Faizha masih terdiam sambil terduduk di sisi ranjang kasurnya. Matanya menatap lurus dengan tatapan kosongnya. Jagan tanyakan kenpa faizha seperti ini. Tanyakan kenpa Arga tega membohonginya. Hati wanita mana yang tidak akan sakit hati. Mengetahui suaminya pergi dengan seorang wanita dan dengan mudahnya berkata itu urusan penting pekerjaan. Lagi-lagi Faizha tertawa miris mendengar kebohongan Arga berputar di kepalanya.
Clekk...
Faizha menengok dan memandang Arga yang kini berjalan kearahnya dengan senyum di bibirnya.
"Mas kira kamu sudah tidur," ucap Arga sambil mengelus lembut kepala Faizha. Faizha hanya mengeleng menggapinya.
"Kamu kenpa sih zha. Sekarang jadi nggak jelas suka diam, suka murung kamu kenapa mas nggak suka kamu begitu." Arga kini merekatkan tubuhnya pada Faizha menuntun Kepala Faizha bersandar pada dadanya.
"Aku tidak papa. Aku baik." Faizha mengeleng.
"Mas tau kamu banyak tugas atau masalah. Sebaiknya kamu cerita sama mas."
"Nggak kok mas," ucap Faizha meyakinkan.
"Oh iya. mungkin minggu depan Mas mau ngajak kamu liburan. Kita akan liburan ke bali. Kamu mau?" tanya Arga dengan tangan tak henti mengusap kepala Faizha. Semua orang pun tau membahagiakan seorang istri adalah kewajiban begitu pun Arga.
"Benarkah?" Tanya Faizha antusias. Sudah lama Faizha memnginginkan ini. Tapi semenjak menikah tak pernah Arga mengajaknya liburan dan ini adalah pertama kalinya Arga mengajaknya liburan. Dulu selalu saja tidak bisa karna terhalang pekerjaan Arga yang menumpuk. Dan kini Arga mengajaknya liburan. Apa Faizha harus senang ya Faizha senang tapi dengan masalah yang sedang di rahasiakannya ini. Sudah Faizha lebih baik menyembunyikanya. Ini adalah tentang dirinya dengan Arga. Saat ini hanya itu yang Faizha pikirkan.
"Iya sayang," ucap Arga sambil mengelus dengan asal puncuk kepala Faizha. Membuat Rambut halus Faizha sedikit berantakan.
"Ih mass!" Faizha menarik tangan Arga yang berada di kepalanya.
"Hehe. Kamu seneng nggak?"
"Seneng mas," jawab Faizha semangat dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Mas juga seneng."Arga menarik pipi Faizha dengan tanganya. Membuat Faizha mempuotkan bibirnya.
"Aduh sakit mas." Faizha terpekik dengan asal Faizha memukul tangan Arga yang merik pipinya.
***
Pagi ini faizha telah bersiap untuk pergi kerumah orang tuanya. Sudah sebulan Faizha tidak pergi kerumah orang tuanya rasanya sangat rindu. Untung hari ini jadwal kampus Faizha kosong dan bisa menghabiskan waktu kosong ini di rumah orang tuanya. Sedangkan Arga hari ini cuti kerjanya telah berakhir dan seperti sebelumnya Arga sudah aktif dalam mengurus perusahaan.
Setelah bersiap Faizha langsung bergegas pergi kerumah orang tuanya itu. Sebenarnya rumahnya dan rumah orang tuanya ini tidak jauh tapi semua terkendala Waktu dan jadwal kampus juga karena sakit Arga kemarin. Yang membuat Faizha tidak bisa berkunjung.
Tanpa mengetuk pintu dan memberi salam Faizha langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Untung tidak di kunci dan membuat Faizha mudah masuk kedalam rumah. Faizha sedikit berjalan mengendap. Terlihat kluarganya itu tengah berkumpul dan duduk di ruang keluarga. Ternyata ketiganya tidak menyadari kehadiran Faizha. Dengan perlahan Faizha memluk tubuh Sarah.
"Assalamualaikum," ucap Faizha sedikit berteriak. Sarah yang mendapatkan pelukan tiba-tiba itupun langsung terpekik kaget. Sedangkan Zahra dan Ahmad sama kagetnya dan langsung menatap Faizha.
"Dasar anak bandel. Kalo masuk rumah ucap salam Faizha bukan begini." Sarah mencejewer telinga Faizha. Sedang Faizha hanya meringis kesakitan.
"Aduhh sakit ummi. Hemmm Izha kan udah ucap salam ummi," ucap Faizha sambil menampakan wajah cemberut dan tangan yang terus mengusap telinganya yang panas akibat jeweran dari Sarah.
"Anaknya datang tu di sayang malah di jewer. Orang Faizha mau kasih kejutan." wajah Faizha di buat-buat seolah dirinya kesal.
"Ya tapi jangan begitu Zha,"ucap Sarah sambil mengeleng-gelengkan kepala.
"Gimana Zha suamimu sudah sehat?" Tanya Ahmad
"Alhamdulillah bi. Mas Arga sudah sehat," Jawab Faizha sambil tersenyum.
"O Alhamdulillah kalo gitu. Terus dia mana kok nggak ikut?" Tanya Ahmad sambil clingak-clinguk menatap sekeliling siapa tau ada Arga.
"Dia udah mulai kerja bi."
"Oh iya."
Hari ini Faizha banyak menghabiskan waktunya untuk mengobrol dan berkumpul dengan kedua orang tuanya dan Zahra adik tersayangnya. Tidak ada lagi rasa iri di hati Faizha. Malah saat ini Faizha sangat menyayangi adik satu-satunya itu.
Faizha juga banyak curhat tentang bagaiman rumah tangga pada Umminya tapi perlu di garis bawahi soal masalah itu Faizha tidak memberi tahukan. Faizha tak mau umminya khawatir atau kasian terhadapnya. Faizha tak suka di kasihani siapapun walaupun itu Ibunya sendiri. Faizha juga banyak belajar dari umminya ini. Beliau adalah sosok yang tangguh. Mungkin ujian pernikahan Faizha tak semenyedihkan cerita ummi dan abinya dulu. Di Awal pernikahan mereka harus berjuang. Tentang perekonomian mereka yang pas-pasan dan tuntutan keluarga Sarah. Mungkin eyangnya dulu kasian pada Sarah yang harus menderita bersama Ahmad. Tapi Sarah dan Ahmad tak menyerah dan terus berjuang. Sarah selalu setia menemani Ahmad dan sekarang ini lah hasil dari perjuangan keduanya. Kluarga bahagia dengan Ekonomi yang bisa di bilang berkecukupan. Faizha sangat mengidolakan Sarah Umminya ini. Tentang Sarah yang setia. Faizha belajar kesetian dari Sarah.
Setalah mengobrol cukup lama bersama dengan Sarah. Faizha juga ingin bercerita banyak dan ingin tau kehidupan adik nya juga. Faizha berjalan kearah Kamar Zahra. Ternyata kamar Zahra pintunya sedikit terbuka. Dengan perlahan Faizha masuk dan melihat Zahra tengah berbaring di ranjan sambil memainkan ponselnya. Dengan jailnya Faizha mengambil ponsel Zahra.
"Jangan pacaran dulu. Sekolah yang bener," ucap Faizha.
Zahra yang kesal langung bangkit dan coba mengambil ponselnya dari gengaman Faizha.
"Siapa yang pacaran sih kak. Aku lagi chatan dengan sahabatku," ucap Zahra kesal sambil menunjukan deretan pesan di ponselnya.
"Bagus. Jangan pacaran dulu ya dek." Faizha mengelus rambut Zahra dengan sayang. Zahra hanya tersenyum senang rasanya kini Zahra bahagia karna Faizha tak lagi jutek dan judes seperti dulu. Semenjak menikah Faizha sedikit demi sedikit berubah.
"Eh. Kak udah jam tiga ya. Aduh. Kak antar aku yuk." Zahra sedikit panik. Cepat-cepat Zahra mengambil khimar yang tergantung dan langsung memakainya.
"Kemana Zha?" Tanya Faizha sambil memperhatikan Zahra yang sedang merapikan pakaiannya.
"Ngaji. Aku ikut pengajian di masjid An-Nur kak" ucap Zahra.
An-Nur masjid tempat Erina mengajar. Aduh. Rasanya Faizha masih sangat berat jika harus bertemu dengan Erina. Mana sekarang dia harus mengantar Adiknya. Tak mungkin juga Faizha menolak permintaan Adiknya itu.
"Ayo dong kak. Kok malah bengong"Zahra menarik tangan Faizha dan mau tidak mau Faizha mengikutinya.
---TBC---
Garing ya. Hem part ini khusus bahas kluarganya Faizha ya.
Segini dulu ya. Secepatnya aku updateCERITA GAJE😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You (Complete✔)
Spiritual(CERITA TAMAT) •Rank #01 - pernikahan [07-07-19] •Rank #1 - Spiritual [22-01-20] "Abi akan menjodohkan kamu dengan Anak teman Abi" Deg... Faizha langsung bangkit dari tempat tidurnya, di tegakkannya badanya. Mata Faizha menatap lekat mata Ahmad Abi...