Genre: Action and Romance
'Dunia gelap sudah menjadi identitas bagi seorang gadis dengan sifat iblis.'
Sebuah Gangster terbesar yang memiliki niat untuk mengubah dunia.
Semua sisi kehidupan akan mereka ungkap dalam sebuah cinta, keluarga dan persah...
Happy reading. Don't forget vote and coment. PENGUMUMAN! 2 PART LAGI MENUJU ENDING! TEMBUS 60 VOTE LUSA UP LAGI TEMBUS 75 VOTE BESOK MALAM UP LAGI! Btw Yey makasih target 55 votenya tercapai kemarin. Jadi malam ini aku up!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pakaian yang sering Arlin gunakan)
'Ternyata benar, seseorang yang berniat menjatuhkanmu ada di sekitar dirimu'
Arlin dan semua rekan DG berkumpul di ruang meeting lebih tepatnya di mansion milik almarhum Paman Gerald. Setelah melihat wajah kemarahan Arlin tidak ada yang berniat bertanya, bersuara pun mereka enggan padahal di setiap pikiran mereka, mereka bertanya-tanya ada apa sebenarnya? Siapa pengkhianat yang dimaksud Arlin? Dan mengapa Arlin menahan emosinya, jika seseorang yang berani berkhianat Arlin akan langsung menemui orang tersebut dan menghajarnya hingga tak mampu berdiri lagi.
Tapi apa ini? Arlin bahkan mengumpulkan semua anggota DG di mansion milik paman Gerald.
Apa yang sebenarnya Arlin rencanakan?
Apa pengkhianat sesungguhnya adalah orang terdekat Arlin (lagi)?
"Sudah berkumpul semuanya?" tanya Arlin buka suara di keheningan ruangan.
Semua orang saling pandang, lalu mengangguk singkat. Itu artinya semua orang telah berkumpul. Arlin menunduk membaca lembaran laporan berisi jejak hilangnya Steave. Arlin kembali mendongak membuka mulutnya hendak berbicara. "Misi kali ini biar saya yang hadapi," ujar Arlin dengan tatapan datar.
Alfian berdiri raut wajahnya seperti tak suka dengan keputusan Arlin. "Kamu gak bisa hadapi sendiri, kita semua akan membantu kamu."
"Nggak. Saya yang tetap hadapi sendiri. Jika saya butuh bantuan pasti saya akan bilang," Arlin tetap kukuh dengan keputusannya.
