~24 ✔kepergian untuk selama-lamanya

3.6K 160 3
                                    

Hai readers
Happy reading

**************
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆


Sudah seminggu lamanya Arlin dan teman-temannya mengikuti ujian dan hari ini adalah hari terakhir mereka mengerjakan lembar soal ujian tersebut.
Saat pulang sekolah mereka langsung mendapat kabar jika sekolah akan diliburkan selama seminggu karena ada acara dinas untuk guru-guru.

"Akhirnya selesai juga ujiannya," ucap Intan merasa senang.

"Yeay, ke Jerman," ucap girang Tiara.

"Yaudah yuk pulang, sekalian siap-siap," ujar Arlin.

Mereka berempat pun pulang ke mansion untuk bersiap-siap ke Jerman malam ini.

***

Saat sesampainya mereka di depan halaman mansion mereka merasa heran dan bertanya-tanya, siapa wanita yang sedang duduk di depan mansion itu.

Arlin dan teman-temannya mempercepat langkah mereka.

"Maaf, Mbak siapa yah, dan cari siapa?" tanya Arlin menyapa wanita itu.

Wanita itu langsung berdiri dan memperkenalkan dirinya.

"Oh, kenalin saya Cantika, sepupunya Kelvin, saya mau cari Krystal, apakah ada?"  Wanita itu yang bernama Cantika tersenyum tipis.

"Saya yang bernama Krystal ada apa ya?" sahut Krystal.

Cantika tersenyum lembut. Tatapan matanya agak sayu Cantika, langsung memegang tangan Krystal.

Krystal bingung, ia hanya men-gerutkan dahinya.

"Maaf yah, karena saya, kamu jadi marahan sama Kelvin," ucap Cantika dengan wajah bersalah.

"Maksudnya apa?" Krystal tak mengerti ucapan wanita itu.

Cantika langsung mengambil handphone-nya dari tas, dan menunjukkan chatnya bersama Kelvin 2 minggu lalu.

"Ini chat saya sama Kelvin yang bikin kamu marah, saya gak tahu kalau kamu bisa salah paham, saya ini betulan sepupunya Kelvin," ucap Cantika.

Krystal terdiam...mencerna semua perkataan wanita bernama Cantika ini.

"Kelvin, memanggil saya dengan sebutan Cantik karna itu adalah nama panggilan saya, dan saya juga suruh Kelvin buat beli susu itu buat anak saya, sebab suami saya lagi keluar kota," jelas Cantika menjelaskan.

Krystal terdiam dan mengeluarkan butiran bening dari matanya, ia benar-benar salah paham dan menyesal telah menuduh Kelvin yang tidak-tidak.
Ia juga teringat saat dirinya berbicara kasar kepada Kelvin. Tubuhnya melemas tak sanggup berdiri ia menunduk terjatuh.

"Krys, lo baik-baik aja 'kan?"

"Oh yah, ini udah sore, saya mau pamit pulang, anak sama suami lagi tunggu di rumah," ucap Cantika yang hendak pamit.

"Iya Mbak, makasih yah penjelasannya," ucap Arlin.

Cantika mengangguk dan tersenyum kemudian pergi meninggalkan Arlin dan teman-temannya.

Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang