Let Me Love You (Complete✔)

1. LMLY (Insiden)

Gadis dengan rambut yang tergerai indah, dengan sweater pink dan rok hitam selutut serta sepatu putih yang bertengger cantik di kakinya itu, sedang bersenandung di bawah pohon, ia duduk di ayunan di pohon rindang tersebut.

Ini adalah hobinya sehabis pulang dari sekolah atau dari manapun setiap sore gadis itu selalu menyempatkan waktu ketempat ini. Rasanya gadis itu sedikit tenang di tempat ini karna bisa merilekskan otaknya yang penat akibat aktifitasnya yang menumpuk.

Sampai akhirnya matahari sedikit-demi sedikit tergelincir dari tempatnya, awan merah tercetak jelas di sana. Gadis itu menghela nafas kasar. Rasanya dia sangat malas jika harus pulang kerumah. Dirinya selalu mendapat ceramah di rumahnya itu yang membuatnya malas.

Gadis itu berjalan kearah motor matic merahnya. Segera dia memakai helem dan menyalakan kendaraanya, motor itu mulai melaju dengan kecepatan sedang.

Di tembusnya jalan yang lumayan lenggang ini, untung tak kena macet membuatnya cepat sampai kerumah, memang dia akan cepat sampai rumahnya, rumah yang membuatnya sebal tapi dia sudah sangat lelah dan ingin tidur berbaring di kasur empuknya.

Dengan lesu dia mulai membuka pintu rumahnya tanpa salam atau sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.

"Ya ampun faizha. Kamu kalo masuk rumah itu ucap salam dong." Seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan kearah ruang tamu melihat Faiza gadis itu masuk kedalam rumah tanpa berucap salam. Sebenarnya Sarah, ibu itu, sudah sangat lelah menasehati Faizha hal-hal kecil seperti itupun tidak Faizha dengar.
Tapi sebagai seorang ibu dirinya tidak boleh lelah menasehati anaknya.

Faizha tanpa menyahut atau minta maaf pada ibunya langsung pergi kearah kamarnya. Sarah hanya bisa menghela nafas dan mengelus dadanya melihat kelakuan Faizha.

Faizha menjatuhkan badanya di kasur empuknya. di renggangkannya badanya yang sedikit nyeri. Kepala Faizha pun sesikit pusing, akhir-akhir ini Faizha di sibukan jadwal kegiatan yang menumpuk serta tugas yang menumpuk juga. Bagaimana tidak, saat ini dirinya menyiapkan diri untuk menghadapi ujian. Siswa kelas XII sekarang sedang sibuk-sibuknya kegiatan.

Tadi sehabis bertemu dengan sahabat- sahabatnya Faizha menyempatkan mampir ketempampat favoridnya itu. Tempatnya melepas penat dan menengkan pikiranya.

Faizha menerawang langit-langit kamarnya. Memikirkan hari-harinya yang sangat penat ini. Begitu lelah dirinya memikirkan semua mulai dari tugas sekolah yang bejibun menumpuk meminta segera di selesaikan.

Ponsel faizha bergetar menandakan pesan masuk di ponselnya. Segera Faizha beringsut dari tidurnya duduk untuk mengecek isi pesan di ponselnya.

Amel

Send a photo

Faizha, tadi aku liat Rendi sama
Cewek di caffe,kayak mesra gitu
Pegangan tangan bahkan pelukan Zha

Deg

Terlihat jelas di ponsel Faizha foto seorang laki-laki yang faizha tau betul jika itu Rendi pacarnya dan seorang wanita tengah berpelukan.

jantung Faizha memompa dengan kencang, matanya membola melihat Foto yang terpampang jelas di layar ponselnya. Perlahan tanganya bergetar membuat ponsel yang di genggamnya terjatuh.

Dia adalah laki-laki yang selama ini Faizha cintai, laki-laki yang sudah berhasil menaklukan hatinya. Pria yang berhasil membangun cinta di hatinya dan kini pria itu berhasil memporak-porandakan hati Faizha.

Sekelebat terbesit di pikiran Faizha jika yang di lihatnya hanya sebuah ilusi semata. Tapi segera Faizha menepis pikiran itu.Amel tidak akan berbohong, Faizha sangat percaya dengan Amel, Amel adalah sahabatnya sejak kecil. Amel selalu mengatakan yang benar padanya. Tidak mungkin Amel berbohong padanya. Dan foto yang dikirim Amel itu memperlihatkan Rendi tengah berpelukan, walau tidak terlalu jelas karena foto di ambil mungkin dari jarak jauh tapi Faizha masih bisa melihat apa yang Rendi lakukan dengan wanita itu.