Faizha bangun dengan keadaan yang kurang baik, kepalanya pening, matanya berkunang-kunang. Tubuhnya terasa lemas.
Perlahan Faizha mulai mendudukan badannya. di senderkanya badanya di kepala ranjang. Matanya menerawang sebenarnya apa yang terjadi tadi malam. Seingatnya dia sedang menari di club, itupun ingatanya hanya samar-samar dan Faizha tidak sadar bagaimana cara dia sampai kerumah dan tidur di kamarnya ini. Kepalanya kembali pusing memikirkan itu.
Faizha berjalan menuju kamar mandi dengan tertatih-tatih dan sempoyongan. Dirinya hampir saja menabrak tempok pembatas kamar mandi dan kamarnya.
Faizha mematut wajahnya di cermin, wajahnya nampak terlihat kusam, matanya sembab rambutnya acak-acakan. Dan di lihat dari pantulan kaca seperti bukan dirinya. Faizha mulai menyalakan sower, air mulai membasahi badanya, Rasanya seolah semua akan rontok,Karna dinginya air. Badanya mengigil karna air yang terasa seperti es. Tidak biasanya air kamar mandi sedingin ini.
Keluar dari kamar mandi. Faizha sudah sedikit menjadi sejuk. Kepalanya tidak terlalu pusing seperti yang tadi, tapi rasa pusing itu tak semuanya hilang. Selesai memakai baju Faizha kembali duduk di sisi ranjangnya. Pikiranya kembali pada kejadian kenapa dirinya bisa begini. Sungguh Faizha masih sedih.
Dilihatnya jam sudah menunjukan pukul tujuh untungnya sekarang sedang libur. Semua siswa kelas XII di beri waktu libur selama 3 hari sebelum mengadapi ujian.
perut Faizha sudah demo minta di isi, karna seingatnya semalam dia tidak makan. Perutnya hanya terisi minuman haram itu. Faizha meringis di buatnya.
Faizha mulai berjalan turun dari tangga kamarnya, dilihatnya keluarganya tengah berkumpul di ruang makan, Sarah, Ahmad dan Zahra sudah duduk rapi di tempatnya.
"Pagi bi, pagi mi, pagi ra," sapa Faizha, Faizha lalu menarik satu kursi di samping Sarah atau tepat didepan Ahmad.
Faizha tanpa memperdulikan tatapan yang mau membunuhnya jangankan memperdulikan melihat pun dia tidak. Matanya tertuju pada tumpukan putih beras yang sudah menjadi nasi itu.
Di sendoknya dua kali nasi mengunakan entong, selanjutnya di lanjutkan teman dari nasi itu sayur sop dan ikan goreng kesukaaanya.
"Mari makan..!!" Seru Faizha, dengan bisa di katakan tidak sopan.
Prang..!!!
Semua kaget dengan bunyi sendok yang bertemu dengan kaca meja makan. Faizha yang baru menyendokan nasi kemulutnya pun langsung kaget. Matanya langsung tertuju pada pria paruh baya di hadapanya.
Mata Ahmad sudah memerah bukan cuma mata wajah pun sudah mulai memerah. Dia sudah sangat geram melihat Faizha, ia kira anaknya itu akan meminta maaf setelah kejadian semalam, ternyata tidak anak itu malah berlagak seolah tidak terjadi apa-apa dan tidak menyadari kesalahan apa dosa yang dia perbuat. Faizha masih bisa tenang seperti biasanya.
Faizha menelan nasi di dalam mulutnya dengan kasar. Matanya menatap wajah Ahmad yang memerah. Kenapa Abinya marah padanya batin faizha. Sepertinya akan ada perang dunia ketiga habis ini. Faizha mulai ketakutan dan was-was.
"FAIZHA!!" Teriak Ahmad dengan wajah memerah padam menahan marah.
Sarah dan Zahra melihat Ahmad sedang marah hanya melihat dengan takut-takut. Tak jauh beda dengan Faizha dirinya pun mulai bergetar melihat ayahnya, marah padanya.
"Keterlaluan kamu Faizha. Kurang apa Abi sama ummi mu, didik kamu! Kurang bagaiman Abi sama kamu!" Ahmad sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Udarapun terasa tersengal-sengal masuk kedalam tubuhnya.
"Apa! Yang kamu pikirkan itu apa! Bisa nggak sekali saja kamu nggak bikin Abi sama Ummi sedih, Abi sama ummi selalu kasih kamu yang terbaik, tapi apa yang kamu balas."Ahmad mengeram marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You (Complete✔)
Spiritual(CERITA TAMAT) •Rank #01 - pernikahan [07-07-19] •Rank #1 - Spiritual [22-01-20] "Abi akan menjodohkan kamu dengan Anak teman Abi" Deg... Faizha langsung bangkit dari tempat tidurnya, di tegakkannya badanya. Mata Faizha menatap lekat mata Ahmad Abi...