(31) Sean pergi

1K 51 7
                                    

Seminggu setelah classmeeting siswa dan siswi SMA Purmasakti bersorak gembira dikarenakan besok sudah libur sekolah, walaupun hanya 2 minggu tidak apa apa, untung-untung sebagai refreshing. Keysa semester ini mendapatkan peringkat pertama di kelasnya walaupun tidak juara umum tetapi ia senang karena sudah menepati janjinya pada Ayahnya. Dan yang ia tahu Sean masih tetap menjadi Juara Umum pertama di Purmasakti, Keysa rasa Sean baik-baik saja tanpa kehadiran Keysa. Tapi yang ia pikirkan sekarang adalah, Sean yang akan pergi ke New York dan melanjutkan sekolahnya di Trinity school. Hanya 1 semester namun seperti yang Sean katakan jika ia betah bisa saja ia sampai lulus atau kuliah disana. Tidak ada peluang untuk mengungkapkan perasaannya pada Sean, di hubungin pun tak ada respon, apalagi sewaktu Keysa kerumah Sean 3 hari yang lalu, Sean sama sekali tidak ingin bertemu dengan Keysa dengan alasan tidur, Mama Sean mengaku tidak bisa membujuk anaknya yang sudah dilanda kecewa, jika Sean sudah memutuskan, keputusan itulah yang akan ia jalani sampai akhir, dan ia memilih untuk tidak lagi berhubungan dengan Keysa. Tentu saja Keysa sangat sedih dan kecewa, tapi apa boleh buat kan? Nasi sudah jadi bubur.

"Aura, gue masuk yaa" terdengar teriakan Gio dari depan pintu kamar Keysa. Keysa membalikan badannya yang tengkurap menjadi terlentang di kasur sembari melihat lihat plafon kamarnya yang dihiasi hiasan bintang-bintang, bintang itu akan terlihat terang jika lampu dimatikan, artinya bintang itu akan bersinar ketika gelap datang bukan? Keysa cukup belajar dari bintang-bintang yang ada di langit juga, mereka tetap bersinar walaupun ada di kegelapan. Sangat terkagum pada para bintang, beda dengan kebanyakan manusia yang ada di kegelapan tetapi sulit untuk menggapai setitik cahaya.

"Galau lo?" tanya Gio setelah duduk di pinggir kasur, Keysa hanya menggeleng malas menanggapi ucapan Gio.

"Gue tadi sempet ngobrol sama Sean" Keysa terdiam mendengar penuturan Gio, Keysa memandang Gio pertanda meminta penjelasan lebih dari Gio.

"Katanya dia besok udah berangkat ke new york" Keysa langsung terduduk karena kaget dengan ucapan Gio barusan, besok?

"Bukannya masih ada waktu prepare satu minggu lagi?"

"Dia sekalian liburan sama keluarganya, nyesuain sama keadaan disana biar gak canggung-canggung amat sih katanya" Keysa melemas "lo mau kebandara besok? Dia take off jam 8 pagi"

Keysa mengangguk semangat "mau lah"

"Besok gue temenin, lo jelasin semuanya sama dia besok"

⚫⚫⚫

Keysa tertegun, ia melihat Sean tepat ada di depannya saat ini. Sean menatapnya datar dan tajam, tak ada lagi tatapan hangat dari mata Sean.

"Ngapain?" Keysa meneguk ludahnya susah payah.

"Ngomong sama lo"

Sean berdecak "Gak ada waktu"

"Se, lo kenapa sih egois banget? Lo sama sekali gak mau dengerin penjelasan gue sama pengakuan dari gue"

"Gue mau-mau aja" Keysa tersenyum mendengarnya "tapi gue sama sekali gak mau tau" senyum Keysa hilang digantikan dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Sean, lo gak sayang lagi sama gue?"

Sean terkekeh sinis "engga! Jadi lo gak usah ke gr an, kalo gue udah maju gue gak bakal mundur lagi kebelakang, lo gak budek kan?"

"Sean" lirih Keysa.

"Gue tau lo bakal sakit hati, tapi lo mesti tau gue emang gak ada perasaan apa apa lagi sama lo"

"Alasannya?" tanya Keysa.

