(37) ...

1.1K 55 28
                                    

Headseat terpasang di kedua telinga Keysa saat ia melewati koridor sekolahnya, lagu Blackpink-Kill This Love berputar yang membuat Keysa sesekali mengetuk-ngetuk kakinya mengikuti irama lagu.

"Let's Kill This Love, rampapam papam papam," Keysa mengayunkan tangannya keatas mengikuti gerakan dance Blacpink, tak sadar bahwa ia menjadi sorotan sedari tadi.

"I've killed our love from the past," Sahut seseorang dari sebelah Keysa.

"Apaan itu mah bukan bagian liriknya kali," cibir Keysa.

Langkah Keysa terhenti yang juga reflek membuat seseorang disebelahnya menghentikan langkahnya juga.

"Sean?" Kaget Keysa.

Sean menaikan sebelah alisnya pertanda menanyakan 'ada apa'.

"Maksud kamu apa?," Bengong Keysa yang tidak sadar bahwa mulutnya menganga semenjak mengetahui Sean di sebelahnya.

Sean kembali melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Keysa yang masih terbengong.

Setelah Sean menjauh barulah Keysa menggerutu, "kayaknya bakal jadi kebisaan deh, ketemu di koridor tapi dikacangin terus."

⚫⚫⚫

Gadis bersurai hitam kecoklatan lurus menatap pintu kelas di depannya dengan senyum mengembang.

Setelah pintu di buka dan wanita paruh baya mengodenya untuk memasuki kelas itu, pandangannya langsung menemukan seseorang yang ia cari sedari tadi, sengaja
ia meminta kepada kepala sekolah untuk di satu kelaskan dengan seseorang yang sedari tadi ia pandangi, XII IPA 1, kelas Sean Aldino.

"Tasya," ujar Sean pelan.

Tasya mengacungkan jempolnya dan mengedipkan sebelah matanya kearah Sean, entah kode apa itu, hanya Tasya lah yang mengetahuinya, atau mungkin Sean juga mengetahuinya. Ataupun juga seisi kelas dan wali kelas IPA 1 mengetahuinya?

Sean pun tersenyum manis mengetahui Tasya jadi sekolah di Purmasakti. beda dengan gadis yang disebelahnya, yang merungut dan sedikit kesal dengan gadis yang ada di depan kelas.

Walaupun Tasya tak ada hubungannya dengan masalah Keysa dan Sean, tidak munafik bila Keysa sedikit menyimpan rasa kesal pada Tasya, normal bukan?.

Asa mendorong pelan kursi Keysa dari belakang.

Setelah Keysa melirik kebelakang, "tuh cewek ngapain sekolah sini sih?," Bisik Asa yang masih saja sewot dengan keberadaan Tasya.

Keysa menghendikkan bahunya dan diam-diam melirik lelaki di sebelahnya.

Kedua sudut bibir Sean terangkat, senyum yang, "manis," ceplos Keysa, "tapi sayangnya bukan buat gue."

Sean masih bisa mendengarkan gumaman Keysa dan melirik Keysa dengan tatapan dingin, dengan cepat Keysa mengalihkan pandangannya kearah lain.

Tasya memperkenalkan dirinya di depan sana, siutan dan candaan dari para pria di kelas masih saja menyambar, sudah menjadi tradisi jika ada siswi baru dikelas.

"Duh, kamu duduk sama siapa ya? Dibelakang gapapa?," Tanya Bu Anita selaku wali kelas XII IPA 1.

Tasya dengan ragu menganggukan kepalanya.

"Tasya duduk sama saya aja bu," sahut seorang pria yang ada di sebelah Keysa.

"Trus Keysa nya mau duduk dimana?," Kernyit Bu Anita.

Keysa tersenyum masam dan mengalihkan pandangannya kebawah.

"Dia sama Ana aja bu dibelakang, kan biasanya juga mereka berdua terus," ujar Sean tak santai.

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang