Pagi ini seperti biasa Faizha sedang menyiapkan makan di dapur. Kini memasak bukan lah hal sulit bagi Faizha. Bahkan bisa di bilang Faizha sangat mahir dalam hal masak memasak. Selesai menata masakannya di meja makan. Faizha berjalan menuju kamarnya memangil Arga untuk makan di ruang makan.
"Mas, Ayo makan, aku dah siapin makanannya," ucap Faizha sambil menatap Arga yang kini sedang duduk di balkon sambil memegang ponselnya. Langsung Arga meletakan ponselnya di meja dan selanjutnya berjalan menghampiri Faizha yang berdiri di ambang pintu.
"Ayo makan." Arga merangkul badan Faizha menariknya untuk berbalik dan berjalan kearah ruang makan. Tapi Faizha berhenti dan melepaskan rangkulan itu.
"Eh bentar mas. Mas duluan aja ya. Ada yang mau aku ambil." Faizha berbalik berjalan masuk kedalam kamar sedangkan Arga mengangguk dan berlalu menuju ruang makan.
Faizha masuk kedalam kamar mandi mengambil kertas daftar belanjaan bulanan yang akan di belinya nanti. Faizha lupa mengambilnya dan masih menyimpanya di kantong gamisnya. Faizha mengambilnya dan segera keluar. Melihat pintu jendela pembatas balkon yang terbuka Faizha berjalan kearahnya ingin menutupnya. Tapi suara mengentikan langkahnya.
Dreeetttt dreeetttttt suara ponsel Arga berbunyi menghentikan Faizha menutup jendela pembatas. Dan memilih mengambil ponsel Arga. Ternyata ada pangilan masuk. Faizha sempat melirik sekilas ada nama 'Erina' tertera di layar ponsel Arga. Faizha menyerit bingung Erina? Nama itu kembali muncul. Siapakah Erina. Erina siapa? Batin Faizha. Pikiranya melayang nama itu, nama itu lagi. Namanya yang dulu sempat membuatnya sakit hati. Walupun Faizha tidak tau pasti siapa dia. Faizha tidak mau suudzon pada Arga suaminya. Tanpa berani mengangkatnya Faizha berjalan menuju ruang makan akan memberikan ponsel tersebut pada Arga.
"Mas, tadi ada yang nelfon tapi udah mati," ucap Faizha sambil memberikan ponsel tersebut pada Arga.
"Siapa?" Tanya Arga penasanran sambil mengambil dan membuka ponselnya.
"Nggak tau mas. Aku nggak sempat baca namanya," bohong Faizha. Erina mas. Erina yang telfon. Mas siapa Erina? Batin Faizha. Lebih baik saat ini Faizha harus sama seperti kemarin pura-pura tidak tau apapun.
"Mas. Makan dulu aja ya. Nelfonnya nanti aja. Mending mas makan dulu," Faizha mengulurkan piring nasi berserta lauknya pada Arga.
"Iya maksih ya sayang." Arga menganguk dan tersenyum manis pada Faizha. Senyum itu. Sayang. seketika pipi Faizha bersemu merah. Sebenarnya bukan cuma kali ini Arga memangilnya sayang. Tapi tetap saja itu berhasil membuat pipi Faizha merona merah.
Selesai makan Faizha membereskan sisa makannan, membawanya kedapur untuk di cucinya. Sesudah mencuci piring Faizha pergi menghampiri Arga untuk berpamitan berbelanja. Siang ini Faizha harus kekampus dan sore nanti Faizha ada janji bersama dengan Erina ke masjid.
Faizha mengampiri Arga yang kini sedang asik dengan ponselnya.
"Mas," pangil Faizha. Baru saja Faizha mau melanjutkan ucapanya untuk berpamitan tapi lebih dulu Arga menyelanya.
"Mas mau pergi dulu ya. Ada yang mas harus urus."
"Mas mau kemana? Ke kantor..? Bukannya mas masih cuti ya. Kan lusa baru masuk kerja lagi mas," ucap Faizha. Benar karna sakit itu Ayah Arga menyuruhnya istirahat untuk memulihkan badanya dan merilekskan otaknya.
"Yah tapi ini penting. Mas harus pergi. Mungkin Asar nanti mas baru pulang."
"Ya udah mas. Sebenarnya Izha juga mau izin pergi belanja bulanan dan nanti siang izha mau kekampus dan kalo sorenya mas pulang nggak ada izha. Izha pergi sama teman. Pergi ke pengajian," ucap Faizha. Arga hanya menganguk.
"Ya udah mas pergi sekarang ya. Assalamualaikum." Arga mengulurkan tanganya dan faizha langsung menciumnya. Tak lupa Arga juga mencium kening Faizha sebelum beranjak pergi.
Faizha pun sama setelah mengantar Arga sampai depan pintu dia kembali kearah kamar mengambil dompet dan setelah itu pergi belanja kebutuhan bulanan.
***
"Aduh gimna dong Mel. Aku nggak bisa kalo harus pergi sekarang. Bisa di undur besok nggak." Faizha merayu Amel sambil mengelus tangan Amel.
"Iya-iya Sahabatku yang Cantik ini. Kita undur nggak papa kok kita perginya besok saja." Faizha tersenyum senang mendengar ucapan Amel.
Faizha tidak mau harus membatalkan niatnya untuk bertemu dengan Erina. Rasanya saat ini Faizha sangat antusias untuk segera pergi ke masjid belajar bersama dengan Erina.
"Semangat banget yang mau belajar agama." Amel tersenyum.
"Heheh iya dong," ucap Faizha dengan senyum yang mengembang."Mending kamu ikutan aku yuk Mel," Lanjut Faizha.
"Nggak bisa zha aku harus pergi."
"Yah. Ya udah deh" ucap Faizha dengan muka kecewa. Sebenarnya ingin sekali faizha mengajak Amel bersamanya. Amel sama sepertinya jauh dari yang namanya Agama. Faizha ingin bersama dengan Amel menggapai jannahnya Allah.
"Jagan gitu dong Zha. Besok ya kapan-kapan. Sekarang beneran aku harus pergi," ucap Amel, merasa tak enak melihat muka wajah Faizha nampak kecewa. Faizha terkekeh dan menampilkan senyum khasnya.
"Iya iya. Ya udah ya Mel. Assalamualaikum. Aku pergi dulu ya mel," pamit Faizha.
Faizha langsung pergi mengendarai motornya kearah tempat yang di tuju. Masjid. Ya rasanya Faizha sangat antusis dan bersemangat. Mungkin pangilan hati untuk kembali bersama Allah.
Sampai Masjid Faizha langsung memakirkan motornya di parkiran. Dengan senyum yang mengembang Faizha berjalan kearah masjid. Baru saja Faizha sampai di depan masjid langkah Faizha terhenti melihat dua orang sedang tersenyum. Perempuan dengan tongkat penyanggah di tanganya, ya itu Erina dan dia pria yang bersama Erina.
Degg..
Hati Faizha langsung luruh dan seperti jatuh begitu saja dari tempatnya. Faizha masih memandang nanar kedua orang yang tengah tersenyum hangat itu. Benarkah yang di lihatnya. Benarkah itu Erina dan benarkah itu Arga, suaminya. Apa kah benar. Erina. Erina. Itu adalah Erina perempuan yang di kenalnya itu-----
Udah dulu ya..
Next nggak nih..?
Garing ya😂 maafkan penulis pemula ini.
Baru part2 awal jagan yang gimana-gimna dulu ya. Biar panjang gitu ceritanya 😂
Minta kritik dan saran dong.
Soal ceritaku yang Aksjskskdns ini 🤭Cuma revisi sedikiy kok. Ada yang baru-baru baca sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You (Complete✔)
Spiritual(CERITA TAMAT) •Rank #01 - pernikahan [07-07-19] •Rank #1 - Spiritual [22-01-20] "Abi akan menjodohkan kamu dengan Anak teman Abi" Deg... Faizha langsung bangkit dari tempat tidurnya, di tegakkannya badanya. Mata Faizha menatap lekat mata Ahmad Abi...