~32 Kemarahan yang terpendam.✔

3.5K 150 1
                                    

......

Brak...!

Arlin membuka pintu dengan sangat kesar, hingga Tiara yang baru sadar tersentak kaget, pandangan mata tajam Arlin menyorot ke arah Tiara, Krystal dan Intan.
Entah apa yang terjadi ?....

"Lin, lo kenapa? Buka pintu kasar gitu," ucap Alfaris yang berada di samping Tiara.

Arlin hanya menanggapi dengan senyuman miringnya.

"Arlin, gue kangen banget sama lo, capek mata gue merem selama 3 hari," ucap Tiara sambil tersenyum.

"Oh yah, syukur deh kalau lo udah sadar jadi, gue bisa ungkap kebohongan lo," kata Arlin yang mengalihkan pembicaraan Tiara.

Tiara, Intan dan Krystal mengerutkan dahinya bingung.

"Lin, lo ada masalah? Cerita sama kita, siapa tahu kita bisa bantu." Kini Intan berbicara.

"Tak usah munafik lo! Gue udah tahu semuanya, bahkan gue udah kehilangan separuh kepercayaan gue sama kalian," ucap Arlin penuh dengan nada amarah.

"Lin, ada apa sebenarnya, kita semua nggak ngerti sama perkataan lo." Kini Krystal bersuara.

Arlin menyeringai.

"Apakah Kalian ingat kejadian 'satu tahun lalu'?" Arlin menekankan kata satu tahun lalu.

Deg...

semua yang mendengar perkataan Arlin terkejut tak menyangka bahwa Arlin akan mengatakan hal ini, namun mereka berusaha menetralkan perasaan dan mimik wajah agar tak terlalu mencurigakan.

"Eng... itu 'kan kejadian pas lo kecelakaan," ucap Intan berusaha santai.

"Apa kalian tahu penyebabnya?" pancing Arlin.

Tiara memucat, kini butiran keringat membasahi dahinya. Termasuk Intan dan krystal.
Semuanya terdiam tak dapat berbicara, bibir mereka kelu.

"Mengapa kalian diam! Ekspresi wajah kalian sudah menunjukkan kebohongan!" Arlin melipat tangannya di dada.

"Lin, itu kejadian... itu... kan udah lama jadi gak usah diungkit lagi yah," pinta Tiara gugup.

Tiba-tiba Arlin menunjuk Tiara lalu berkata kasar.

"Lo! Penyebab gue kecelakaan!" Seru Arlin menyorot tajam.

Tiara terdiam ....
Sedangkan Alfaris tak beniat urus campur karna ia merasa keadaannya masih dalam keadaan normal.

"Lin, kita semua bisa menjelaskan semuanya, lo tenang yah... ki-ta bakal cerita semuanya," ucap Intan gugup.

"Iya Lin, Untan benar lo harus tenang gak boleh kebawa emosi." Kini Krystal bersuara.

"Diam kalian! pengkhianat! pembohong!" Teriak Arlin menjauh.

Intan dan Krystal  tersentak dengan teriakan Arlin.

"Udah, gak usah menyembunyikan -nya lagi, gue udah tahu semuanya,  tentang Tiara yang menjadi penyebab gue kecelakaan, Intan yang berpacaran dengan musuh gue dan Krystal yang menyembunyikan sifat jahat Evelin," ucap Arlin sinis.

Intan, Tiara dan Krystal meneguk ludah mereka sendiri karna tersentak dengan ucapan Arlin yang begitu menyakitkan walaupun itu adalah fakta.

"Lin, itu semua bisa di jelaskan," ucap Intan.

"Dijelaskan bagaimana Tan!? Gue udah tahu semuanya, kalian tega yah bohongin gue, kalian tega nyembuyiin fakta itu! Apa!! Kalian tak menganggap gue ini sahabat kalian, padahal kalian tahu kalau gue itu gak suka dibohongin," jelas Arlin yang memulai memanas.

Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang