(32) Jadian

1.1K 50 9
                                    

Rindu.

Satu kata yang mewakili perasaan Keysa saat ini, ia rindu Sean nya. Sudah 3 bulan berlalu tetapi rasa Keysa kepada Sean masih sama, kembalinya Wildan tidak berpengaruh bagi perasaan Keysa pada Sean, ia sepenuhnya sudah berpaling pada Sean, rasa cintanya sepenuhnya untuk Sean. 3 bulan ini juga ia lost contact dengan Sean, bertanya kepada ketiga sahabat Sean pun percuma, mereka hanya bungkam ketika ditanya.

"Key lo dicariin kak Wildan" sahut Asa yang baru saja datang bersama Ana dan Putri.

Keysa yang sedari tadi menelungkupkan wajahnya mendongak menatap ketiga sahabatnya "dimana?"

"Dia nunggu lo di halaman belakang sekolah katanya" Putri mendaratkan bokongnya di kursi tepat di depan Keysa sembari menjilati es krim yang ada di tangannya.

Ana ikut duduk di samping Keysa "lo sampe kapan mau nutup hati lo buat kak Wildan? Dulu aja lo ketemu kak Wildan langsung kesemsem, inget?"

Keysa memalingkah wajahnya kearah jendela kelas "itu dulu, sekarang beda. Hati gue masih buat Sean, gue bakal nunggu sampe Sean balik"

Asa tidak ikut duduk melainkan mendekatkan dirinya pada Keysa, ia memegang kedua bahu Keysa "dia udah bilang kan sama lo 3 bulan yang lalu kalo dia udah gak ada perasaan apa apa sama lo? 3 bulan yang lalu itu Key, sekarang apa kabar?!" Asa menaikkan nada bicaranya "kalo dia emang masih cinta sama lo, dia bakal hubungin lo apapun keadannya. Maaf ya Key kita ngomong jujur-jujur an aja, kepercayaan diri lo jangan terlalu besar, lo inget kata terakhir dia di bandara? Gak mungkin lo gak inget kan secara lo sendiri yang cerita ke kita-kita" Asa geram dengan tingkah Keysa 3 bulan ini, Keysa menjadi sangat sensi karena ketidakhadiran Sean Aldino.

"Gue inget, dia bakal pulang bawa cewek" timbrung Ana.

Asa menghelakan nafasnya kasar dan kembali ke tempat duduknya yang ada di sebelah Putri "masih gak mau move on?"

Keysa terdiam sebentar, kemudian-- "Engga!" geleng Keysa dengan kuat "gue gak bakal move on sebelum gue mastiin sendiri dia pulang bawa cewek apa engga!"

Ketiga sahabat Keysa hanya pasrah mendengarnya "lo samperin gih kak Wildan kasian udah lama nunggu" ujar Ana tersenyum kecut.

Keysa menepuk jidatnya "duh iya, kalian sih ngajakin gue ngomong tentang Sean, ampe 1 abad juga gak bakal kelar kalo ngomongin doi"

⚫⚫⚫

Keysa berlari keluar kelas ingin menuju taman belakang sekolah, belum sampai di tujuan, ia bertemu Wildan yang ada di koridor lantai 2.

"Eh baru aja mau nyamperin" cengir Keysa sembari menghampiri Wildan yang raut wajahnya terlihat kesal efek menunggu sang tuan putri turun dari kuda putihnya dengan sangat lama.

Wildan berdecak "lama sih ah."

"Gak selama aku nunggu Sean," nada bicara Keysa dibuat buat se-dramatis mungkin yang membuat Wildan memutar kedua bola matanya jengah.

Wildan memang sudah tau Keysa yang kini sudah tak lagi mencintainya, melainkan mencintai seorang Sean Aldino. Wildan tak dapat memaksa perasaan seseorang untuk dapat mencintainya lagi, perasaan Wildan juga masih sama kepada Keysa, masih sangat mencintai Keysa. Ketika Keysa menceritakan tentang Sean, Wildan sebenarnya sakit hati, tetapi apa boleh buat? Wildan akan tetap menjadi pendengar yang baik untuk Keysa nya. Bahagia Keysa, bahagianya saat ini.

"Mulai deh ratu drama, ngomongnya di kelas kamu aja" Keysa hanya menyengir kuda dan mengangguk mengikuti ajakan Wildan.

Wildan dan Keysa kembali menaiki tangga menuju kekelas Keysa, sepanjang jalan di koridor cukup ramai karena ini jam istirahat pertama.

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang