64~Pengkhianat Sesungguhnya.

2.3K 159 11
                                    

Happy Reading.
Don't forget vote and coment.

PENGUMUMAN!
BDG 3 PART LAGI MENUJU ENDING!
jadi please ramein detik-detik BDG tamat.
Dengan cara vote and coment!.
JIKA TEMBUS 55 VOTE
BESOK AKU UP LAGI!

TEMBUS 70 VOTE MALAM INI UP LAGI.

Pov Arlin.

Di sinilah gue sekarang berada di cafe menenangkan diri sekaligus meredam emosi, gak pernah terlintas di otak gue kalau orang-orang terdekat gue jadi tersangka dalang dari kaburnya Steave.
Gue memang curiga sama satu orang, tapi gue gak yakin karena dia orang kepercayaan gue.

Ketika lo udah percaya sama seseorang apakah lo bisa menuduh dia untuk melakukan hal di luar dugaan?

Jujur. Gue udah gak percaya sama yang namanya kepercayaan. Rasa percaya gue hilang ketika gue udah telanjur dikhianati. Dan hal yang paling gue benci adalah gue sudah menaruh kepercayaan, tetapi malah dihancurkan.
Gue gak yakin apa rasa percaya itu masih ada di dalam diri gue.

Gue gak percaya sama sahabat gue, iya gue akui karena gue susah buat simpan kepercayaan pada mereka.
Bahkan Alfian yang statusnya tunangan gue aja, gue mulai meragukan dia.

Setiap saat dan setiap hari gue selalu yakinkan diri gue agar percaya sama orang-orang terdekat gue.
Aneh memang, tapi ini nyata.

Sambil menyesap minuman yang sadari tadi asapnya mengepul ke atas, gue memandang jalan yang ramai dengan lalu-lalang orang-orang.
Di saat gue gak bisa kontrol emosi, gue selalu mencari tempat sepi untuk mengembalikan kesadaran diri gue.

Gue gak mau kembali ke masa lalu di mana saat gue emosi gue selalu melampiaskan emosi gue lewat orang-orang yang gak bersalah, gue udah janji untuk berubah.

"Paman Gerald apa yang harus Arlin lakukan sekarang," gumam gue menatap jalanan luar.

"Emang iya kalau masalah terhenti saat kita sudah mati?" Gue mendongak menatap langit yang tampak mendung.

----_______.
.
.
.

"Tan kita cari Arlin ke mana lagi?" Tiara menoleh melihat Intan yang tampak gusar.

"Gila tuh anak cepat banget hilangnya," ujar Krystal menghela napas.

"Arlin pasti cari tempat untuk nenangin diri," ucap Intan.

"Iya. Tapi di mana?"

"Coba lacak deh,"

"Gak bisa Arlin mati'in GPS-nya."

Intan, Tiara, dan Krystal hanya bisa terdiam dan mengembuskan napas gusar. Setelah pertemuan tadi pagi Arlin pergi begitu saja tanpa memberitahu apa-apa. Mungkin Arlin tak terima dengan sangkaan yang diberikan Mr. Toy pada pertemuan pagi ini.

"Arlin mana?" Dengan keringat di wajahnya Alfian mendatangi 3 gadis itu.

Intan menatap Tiara dan Krystal mereka saling memberi kode lewat tatapan, mereka bingung harus memberi jawaban apa pada Alfian. Tak mungkin jika mereka memberitahu kalau Alfian termasuk tersangka yang dicurigai untuk membantu Steave kabur.

Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang