part ~9 fakta dan kecelakaan✔

7.8K 314 0
                                    

Hai readers
Happy reading
Don't forget vote and coment
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Setelah Arlin dan teman-temannya membaca surat tersebut. Mereka terdiam sejenak.

"Berarti pelaku dari kebakaran apartemennya Krystal itu pasti yang kirim surat ini," tebak Intan.

"Iya, pasti mereka, tapi kenapa mereka melakukan ini?"

"Lin, kita harus gimana?"

"Gue akan suruh Romy buat cari informasi tentang pengirim surat ini," ujar Arlin.

Arlin menelpon Romy dan menyuruhnya untuk mencari informasi tentang surat itu dan informasi tentang pengirimnya. Seusai Arlin menelpon Romy ia hendak menyimpan handphone di saku, tetapi ada suara deringan kembali terdengar.

Dring!

Arlin segera melihat hpnya tapi nomor yang menelponnya itu tidak ada namanya alias nomor yang tak dikenali.

'Terima nggak yah, tapi ini 'kan nomornya gue nggak tau mungkin  cuma orang iseng doang. Kalau misalnya ini penting gimana?' batin Arlin.

"Lin, kok lo nggak angkat siapa tahu penting," ujar Intan.

"Iya, sebentar yah gue angkat panggilan dulu."

Arlin keluar dari ruangan dan mengangkat panggilan tersebut.

"Halo ini siapa?"

                  ["Ini gue Alfian."]

"Eh, lo dapat nomor gue
Dari mana?" tanya Arlin curiga.

                    ["Dari Intan."]

"Oke, to the point aja kenapa lo nelpon gue?"

                     ["Sebenarnya gue
                Mau ajak lo jalan.]

"Gue nggak mau," ketus Arlin.

                     ["Kenapa?"]

"Gue sibuk, kalau lo mau
Jalan, jalan aja sendiri gak usah
Ajak -ajak gue," tukas Arlin.

                      ["Gue hari
                Ini bosan banget."]

"Bodoh amat itu urusan lo
Bukan urusan gue,"cuek Arlin.

                             [ "Tapi Lin--"] terpotong.

Sambungan terputus. Arlin mematikan handphonenya kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan Krystal.

"Lin siapa yang nelpon?" tanya Intan.

"Si Bawel," balas Arlin.

"Siapa?"

"Alfian Angkara. Kenapa lo ngasih nomor gue ke dia?"

"Sorry Lin, tadi pagi 'kan pas gue beli'in lo bubur gue ketemu sama Alfian terus dia minta nomor lo deh yah gue kasih," ucap Intan menunduk.

"Kenapa lo kasih tanpa izin gue?"

"Gue juga terpaksa Lin, gue pas mau bayar buburnya gue lupa bawa dompet jadi gue bilang sama dia kalau dia bayarin gue bubur gue kasih nomor lo," ujar Intan seraya menyengir.

Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang