(24) Labrak

1K 57 25
                                    

"Sumpah lo?!" toak Asa terdengar dari luar saat Putri ingin memasuki kelasnya, Putri sampai di sekolah dengan tepat, 5 menit sebelum gerbang di tutup. Tidak biasanya cewek itu datang lama.

"Iya sumpah suara lo kedengaran sampe luar!" Putri menggerutu, mood nya tidak baik.

Ana memutar kedua bola matanya. "Lo mah dateng-dateng udah kek jailangkung, dateng gak di undang main nimbrung aja."

"Lagi ngomongin apasih?" Putri membalikan badannya kebelakang, tapi ketiga sahabatnya diam membisu. "Apa? Gue kepo!"

"Tadi..." Asa menjeda, melirik Keysa dan Ana meminta pendapat. Tapi dua cewek itu mengedikan bahunya.

"Tadi kenapa?" Putri mendesak Asa untuk berbicara.

"Biar gue aja.." Keysa memotong. "Tadi gue ketemu selingkuhan Latief."

"Dia pindah kesini?" Putri langsung menatap dingin.

Keysa menggeleng, "dia emang sekolah disini, dia kelas 3, sekelas sama kak Wildan."

"Kok lo tau?" Putri menautkan kedua alisnya.

"Gue tadi ngeliat dia ngomong sama Kak Wildan, jadi gue nguping dari balik tembok. Dan mereka ngomongin soal tugas kelompok gitu. Terus kak Wildan nanya kenapa dia gak sekolah selama 2 minggu, Jadi gue simpulin mereka sekelas."  Keysa menjelaskan ulang pada Putri, karena dia sudah memberi tahu Asa dan Ana terlebih dahulu sebelum Putri datang.

"Lo udah berkembang Key..." Asa menepuk bahu Keysa pelan. "Udah ngikutin jejak gue jadi telinga buat bahan ghibah."

"Anaknya badgirl ya? Kok gak sekolah selama itu." -Ana

Keysa mengingat-ngigat. "Yang gue denger sih, dia ke luar negeri gitu nemuin orang tuanya."

Ana membulatkan bibirnya. "Gak usah diem aja Put, lo horor tau gak kalo mendadak bisu gitu?" Ana memperhatikan Putri yang terdiam.

"Lo mau kita samperin pelakor itu?" Asa bertanya dengan mata berbinar.

"Dia kakak kelas, Asa." Ana memperingati.

"Gue sih gak masalah, gue juga gak suka sama dia. Sinis banget." Keysa setuju dengan usul Asa tanpa memikirkan hal buruk yang akan terjadi nanti.

"Gak usah bikin onar deh, seumur-umur kita di Purmasakti gak pernah bikin masalah ya!" Putri akhirnya mengeluarkan pendapatnya.

"Maka dari itu karena gak pernah bikin masalah, apa salahnya kan sekali-kali?" Asa menaik turunkan alisnya.

"Lagian kita cuma bakal nanya-nanyain dia aja, gak sampe adu jotos juga. Kalo itu sih biar Asa aja yang maju." Ujar Keysa.

"Kalo gitu, gue yes." Ana mengangguk setuju.

"Jadi lo gak mau ikutan ni put? Kita bertiga aja cukup kok kalo lo gak mau." Keysa tersenyum simpul pada Putri.

Putri langsung nyengir lebar. "gue pasti ikut, istirahat nanti kita cari orangnya."

Saat jam istirahat.

"Mau nyari ke kelasnya kak Wildan aja?" Ana bertanya ragu, dia menoleh kearah Keysa sekilas.

Mereka berempat beriringan berjalan melewati koridor.

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang