21. LMLY (Jawaban Arga)

83K 4.6K 237
                                    

Faizha menatap Arga yang masih bengong menatapnya. Di sini bukan hanya Arga yang bingung tapi Faizha pun menjadi bingung.

"Faizha," lirih Arga.

Faizha masih diam di tempat sambil mentap Arga dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu kenapa di sini?" Tanya Arga sambil berjalan dan menarik sedikit tangan Fazha. Faizha mengempas genggaman tangan Arga.

"Seharusnya Izha yang tanya mas kenapa di sini?" Tanya Faizha dengan suara sedikit meninggi.

Arga diam tanganya kembali menarik tanggan Faizha.

"Mas jelasin di rumah," ucap Arga sambil menuntun Faizha memasuki mobil--faizha.

***

Keduanya terdiam di tempat Faizha masih bingung dengan apa yang terjadi pertanyaan-pertanyaan bermunculan dan Faizha masih pusing untuk menanyakan semua dari mana. Semua menjadi rumit menurut Faizha. Tentang Erina dirinya dan juga Arga. Tentang Erina dan Arga yang lalu sudah Faizha lupakan dan kini muali mencuat kembali. Ada apa semua ini.

"Itu teman Mas. Mas cuma nolong dia," ucap Arga memecah kesunyian di antara keduanya.

"Terus kenapa mas bohong?. Katanya mas ada kerja?" Tanya Faizha menatap Arga dengan nanar.

"Mas--tadi ketemu di rumah sakit. Mas mau kerja tapi dia minta tolong ya mas tolong," jawab Arga dengan sedikit gugup dan memalingkan wajahnya.

"Oh jadi Erina itu teman mas ya?" Tanya Faizha langsung membuat Arga diam seketika.

"Kamu kenal Erina?" Tanya Arga yang membuat Faizha tersenyum. Bukan tersenyum bahagia melaikan tersenyum hambar karna pertanyaan Arga.

"Iya."

"Mas kenpa diam?" Tanya Faizha sambil menyunggingkan senyum.

"Kenapa?. kamu tau Erina dan kondisinya kan. Ya mas hanya membantunya Faizha. Sudah lah mas mau istirahat Zha," ucap Arga langsung melangkah kearah kamar. Meninggalkan Faizha dengan sejuta pertanyaan.

"Ada apa semuanya," lirih Faizha langsung terduduk di sofa.

Keadaan Faizha yang tadinya mulai membaik. Kini menjadi rumit lagi. Apa Faizha masih bisa diam dengan semua yang Faizha mulai tau. Apa Faizha masih tak boleh bersuudzon pada Arga. Faizha tak ingin itu tapi mengapa hatinya tak tenang.

Faizha mimijit-mijit kepalanya yang terasa pening. Dan akhirnya Faizha terlelap di sofa tanpa sadar.

***

Arga mamindahkan tubuh Faizha karah kamarnya tak tega Arga melihat Faizha yang tertidur di sofa. Arga mulai merebahkan badan Faizha di ranjang. Matanya menatap wajah damai Faizha. Arga tau istrinya menyimpan sejuta pertanyaan tentangnya. Arga tau itu.

"Maaf zha. Belum waktunya kamu tau tentang semua ini. Mas cinta kamu Zha." Arga mengecup kening Faizha dan mulai berjalan meninggalkan Faizha yang masih terlelap dengan mimpinya.

***

Faizha bangun dari tidurnya kepalanya sedikit pusing. Matanya mulai mengerjap-erjap melihat sekeliling bukankah tadi dia ada di ruang tamu kenapa sekarang dia ada di kamar, faizha memikirkan sejenak dan baru menyadari mungkin Arga yang memindahkanya.

Arga. Faizha kesal dengan Arga merasa banyak kebohongan yang Arga lakukan, Faizha bukan wanita bodoh yang tidak akan mengetahui itu. Untuk tidak bersuudzon lagi Faizha tidak bisa. Faizha bukan wanita baik yang akan terus berfikiran baik pada orang. Dia pun seorang wanita pasti akan cemas dan penasaran dengan semua malasalah.

Otak Faizha mulai berkeja memikirkan semua tak mungkin dirinya akan menanyakan semua yang sudah dia ketahui ini pada Arga. Pasti suaminya itu akan diam atau berbohong padanya. Faizha akan mencari tau itu sendiri Faizha berjanji.

Faizha mulai bangkit dari tidurnya dan berjalan kearah dapur. Suasana yang sepi. Kemana perginya Arga?. Faizha tak ambil pusing dan melanjutkan mengambil Air dari dalam kulkas dan meneguknya.

Di lihatnya jam menunjukan pukul 17:00 tugasnya harus tetap di jalankan kan, memasak. Faizha tak mau durhaka pada Arga suaminya. Faizha mulai memasak bahan-bahan yang ada di kulkas.

Selesai memasak Faizha menaruh hasil masakanya di meja makan semua sudah tertata rapi. Sekarang giliran Faizha membersihkan badannya.

***

Faizha turun dari kamar nya melihat Arga yang sedang duduk di sofa sambil memijat-mijat kepanya terlihat dari wajahnya Arga sangat kelelahan. Faizha merasa kasian dengan suaminya itu. Faizha tau kerjaan Arga yang sangat menumpuk membuat Arga kadang harus bekerja ekstra.

Faizha berjalan menghampiri Arga dan mendudukan badanya di samping Arga. Arga tersadar dan menatap Faizha.

"Ah. Izha." Arga tersenyum tipis sambil mengelus pelan kepala Faizha.

"Mas cape ya. Sini biar Faizha pijitkan kepalanya," ucap Faizha langsung meletakan tanganya di pelipis kepala Arga menggerakannya teratur. Arga memejamkan matanya merasakan gerak tangan Faizha.

"Maafkan Mas ya Zha," bisik Arga yang masih bisa terdengar oleh telinga Faizha.

Faizha tak menghiraukan itu dan melanjutkan memijat kecil kepala Arga.

"Mas, Sudah. Kamu mandi ya aku dah siapin semua di atas. Setelah itu makan," ucap Faizha yang langusng mendapatkan Anggukan dari Arga. Arga mulai bangkit dan berjalan kearah kamarnya.

Sejenak Faizha terdiam 'maafkan mas ya zha' ucapan Arga berputar di kepalanya. Entah kenapa mendengar ucapaan Arga barusan Faizha merasa ada sesuatu pada Arga. Suaranya terdengar menyimpan sedih.

Faizha tersadar dengan ponsel yang bergetar di sampingnya.

Ummi

Kamu kemana aja sih zha, kok nggak balik baik. Tadi ummi kira kamu beli makanan kok sampe sore nggak baik ke rumah sakit.

Faizha baru tersadar. Bukankah tadi dia ingin membeli makanan. Sampai lupa Faizha tidak memberi kabar pada umminya. Semua terjadi begitu saja. Semua membuatnya lupa.

Faizha

Maaf ya ummi, tadi Faizha ada urusan
Mendadak, nggak sempet ngabarin ummi. Besok Faizha pagi-pagi ke Rumah sakit lagi ummi.

Ummi

Ya sudah syukur kalo kamu nggak kenapa kenepa Izha. Ummi cuma takut kamu kenapa-kenepa. Masalahnya kamu ndak ngabarin.

Faizha mengetik balasan minta maaf pada Umminya karena membuat umminya cemas. Setelahnya Faizha memasukan ponselnya ke kantung gamisnya.

Faizha berjalan kearah kamarnya untuk memanggil Arga dan menyiapkan keperluan Arga. Siapa tau Arga membutuhkannya. Bukankah tugasnya harus selelu siap memenuhi keburuhan Arga.

"Iya Erina. Wa'alaikumusalam warohmatullahi wabarokatu," ucap Arga langsung mematikan sambungan teleponnya.

Lagi dan lagi Faizha melihat dan mendengar Arga sedang menelfon dengan Erina. Sebenarnya apa hubungan antara Erina dengan Arga suaminya. Pertanyaan ini lagi-lagi muncul setelah waktu itu menghilang.

Faizha membulatkan tekatnya jika Arga tidak bisa memberi jawaban kepadanya pasti Erina bisa memberi jawaban untuknya.

Tbc

Maafkan typo
Di lanjut ya😊

Dikit aja, setiap part cuma kurnag lebih 1K kata.

Ada hubungan apa sih Arga sama Erina?

Ihh kesel.

Setiap partnya bikin penasaran nggak sih?

Follow

Ig : @deapuspita_12
@deaaypu

Fb : Dea Ayu Puspita
DeaAypu



Let Me Love You (Complete✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang