Happy reading.
Don't forget vote and coment.
.
.
.______________________
"INTAN, FIAN! BAWA ANAK -ANAK DG KELUAR, UDAH BANYAK YANG TERLUKA!" teriak Arlin dengan wajah lelah.
Anggota DG banyak yang tumbang. Steave melakukan penyerangan dengan tidak seimbang. Senjata tajam yang digunakan anggota BSB sudah banyak membuat anggota DG terluka untungnya beberapa anggota tambahan dari kelompok Fian dan Faris dapat melumpuhkan pergerakan lawan."Terus lo, Lin? Lo juga terluka." Intan tampak khawatir.
"Apasih alay lo ini cuma goresan doang, gak ada apa-apanya mending lo urus anggota DG yang terluka," ucap Arlin santai.
"Jangan paksain diri, kita bisa minta bantuan pusat buat bantuin kita jangan jadi sok pahlawan jika lo nantinya terluka," ujar Intan msngingatkan.
Arlin hanya mengangkat tangannya berbentuk 'ok.'
Arlin tersenyum sinis dengan napas terengah-engah melihat Steave dengan santainya duduk menyaksikan 2 kelompok yang sedang melakukan penyerangan.
"Anggota lo gak seberapa sama kekuatan gue! Jadi lo sekarang menyerah dan bebasin nyokap gue, sekarang!" Arlin menatap steave bengis.
Steave tak membalas perkataan Arlin.
Ia hanya tertawa gila di tempat duduknya. Entah apa yang ia tertawakan."Tak sabaran sekali Nona, ini baru pemanasan belum penyerangan utamanya. You be careful little girl," ujar steave lalu berdiri dengan angkuh.
"Kamu tahu ?__" Belum selesai Steave berbicara, Arlin sudah menyela perkataan Steave, tidak sopan memang tapi bagi Arlin orang yang tak punya hati tak pantas untuk dihormati.
"Saya tidak tahu dan tidak mau tahu. Omongan Anda hanya omong kosong."
"Rendra, pasti menyesal sekali mempunyai putri yang kurang ajar seperti kamu. Ck, tak ada sopannya sama sekali." Steave berucap dengan angkuh.
Arlin tak menanggapi perkataan Steave.
Arlin tersenyum remeh. Mengedipkan sebelah matanya ke salah satu orang suruhannya.
Bhuk.....
Balok kayu panjang mengenai tepat saasaran. Kini punggung bagian belakang Steave terluka akibat pukulan balok kayu tersebut.
"Arghs...," ringis Steave lalu menoleh.
"Bagaimana kejutannya? Bagus 'kan?" Arlin tertawa puas memandang Steave yang terjatuh.
"Licik sekali rubah ini," gumam Steave diikuti dengan kekehan.
Steave memberi kode kepada beberapa bodyguard di sampingnya .
5 lelaki berbaju hitam dengan wajah sangar mulai maju mendekati Arlin.
"Siap menuju ajalmu, Nona?" Seorang di antara mereka berkata, diikuti beberapa tawa kecil.
Arlin tersenyum penuh arti.
Tanpa aba-aba 5 orang lelaki itu pun menyerang Arlin yang notabenya seorang gadis dan lagi Arlin sendiri menghadapi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)
Teen FictionGenre: Action and Romance 'Dunia gelap sudah menjadi identitas bagi seorang gadis dengan sifat iblis.' Sebuah Gangster terbesar yang memiliki niat untuk mengubah dunia. Semua sisi kehidupan akan mereka ungkap dalam sebuah cinta, keluarga dan persah...