2 minggu telah berlalu setelah insiden Tasya masuk rumah sakit, kini Keysa dan teman-temannya sedang menikmati makanan mereka di kantin sekolah, namun kini diantara mereka, bisa dibilang ada anggota baru, Tasya Avina.
Setelah ketiga teman Keysa mendengarkan penjelasan dari Keysa tentang Tasya, mereka melunak dan mulai paham akan keadaan Tasya, tak lagi sensitif terhadapnya dan berlaku baik padanya.
Namun Sean sampai sekarang masih saja marah pada Tasya, padahal seharusnya yang berlalu biarlah saja berlalu. Tasya juga tak ingin ambil pusing, ia sudah mengatakan bahwa ia menyerah, namun Keysa masih saja memberikan semangat pada Tasya untuk memperjuangan Sean lagi.
Walaupun di hati Keysa ada sedikit keganjalan, tapi ia tak akan memikirkan hal itu, ia menepis setiap pikiran-pikiran yang mengganggunya.
"Sya, lo yang traktir kan," itu bukan pertanyaan dari Keysa, namun pernyataan.
Ia menagih hutang Tasya sewaktu di rumah sakit 2 minggu yang lalu, yang katanya Tasya akan men-traktir nya makan.
"Siap, biar dimaafin sama nyonya besar," kekeh Tasya diiringi dengan tawa Keysa.
Tetapi Asa, Ana, dan juga Putri menatap Tasya sinis. Keysa bingung melihatnya, seingatnya ketiga sahabatnya tadi terang-terangan menerima Tasya menjadi teman mereka, lalu sekarang mengapa?
Tasya jadi canggung saat ini, "ehhm, kalian kenapa? Gue ada salah?," Tanya nya pelan.
Dengan respon cepat, Asa mengangguk dengan tegas, "Ya jelaslah!"
Tasya melirik pada Ana kemudian pada Putri, mereka berdua pun ikut mengangguk cepat.
"Kalian kenapa sih?" Tanya Keysa dengan nada bicara yang memperlihatkan ketidak sukaan nya atas sikap ketiga sahabatnya pada Tasya saat ini.
"Lo sadar diri dong, Sya!" Ujar Asa pada Tasya yang semakin membuatnya bingung.
"Gue kenapa?," Tanya nya kembali.
"Lo gak peka sama sekali?" Tanya Ana.
"Lo gak ngerti sama sekali?" Tambah Putri.
Tasya menunduk lesu dan berpikir apa kesalahannya saat ini, namun ia tak jua menemukan jawabannya.
"GUE MAU DI TRAKTIR JUGA TASYA!", Ujar Asa dengan suara toa nya.
"Gue juga!" Ujar Ana dan Putri serempak.
Mereka berlima saling memandangi, dan saat itu juga mereka tertawa terbahak-bahak, tak peduli bahwa sekarang mereka menjadi pusat perhatian, mereka sudah terbiasa akan hal itu. Ya siapasih yang tak mengenal Geng para Most Wanted Purmasakti itu.
"Sumpah ya, gue udah cemas loh," ujar Tasya sambil menopang dagunya dan menatap tajam pada teman-teman barunya.
"Traktir kan?," Tanya Keysa memastikan lagi, siapa tau Tasya menjadi berubah pikiran karena dijahili oleh ketiga sahabatnya.
"Iya deh iya."
Setelah itu mereka memesan makanannya, namun sepertinya mereka sama-sama tak tau diri, mentang-mentang Tasya yang membayar, mereka memesan begitu banyak makanan dan cemilan.
"Itu semua, dimakan?" Tanya Tasya ketika melihat Keysa, Asa, Ana, dan juga Putri didatangi setiap inci makanan dari semua Stand di kantin.
Dimulai dari Bakso, Sate, Siomay, dan cemilan lainnya.
"Emangnya harus diapain? Tanya Keysa dengan polosnya.
Ketiga temannya yang lain tak menghiraukan Keysa dan Tasya, prioritas mereka sekarang adalah Makan, hanya Makan, itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Alone (Tahap Revisi)
Teen FictionKeysa Aura Lizton, salah satu Most Wanted Girl di SMA Purmasakti. Cewek yang selalu bersama dengan serigalanya, Wildan Reygan. Cowok yang juga dijuluki Most Wanted Boy itu berpotensi membuat Keysa jatuh cinta dan juga berpotensi membuat patah hati. ...