15.LMLY (Liburan)

85.6K 4.9K 130
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu Faizha tiba. Sedari kemarin Faizha sudah tidak sabar ingin segera pergi liburan. Rasanya ingin sekali waktu di percepat. Dan sekarang hari itu pun tiba. Faizha tersenyum menatap keluar jendela pesawat menatap putihnya awan di depanya.

"Sudah senyumnya kasian yang liat nanti diabetes," ucap Arga membuat pipi Faizha mengembang dan menimbulkan semburat pink di pipi cabinya.

"Ih apa sih." Faizha malu dan menutup wajahnya dengan kedua tanganya. Yang membuat Arga terkekeh melihat istrinya yang malu. Ini adalah hobi barunya membuat istrinya malu dan nantinya membaut pipi istrinya memerah Arga sangat suka itu.

"Jangan di tutup. Kamu cantik kalo pipimu merah begitu."Pipi Faizha semakin memerah karna Arga terus mengodanya.

"Ah sudah lah aku mau tidur." sebenarnya bukan karna mengantuk hanya saja Faizha sanangat malu dan memutuskan utuk menyembunyikan kegugubanya dengan tidur. Arga yang melihat istrinya yang malu-malu hanya mengelngkan kepala.

***

"Ayo ya mas kita kepantai buruan ya." Faizha merengek seperti anak kecil sambil merik narik baju Arga persis seperti anak kecil meminta permen.

"Iya-iya. Kamu ini kaya anak kecil ih," ucap Arga gemas sambil mencubit pipi Faizha.

"Ayo ih buruan." Faizha menarik tangan Arga dengan tidak sabaran. Menuju kearah pantai.

Jarak antara pantai dengan hotel tempat menginap tidak jauh karna Arga sengaja memilih hotel di sekitar pantai Arga tau jika Faizha istrinya sangat menyukai pantai.

Sampai di pantai seketika mata Faizha di buat takjub. Indah biru air seperti kristal, Karna terpantul cahaya matahari dan putihnya pasir pantai yang sangat indah. Sungguh maha suci Allah yang telah menciptakan keindahan ini.

Faizha langsung melepaskan genggaman tanganya pada Arga dan langsung berlari kearah air yang bergelombang menuju daratan. Faizha berlari-lari kecil sambil membuat kecipak pada air. Senang sekali rasanya Faizha. Maklum saja semenjak menikah Faizha jarang sekali dapat merasakan liburan seperti dulu sebelum dirinya menikah.

Arga yang melihat Faizha bahagia pun hanya mengulum senyum. Senang rasanya melihat Faizha bahagaia apa lagi melihat senyum cantik Faizha seketika hatinya mengahangat karna itu.

Arga mengahampiri Faizha dengan jailnya arga menyipratkan air kearah Faizha. Yang membuat Faizha mengembungkan pipinya kesal. Dengan kesal Faizha menyapukan kakinya ke air dan mengarahkannya kerah Arga dan membuat baju bagian depan arga basah kuyup. Seketika tawa Faizha pecah meliahat Arga yang masih menampakan wajah cengo terhadap kelakuan yang baru saja dia lakukan. Faizha tau apa yang akan di lakaukan Arga karana kini Arga menatapnya tajam. Tanpa aba-aba Faizha langsung berlari menghindari Arga. Arga yang tau Faizha sedang main-mainpun langsung mengejar Faizha.

"Sudah-sudah mas, aku menyerah. Cape huh!" Faizha langsung merjongkok sambil mengatur nafasnya. Cape Faizha sudah tidak kuat berlari lagi.

"Tidak ada menyerah-menyerah. Ini hukumanmu." Arga langsung mengangkat tubuh Faizha dan menjatuhkanya di air dengan perlahan.  Setelah itu Arga langsung berlari tau jika Faizha akan berteriak atau membalasnya.

Faizha geram bukan hanya bajunya tapi dari ujung rambut sampai kakinya semua basah kuyup. Dengan kesal Faizha mengambil sandalnya dan melemparkanya kearah Arga. Tepat. Kena kepala Arga.

"Awww.." Arga mengosok-gosok kepalanya yang sakit akibat Sandal Faizha yang terlempar tepat di kepalanya.

"Makanya Mas jangan Jail tu kena sendiri Hahahahahah." Faizha berteriak sambil tertawa keras. Baru kali ini Faizha bisa tertawa dengan lepas. Sampai memejamkan matanya. Bahagia ya Faizha sangat bahagia. Buakan bahagia karna kelakuan yang baru saja dia lakuakn tapi bahagia atas kedekatanya bersama dengan Arga. Semoga ini tidak pernah luntur. Arga menatap Faizha yang terus tertawa dirinya mengulum senyum melihat Faizha yang tertawa lepas. Rasa sakitnya terkalahkan dengan rasa bahagia di hatinya.

Arga langsung mengampiri kembali Faizha yang masih saja tertawa. Dengan gerakan cepat Arga langsung memeluk tubuh Faizha. Faizha terkesiap dan belum sadar apa yang terjadi. Dengan dada yang mergemuruh cepat Faizha langsung membalas pelukan Arga.

Cup

Arga mengecup sekilas puncuk kepala Faizha. "Ana uhibuki fillah" ucap Arga mencium lagi puncuk kepala Faizha dengan dalam. Hati keduanya kini mengahangat. Untung saja pantai ini terprivat jadi tak ada siapapun yang ada di sini.

***

Faizha kini tengah bersiap di depan cermin. Memoleskan makeup di wajah cantiknya. Dan terakhir membenarkan sedikit khimarnya. Faizha tersenyum cantik melihat penampilanya.

Dengan senyum mengembang Faizha mengampiri Arga yang kini duduk di sisi ranjang.

"Mas ayo," ucap Faizha sambil duduk di samping Arga. Arga yang melihat penampilan Faizha sampai tidak bisa berkedip sungguh bidadari cantik ada di depanya bantin Arga. "Mas," pangil Faizha yang melihat Arga tak henti-hentinya menatapnya. Arga tersadar dan langsung gelagapan yang membuat Faizha terkekeh.

"Ayo mas," ulangnya. Arga langsung menganguk.

Faizha dan Arga berjalan kerah meja di tepi pantai meja yang telah di siapkan dengan indah. Lilin-lilin berjejer membentuk hati yang membuatnya semakin indah dan mawar merah yang bertaburan menambah kesan romantis. Ini adalah makan malam teromantis mungkin yang pernah Faizha lakukan.

Arga menarik kursi dan menyuruh Faizha mendudukinya.

Hidangan satu persatu datang mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Keduanya makan dengan tenang. Dan sesekali melempar senyum. Selesai makan baru keduanya bisa berbicara dan berbincang sedikit. Sampai Arga merogoh sakunya dan mengeluarkan kotak merah kecil berbentuk hati.

"Izha, zawjati. Aku akan melamarmu ulang. Ini resmi dari hatiku," ucap Arga terjeda karna menarik perlahan udara. Sedari tadi Faizha menatap Arga dengan senyum entah dirinya sebenar lagi akan meledak.

"Mau kah kau menemaniku hingga tua dan tidak bernyawa lagi. Hingga kita bersama sampai surga?" Ucap Arga sambil mengarahkan kotak cicin itu kehadapan Faizha. Faizha dengan malu malu hanya menganguk.

"Ana ukhibuki Faizha putri maulidia" ucap Arga sambil memasangkan cicin itu kejari manis Faizha. Sekarang ada dua cicin yang terletak di jari manis Faizha. Cicin tanda ikatan pernikahan dan cicin tanda cinta Arga.

Sungguh Faizha saat ini meledak di buatnya bahagia sangat-sangat bahagia. Dengan cepat Faizha bangkit dari tempat duduknya dan langsung memeluk tubuh Arga. Arga pun sama dirinya sangat bahagia.

Selesai menyalurkan kebahagianya Faizha dan Arga kembali duduk. Keduanya kini saling pandang. Sungguh Faizha tak ingin momen seperti ini hialng dari hidupnya.

Drettt drettttt

Keduanya terkesiap dengan ponsel yang tiba-tiba berbunyi. Arga meruntuki dirinya karna lupa menaruh ponselnya. Dengan kesal Arga mengambilnya tanpa melihat siapa pengirimnya langsung mematikanya.

Dreettt dretttt

Arga dengan kesal lagi-lagi matikan sambungan telefonya.

Dreettttt dreeetttt

Ketiga kali ponsel itu berbunyi. Baru saja Arga ingin mematikan dan menonaktifkan ponselnya. Tapi Faizha melarangnya.

"Jangan, Angkat saja siapa tau penting mas. Aku tak apa," ucap Faizha meyakinkan. Arga menganguk dan menagambil ponselnya. Arga melihat nama yang tertera di sana seketika langsung menjauhkan diri dari Faizha.

"Kenapa menelfon harus menjauh," gumam Faizha.

~BERSAMBUNG~

Maafkan TYPO

Hayoo lohhh😂

Follow Instagram @deapuspita_12 dan @deaaypu

Dan akun wattpad ini sekalian. Untuk tau informasi tentang LMLY2.

Makasih yang sudah follow akun ku. Itu suatu bentuk menghargai karyaku ini juga😊

Makasih semuanya 😘

Komen ya, tentang isi cerita LMLY. Kalo 'lanjut atau Next' pasti di 'lanjut kok ceritanya'. Semakin komenya bikin seneng atau ngakak barang kali, semakin cepet updatenya.😂

Let Me Love You (Complete✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang