30 detik tapi dirinya sudah berkeringat dingin, matanya bahkan sudah berkaca-kaca.

"Latief selingkuhin lo." Keysa memperjelas apa yang ada di rekaman.

"Demi apa lo?!" Asa langsung melemparkan ranselnya ke atas meja, untung tepat sasaran.

"Lo gak lagi nge prank Putri kan?" Ana juga baru datang, dia berangkat bersama Asa tadi pagi.

"Gue juga berharap ini prank." Bulir air mata jatuh di pipi Putri, dia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Jadi selama ini dia berubah karena ini? Gue banyak kurangnya ya?"

Keysa mengelus punggung Putri, menenangkan sahabatnya. "Dia nya aja yang gak tahu diri."

"Jangan nangis lagi, Put. Gue ngasih tau ini bukan mau buat lo nangis, gue ngasih tau biar lo gak sakit hati terlalu dalam, gue mau lo putusin dia. Semua kesalahan bisa di maafin, kecuali perselingkuhan. Lo ngerti kan?"

Putri mengangguk, dia mengerti. "Tapi, gue sayang banget sama dia." Putri memeluk Asa yang ada di sebelahnya, karena mereka berdua duduk bersebelahan.

"Cowok bukan dia aja. Lo cantik, lo baik, lo bisa dapet yang lebih baik." Asa memberi nasehat.

"Positif thinking aja, tuhan ingin menjauhi lo dari yang terburuk lewat Keysa, coba aja Keysa gak ketemu Latief, lo pasti bakal sakit hati lebih dari ini kan?" Ana merapikan rambut Putri yang terlihat kusut, cewek itu masih terisak kencang.

Seisi kelas menatap mereka berempat, tapi mereka tidak peduli sama sekali.

"Berhenti nangis..." Keysa menghapus jejak air mata di wajah Putri.

"Hubungan setahun ini apa artinya? Kenapa dia sakitin gue? Kenapa gue sial?"

"Jangan berpikir lo yang paling sial soal cinta. Tuhan ngasih lo rasa sakit bukan buat bikin lo terpuruk kayak gini, lo harus tegar." Keysa tersenyum samar dia bisa menasehati orang lain, tapi tidak bisa dengan dirinya sendiri.

⚫⚫⚫

Putri menghampiri Latief dikelasnya, XI IPS 2.
Terlihat Latiet yang sedang berbincang-bincang dengan temannya di depan kelas.

"Latief."

Latief bisa mendengarnya, suara yang sangat familiar di telinganya.

"Ikut aku."

Putri berhenti di halaman belakang sekolah gedung ips yang cukup sepi, dia menarik napasnya, dia berharap tidak terlihat lemah di hadapan Latief.

"Kenapa, yang?" Latief tersenyum gugup, dia punya firasat karena kemarin dia bertemu sahabat pacarnya.

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang