Keysa Aura Lizton, salah satu Most Wanted Girl di SMA Purmasakti. Cewek yang selalu bersama dengan serigalanya, Wildan Reygan. Cowok yang juga dijuluki Most Wanted Boy itu berpotensi membuat Keysa jatuh cinta dan juga berpotensi membuat patah hati.
...
"Terus terus?! Gimana nasibnya?" Keysa masih tertawa mendengar cerita Juna pagi ini, Juna bercerita ada seorang cewek yang tidak sengaja terkena bola karena lemparannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia mimisan kak, dia pingsan tapi setelah itu dia ngomel-ngomel ke Juna, persis kayak kak Keysa."
Keysa menghentikan tawanya, diganti dengan delikan tajam.
"Secerewet apa sampe kamu nyamain dia sama Aura dek?" Gio mengejek Keysa yang duduk didepannya. Keysa melempar Gio dengan permen yang ada di meja makan karena kekesalannya, tak kena Gio pun menjulurkan lidahnya pada Keysa.
"11 12 lah bang." ucap Juna
"Kamu minta maaf gak dek sama dia?" Sahut Rahman.
"Enggak, dia nya ngomel terus. Juna mau ngeluarin suara aja berasa ketahan karena dengerin dia ngomong gak berenti-berenti."
"Namanya siapa? Cantik gak?" goda Yuni.
"Cantik sih Bun, Juna gak tau namanya siapa gak sempet nanya. Soalnya abis dia ngomel-ngomel langsung pergi. Gak sadar aja darah masih netes di hidungnya." Mereka semua tertawa mendengar penuturan Juna, cowok kecil itu tidak kalah cerewet dengan kakaknya.
"Key, pulang sekolah nanti bisa ajak Sean ke pusat butik gak?"
Keysa hanya mengangguk, bukan tidak mau menjawab, dia sedang meneguk air putih.
▪️▪️▪️
"Gue baru tau tante Yuni pemilik butik besar gini.." Sean menatap butik dari luar. "Ini sih udah kayak mall."
"Keren kan Bunda?" Keysa bangga memiliki Yuni sebagai Bunda-nya.
Sean mengangguk, "gue pikir tante Yuni cuma irt, soalnya lo bilang gak punya pembantu dan urusan rumah diurus semuanya sama tante Yuni."
"Bunda emang terlalu rajin."
Mereka memasuki pusat butik yang dikelola Yuni, mereka menuju lantai 4, paling atas, ruangan pribadi Yuni.
"Mama juga pengen kerja, tapi papa selalu gak ngizinin."
"Kenapa?"
"Papa takut mama kecapekan."
"Om Seno dingin gitu perhatian banget ya."
"Lo kalo nikah maunya kerja atau dirumah aja?"
"Apaansih, gue masih kecil."
"Gue cuma nanya."
"Gue mau kerja kayak Bunda."
"Kalo gue gak ngizinin?"
"Emangnya gue mau nikah sama lo?" Keysa berkedip dua kali, sedangkan cowok di sebelahnya merutuki dirinya sendiri yang bodoh.
"Becanda."
Keysa mengangguk, Sean mungkin suka bercanda tapi dengan raut wajah yang tidak ekspresif.
"Udah sampe." Keysa mengetuk ruangan Yuni terlebih dahulu, takutnya Yuni sedang ada tamu.
"Masuk." Sahut Yuni dari dalam sana.
"Eh udah dateng, duduk dulu..." Yuni menoleh pada sekertarisnya yang masih berada di ruangan. "Neta, tolong buatin minuman buat mereka." Gadis yang bernama Neta itu mengangguk sopan sebelum berlalu pergi.
"Bunda langsung aja ya.." yuni ikut duduk di sofa yang ada diruangannya, berhadapan dengan Keysa dan Sean.
"Kalian bisa bantu Bunda jadi model di butik gak? Kalo bisa hari minggu kita langsung photoshoot." Bunda menatap penuh harap pada kedua anak muda di depannya.
"Biasanya Bunda rekrut artis buat jadi model, kenapa sekarang enggak?"
"Artis nya kalah cantik dan ganteng daripada kalian berdua."
Keysa dan Sean saling pandang memberi kode satu sama lain.
"Sebelumnya, Sean jarang banget foto bahkan mungkin bisa dibilang gak pernah." Sean menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal itu.
"Gampang sih kalo itu, secara kan kamu ganteng jadi mau foto candid juga masih ganteng."
"Keysa terserah Sean aja Bun."
"Kok terserah gue sih?"
Keysa mengendikan bahunya.
"Kalo Sean gak bisa gakpapa, tante bisa minta tolong sama Wildan aja." Yuni tersenyum ramah supaya Sean tidak tersinggung. pada Sean yang masih kebingungan.
"Keysa gak mau kalo sama Wildan!"
"Kamu berantem sama Wildan?"
Keysa terdiam, enggan menjawab pertanyaan Yuni.
Sean melihat ekspresi Keysa yang berubah menjadi tidak mood saat Yuni membahas Wildan.
Sean sendiri tidak enak menolak permintaan Yuni, dan juga dia tidak akan rela jika Wildan menjadi partner photoshoot Keysa. Jangan tanya kenapa, Sean juga tidak tahu.
"Sean mau kok." Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Sean.
"Really?"Yuni antusias, diam-diam dia tersenyum puas. Pancingan dia dengan membawa nama Wildan ternyata ampuh untuk mengumpani Sean.
