"Saat itu mas pusing memilih antara kamu atau Erina. Di satu sisi mas sudah melamar Erina di satu sisi menikah dengan cinta mas itu impian dan juga permintaan orang tua," tutur Arga lesu.
"Dan mas pilih Izha?" Arga menganguk mengiyakan.
"Mas tau apa yang mas lakukan. Itu pasti menyakiti Erina mas." Faizha menatap tajam Arga.
"Mas bingung zha!" Arga mengeram, mengacak rambutnya asal. Siapa yang tak akan pusing jika di hadapkan dalam situasi ini. Situasi yang menjebaknya dalam labirin yang sangat berbelit-belit.
"Saat itu orang tua sangatlah penting, dan mas putuskan untuk mengikuti kemauan orang tua zha" Arga kini kembali tertunduk lesu. Saat itu Arga tak bisa menolak, hati nuraninya seolah memilihnya untuk tetap bersama Erina. Walau hati kecinnya menginginkan Faizha. Arga bahkan sudah meminta orang tuanya untuk membatalkan rencana perjodohan itu tapi orang tuanya bersikeras untuk menjodohkanya. Dan bagaimana pun Arga tak mau menjadi anak durhaka semua permintaan orang tuanya harus di turutinya. Dan ya Arga menikah dengan Faizha.
"Jujur mas, Izha bahagia mas memilih Izha, tapi Izha juga wanita, Izha tau bagaimana sakit hatinya Erina." setitik air bening merebes dari mata bulat Faizha. Arga beringsut mendekati Faizha mengelap bulir air mata Faizha mengunakan tanganya lembut.
"Maafkan Mas Zha." Arga memeluk tubuh bergetar Istrinya.
"Terus apa yang mas lalukan pada Erina. Apa mas tidak memberitaunya?" Tanya Faizha lirih.
"Mas sudah menceritakan semuanya pada Erina Zha." Faizha sedikit menggeleng dan tersenyum masam mendengar penuturan Arga.
"Mas bohong ya?" Tanya Faizha sarkatis.
"Mas nggak bohong Zha. Percaya sama mas. Dengarkan cerita mas. Tapi janji setelah mendengar ini kamu harus tetap percaya sama mas."
***
Flashback
Arga memasukan ponselnya kedalam saku celananya, dengan tergesa-gesa Arga berjalan kearah mobilnya mengendarainya menuju tempat tujuannya.
Arga menatap sekeliling taman mencari keberadaan seseorang yang di carinya. Arga berlari kecil mengitari taman itu. Kini netra Arga menatap perempuan dengan khimar pink yang menjuntai indah menutupi sebagian badanya. Arga segera berlari menghampirinya. Perempuan itu tersenyum kecil menatap Arga yang berlari kerahnya.
"Kamu sudah menunggu lama Erina?" Tanya Arga langsung menyamakan dudukanya dengan Erina. Erina menengok kecil dan selanjutnya kembali menunduk.
"Emm-- nggak kok baru saja datang" bohong Erina. Sudah lebih dari tiga puluh menit Erina menunggu Arga. Bagi Erina menunggu berjam-jam pun dia sanggub.
Sesaat keduanya hanya terdiam. Erina masih saja tertunduk menunggu Arga mulai berbicara sedangkan Arga di kepalanya berkecambuk kebingungan.
"Kak mau ngomong apa? Katanya mau ada yang di omongin." Tanya Erina sambil tertunduk meremas ujung khimarnya. Jantung Erina seolah berpacu dengan cepat menunggu Arga berbicara. Rasanya kupu-kupu pun mulai berpepakan di perutnya.
"Maafkan Saya Er," ucap Arga lesu. Erina seketika menengok menatap Arga yang kini tertunduk. Erina menyerit bingung. Dan terkekeh kecil.
"Kakak ndak usah minta maaf Erina sudah maafkan. Erina ndak lama kok nunggunya," ucap Erina di akhiri dengan kekehan.
Netra Arga kini menatap Erina yang sudah memalingkan wajahnya ke depan. Sungguh Arga tak tega mengungkapkan ini pada wanita baik di depanya itu.
"Maafkan saya Erina harus membatalkan rencana saya menikahimu." Arga tertunduk lesu. Erina dengan mata membualat tajam menatap Arga. Jantungya berpacu dengan cepat badanya pun bergetar, maganya sudah mulai berair Erina menggeleng keras.
"Kenapa Kak!" Ucap Erina dengan nada terpekik parau.
"Maafkan saya Erina, maafkan saya. Bukan saya mau membuatmu seperti ini. Orang tua saya sudah menjodohkan saya." Arga menatap Erina sedangkan Erina memalingkan wajhanya. Di sana Arga bisa melihat Air mata Erina yang berjatuhan dengan derasnya.
"Maafkan saya Erina." lirih Arga.
"Kak---"Arga bisa melihat tubuh bergetar Erina. Tak tega Arga melihat itu. Kini wanita baik itu terlihat rapuh.
Erina bernjak berdiri dari tempat duduknya. Kepalanya menengok menatap Arga yang juga menatapnya nanar. Sudut bibir Erina paksakan untuk melengkung. Tanganya dengan kasar menghapus air matanya.
"Trimakasih kak. Trima kasih untuk semua nya. Er sadar kok kak. Pilihan kakak memang tepat. Maafkan Erina untuk semuanya kakak. Erina pamit. Sekali lagi trimaksih ya kak." tercetak senyum simpul kesedihan dan mata nanar yang terus menjatuhkan cairan bening dari mata Erina. Erina mulai selangakah menjauh. Dan Arga bisa melihat dengan jelas bahu begetar Erina. Ingin sekali Arga mengejarnya tapi saat ini tak ada yang Arga bisa lakukan.
Erina berlari semakin kencang menjauh dari tempat itu. Sungguh hatinya saat ini sangat kacau. Ingin segera Erina menjauh dari tempat itu. Erin menyebrang jalan dengan berlari menuju Angkot yang sedang menunggu penumpang.
Tanpa melihat satu mobil sedang melaju dengan kencang kearahnya.
Brakkkkk.....
Arga yang sedang duduk di bangku mendengar suara benturan dengan keras, membuatnya terkejut dan Matanya kini menatap arah kepergian Erina.
"Erina." Arga tersentak kaget dan langsung berlari kearah tempat kejadian.
~TBC~700+ kata
Maaf ya ceritanya muter-muter
Kalo kalian jadi Arga apa yang bakal kalian lakuin???
Menurut kalian LMLY gimana sih.
- tambah aneh/ gaje
-jelek ceritanya. Mbulet-mbulet nggak nyambung. Atau apa.Butuh ktitik dan saran dong. Biar De peraiki. Tau kesalahanya😊
Follow ya Wp/Ig/fb @DeaAypu
Aku suka pusing sama Wattpad suka melarikan diri ke Game. Ada yang punya saran Game bagus nggak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You (Complete✔)
Spiritual(CERITA TAMAT) •Rank #01 - pernikahan [07-07-19] •Rank #1 - Spiritual [22-01-20] "Abi akan menjodohkan kamu dengan Anak teman Abi" Deg... Faizha langsung bangkit dari tempat tidurnya, di tegakkannya badanya. Mata Faizha menatap lekat mata Ahmad Abi...