"Fen tungguin gue dong, kok lo main tinggal aja sih" Alfen memutar kedua bola matanya jengah karena cewek di belakangnya yang sangat cerewet. Alfen tiba-tiba berhenti yang membuat Asa menumbur punggung Alfen.
"Duh itu punggung lo tulang semua ya? Sakit kepala gue" Asa meringis sembari mengelus-ngelus keningnya yang tertumbur kencang di punggung Alfen.
"Salah lo lah, kalo jalan liat-liat"
"Kok gue sih?! Lo yang berenti gak ngode dulu" gerutu Asa.
"Gue bukan anak pramuka, jadi gue gak paham ngasih kode sama dikasih kode. Lagian kenapa gue harus nunggu lo? Udah dikasih tebengan masih juga nyusahin, mobil punya, supir juga punya, nyusahin banget sih lo!"
Asa bukannya kesal ia malah menyengir tanpa dosa. Alfen menggeleng-gelengkan kepala melihat makhluk aneh di hadapannya. Ia berlalu meninggalkan Asa sendirian di koridor tanpa kata.
"Is ngeselin, untung gue sayang"
Asa ingin menyusul Alfen tetapi ada yang menepuk bahunya dari belakang.
"Asa" ia melihat ke belakang dan ternyata ada seseorang yang baru-baru ini menyakiti sahabatnya.
"Apa?" ucap Asa ketus, ia melepaskan tangan Wildan yang ada di bahunya dengan kasar.
"Keysa mana?"
"Mana gue tau, gue aja baru dateng. Btw ngapain lo nanyain Keysa?" Wildan cukup mengerti mengapa sahabat Keysa marah padanya.
"Gue mau minta maaf"
Asa berdecak "basi tau gak! Kemaren-kemaren lo kemana aja?"
"Gue baru sadar Sa"
"Ohh, kemaren-kemaren lo pingsan? Atau koma?"
"Ada apa Sa?" tanya seorang cewek dari belakang Wildan, ia tak melihat Wildan karena Wildan yang membelakanginya.
"Tuh Keysa nya, awas aja lo sakitin dia lagi" Wildan menghadap kebelakang dan menemukan Keysa yang terkejut melihatnya, Keysa sudah beberapa hari tidak bertemu dengan Wildan, masih ada rasa sakit dan kecewa dalam benak Keysa.
Wildan menghampiri Keysa dan memegang kedua tangan Keysa, tanpa sadar ada Sean di belakang Keysa yang menatap Wildan dengan tajam.
"Maafin gue Key gue salah dan gue sadar gue gak bisa tanpa lo, lo yang selalu semangatin dan perhatiin gue selama ini, gak ada yang bisa gantiin lo. Gue baru sadar kalo selama ini gue cinta sama lo"
Sean yang berada dibelakang Keysa melihat kearah Keysa yang terpaku karena ucapan Wildan, ia melihat Keysa yang juga tidak melepaskan genggaman tangan Wildan, bagaimanapun juga Keysa sangat menyayangi Wildan. Sean memilih membalikkan badannya pergi sebelum ia tersakiti lebih dalam.
Keysa sadar ia kini menyukai Sean, namun tak bisa dipungkiri bahwa ia juga menyayangi Wildan lebih dari apapun.
"Maksud kakak apa?" koridor masih sepi karena ini masih sangat pagi, hanya ada Keysa, Wildan, Asa, serta--, Keysa melihat kebelakang dan tidak menemukan Sean disana, apakah Sean marah padanya? Pikir Keysa.
"Gue cinta sama lo Keysa Aura Lizton, Wildan Reygan cinta sama lo, maafin gue yang telat balas perasaan lo" Wildan menatap Keysa dengan penuh rasa rindu, kini Keysa nya sudah ada di depan matanya, dan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan menyakiti Keysa untuk kedua kalinya.
Tak lama banyak sorakan gembira di sekeliling koridor, mereka tidak sadar bahwa banyak pasang mata yang melihat kearah mereka karena koridor sudah agak ramai.
"Key udah maafin kak Wildan kok, tapi kalo masalah perasaan Key belum bisa ngomong apa-apa, Elsa gimana?" seketika senyum Wildan luntur, ia melepaskan genggaman tangannya pada Keysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Alone (Tahap Revisi)
Teen FictionKeysa Aura Lizton, salah satu Most Wanted Girl di SMA Purmasakti. Cewek yang selalu bersama dengan serigalanya, Wildan Reygan. Cowok yang juga dijuluki Most Wanted Boy itu berpotensi membuat Keysa jatuh cinta dan juga berpotensi membuat patah hati. ...