"Gue jatuh cinta sama lo tanpa alasan, jadi wajar dong gue berhenti jatuh cinta sama lo tanpa alasan juga"

"Lo mesti tau juga Se, gue udah gak ada perasaan lagi sama Wildan percaya sama gue"

"Lo yang egois, Wildan udah noleh ke lo dan lo sekarang ngemis-ngemis ke gue? Gue gak peduli mau lo masih cinta apa engga sama Wildan, yang gue tau gue gak ada perasaan apa apa lagi sama lo, sekali lagi gue tekankan gak ada sama sekali" ucap Sean menekankan setiap kalimatnya.

"Seperti yang lo bilang tadi, jatuh cinta gak butuh alasan, jadi wajar kan gue jatuh cinta sama lo disaat lo yang selalu ada buat gue?"

"Dan sekarang yang bakal ada disisi lo itu Wildan, lo bisa dengan mudah jatuh cinta lagi sama dia, bukannya perasaan lo semurahan itu?" kekeh Sean, Keysa meneteskan air matanya. Apa yang dihadapannya kini benar-benar Sean?

"Gak usah keluarin tangisan lo, gue gak bakal peduli. Tapi mikir juga disana ada keluarga gue sama sepupu lo yang liat kesini, mereka bakal mikir gue apa-apa in lo"

"Lo beneran Sean?"

"Lo becanda? Lo pikir muka gue banyak duplikasi nya?"

"Lo tau gue suka sama lo Sean, tapi kenapa lo ngehindar buat dengerin penjelasan gue?"

"Suka kan bukan cinta? Hayolah Key logika aja, gue udah bilang gak ada perasaan lagi sama lo"

"Lo bohong"

"Berharap gue masih ada perasaan sama lo disaat lo akhir-akhir ini lebih nempel sama Wildan dari sebelumnya? Lo mau milikin dia sekaligus gue? Dia mah dia aja kali, kalaupun milih gue, jangan berharap lebih sama gue, jangan mimpi"

"Oh ya, dan buat lagu yang lo nyanyiin pas classmeeting, lagunya bosenin banget gue lebih suka lagu hip hop soalnya, jadi jangan main kode-kodean ya gue emang peka banget orangnya, jadi lo ngerti kan? Gue risih"

Keysa masih tak berkutik.

"Kenapa diem? Sekarang lo udah paham kan? Oh ya, jangan deket sama Reno kalau lo udah sama Wildan, lo terlalu mudah welcome sih sama cowok lain, Reno juga suka sama lo, lo emang gak peka atau pura-pura gak peka biar Reno makin gencar deketin lo?"

"Sean! Lo nyakitin hati gue" lirih Keysa.

"Gak seberapa Key sama sakitnya hati gue"

"Kalo gue bilang mau jauhin Wildan demi lo, gimana?"

Sean mengusap wajahnya dengan sebelah tangannya "gak ngaruh di gue Key, lo ngerti gak sih apa yang gue omongin dari tadi? Lo gak bodoh kan buat ngartiin ucapan gue?"

Keysa terkekeh masam "gue tau lo bohong, bahkan lo gak natap mata gue dari tadi"

Sean terpaku "karena gue muak liat muka lo, puas?" Sean menatap tepat di manik mata Keysa "sekarang udah gue tatap kan hmm?"

"Setelah lo balik ke indo lagi, gue jamin hidup lo gak bakal tenang, lo gue gangguin 24 jam!" amarah Keysa sudah meluap luap.

"Kalau gitu, gue gak bakal balik lagi ke indo"

Keysa terkekeh "jadi lo takut sama gue?"

"Ga!"

"Lo takut kalo gue gangguin lo bakal makin jatuh cinta sama gue? Iya?"

"Ga!"

"Sean, kalau gue mutusin buat suka sama lo, lo gak bisa gue lepas semudah itu! Lo jauhin gue karena kehadiran Wildan lagi di kehidupan gue? gak ada perjuangannya sama sekali. Jadi, jangan harap bisa lepas dari gue semester depan!"

"Lo mau apa?"

"Gue kejer!"

"Terserah lo, gue pulang bawa cewek!"

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang