part~15 Ingatan ✔

4.4K 200 0
                                    

Hai readers
BDG balik lagi
Ditunggu vomenttnya yahh
Happy reading.


  Arlin dan teman-temannya duduk di kantin kemudian mereka memesan minuman dan makanan ringan setelah pesanan mereka datang, Mereka bertiga mulai memakan dan meminum pesanan mereka.
Tapi tidak dengan Arlin
Arlin hanya melamun ia masih memikirkan kata-kata yang diucapkan Salsa tadi.
Tiara dan Intan merasa heran
Melihat tingkah Arlin yang dari tadi hanya melamun.

"Arlin, lo kenapa?" tanya Intan.

"Lo sakit yah?" tanya Tiara juga.

Arlin hanya menggelengkan kepalanya. Ia tidak mood untuk berbicara.
"Lo kenapa sih, cerita sama kita. Siapa tahu kita bisa bantu," ujar Intan dengan ekspresi cemasnya.

"Gue gak-papa kok," ujar Arlin seraya tersenyum.

"Lo yakin?" tanya Tiara.

"Iya... hm, gue balik ke kelas duluan," pamit Arlin sambil berdiri.

"Tapi lo gak pa-pa 'kan?" tanya Intan lagi.

Arlin tersenyum simpul.
"Tenang aja, gue gak-papa kok," jawab Arlin menyakinkan mereka.

Arlin kembali berjalan menuju kelasnya saat ia hendak ke kelasnya
Ia merasa kepalanya sakit,
Samar-samar ia melihat dirinya dan Salsa duduk disebuah taman
Didekat Menara Eiffel.
Memori itu langsung hilang saat
Matanya mulai terpejam dan jatuh pingsan di depan kantin.

.............

Intan dan Tiara yang melihat Arlin pingsan langsung berteriak dan berlari menuju Arlin.
"Arlin!" teriak Tiara dan Intan sambil berlari.

"Gimana nih Tan?" tanya Tiara bingung.

"Egh... gue gak tahu," ucap Intan.

"Eh, lo semua tolongin Arlin malah tinggal diam!" teriak Tiara yang kesal karena semua murid-murid hanya melihat saja tidak membantu atau menolong Arlin.

Rio yang sedang berjalan menuju kantin heran bingung mengapa di depan sana sangat ramai.
Ia pun bertanya kepada salah-satu murid yang ada di situ.
"Eh lo, di depan kantin ada apaan sih?" tanya Rio ke salah-satu murid.

"Itu ada yang pingsan," jawab murid itu.

"Siapa?" tanya Rio lagi.

"Katanya sih, Arlin," jawab murid itu
Rio yang mendengar itu merasa kaku ia terburu-buru menuju tempat kejadian.
"Lo semuanya minggir kalau nggak ada yang mau niat nolong," ujar Rio berteriak.

Semua murid pun merasa takut mereka segera bubar.
"Rio," ucap Intan.

"Tan, biar gue yang bawa si Arlin ke UKS," ujar Rio.

"Iya," jawab Intan.

"Tapi Tan, Rio itu..." ucapan Tiara terpotong oleh Intan.

"Gue tahu Ra, tapi sekarang Arlin pingsan yang penting kita urus ini dulu," ucap Intan yang mengetahui maksud dari ucapan Tiara.
Rio pun mulai menggendong Arlin ala bridal style menuju UKS.
Intan yang melihat itu merasa agak risih ia tak tahu apa yang sedang ia rasakan saat ini.
"Ada apa ini?" tanya perawat yang ada di UKS.

"Arlin tadi pingsan di depan kantin," jawab Rio.
Dari raut muka Rio jelas sekali kalau Rio sangat mengkhawatirkan Arlin
Entah kenapa Intan yang melihat itu merasa curiga.
Tapi kecurigaan itu ia tepiskan jauh- jauh yang terpenting sekarang adalah kondisi Arlin.
Perawat itu keluar dari ruangannya.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Intan dan Rio bersamaan.

Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang