Happy reading
**********
Arlin, anggota DG, ketua kelompok SPG, dan ketua kelompok SB dan anggotanya beserta keluarga dan teman-teman Paman Gerald kini berada di depan makam yang masih basah dah dipenuhi kembang.
Suasana yang begitu penuh dengan duka dan isakan tangis para keluarga dan kerabat.Di bawah gundukan tanah Arlin menyembunyikan wajahnya, ia ingin berteriak, menjerit sekerasnya namun, ia urungkan ia sadar ia harus merelakan kepergian Paman demi ketenangannya.
"Sabar yah Lin, kita harus kuat Paman pasti sedih kalau lihat lo nangis gini," ucap Intan menenangkan."Paman Tan, Paman udah pergi..., pergi... untuk selamanya Tan hiks...," tangis Arlin.
"Arlin ayo, pulang. Ini udah sore dan sebentar lagi turun hujan," ucap Krystal.
"ENGGAK! Gue gak mau pulang gue mau nemenin Paman di sini," ucap Arlin sambil menatap gundukan tanah dan menaburkan bunga mawar merah.
"Eh, kalau lo mau temenin Paman sana... ikut mati juga," ucap Alfaris asal.
Mendengar penuturan Alfaris, Krystal dan Intan langsung menjitak kepala Faris dengan kesal.
"Aws.. sakit...," ringis Alfaris.
"Lo kalau ngomong tuh dijaga, bicara kok ngasal gitu," hardik Intan kesal.
"Iya nih, gara-gara si Tiara gak bangun-bangun Faris jadi ngawur," ucap Krystal.
Alfaris yang mendengarnya langsung mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil.
Intan dan krystal terkekeh, setidaknya Alfaris mencoba menghibur mereka."Rangga, nyuruh semua anak-anak DG pulang ke mansion, bentar lagi mau hujan." Titah Krystal.
Rangga mengangguk.
Byur.....
Srhss........
Hujan turun membasahi alam, tetapi Arlin masih setia berjongkok di depan batu makam."Eh, hujan...Lin ayo pulang," ajak Intan.
"Enggak, lo sama yang lain aja pulang duluan nanti gue nyusul," ucap Arlin datar.
"Tapi Lin, ini udah sore banget, dan lo bisa sakit kalau hujan-hujanan kayak gini," ucap Intan khawatir.
"LO NGERTI BAHASA INDONESIA NGGAK? GUE BILANG, GUE NANTI NYUSUL! BIARIN GUE SENDIRI DULU." Teriakan Arlin membuat Intan dan yang lainnya terdiam. Sangat menyeramkan saat Arlin sudah marah dan berteriak seperti itu.
Intan meneguk ludahnya ia tersentak mendengar teriakan Arlin yang cukup kasar dan ketus.
"Maaf, okay gue pulang dulu jangan lama-lama di sini." Pamit Intan lalu pergi meninggalkan Arlin sendiri.
Sepeninggal Intan dan anggota lainnya, Arlin bangkit dari tempatnya menuju mobil hitam sedan miliknya.
Hmm, tunggu kedatangan gue Steave, gue akan menghancurkan semuanya. batin Arlin.
Arlin mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Tak peduli berbagai klakson motor dan mobil yang saling bersahutan.
15 menit berlalu...
Kini Arlin berhenti di sebuah mansion besar yang menjadi tempat perkumpulan anggota BSB. Arlin berjalan menuju mansion tersebut dengan penuh amarah.
Brak....!
Arli membuka pintu dengan kasar, hingga membuat anggota BSB termasuk Evelin tersentak kaget. Beberapa dari mereka waspada menyiapkan diri.
"Berlian, ngapain lo di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)
Fiksi RemajaGenre: Action and Romance 'Dunia gelap sudah menjadi identitas bagi seorang gadis dengan sifat iblis.' Sebuah Gangster terbesar yang memiliki niat untuk mengubah dunia. Semua sisi kehidupan akan mereka ungkap dalam sebuah cinta, keluarga dan persah...