.............................................................
"Maaf," lirih Arlin saat memeluk orang yang berada di kursi roda tersebut.
"Maaf, lo pasti kayak gini karena gue kan, maaf....," ucap Arlin tetap memeluk orang berkursi roda itu.
Semua orang terperangah melihat sikap Arlin.
Tidak ada yang mengira jika Arlin akan menangis dan meminta maaf pada orang tersebut.Orang itu tersenyum, senyum tulus terbit pada bibir ranum merahnya.
Gadis cantik yang sedang duduk di kursi roda itu pun.
Membalas pelukan Arlin bahkan menyuruhnya untuk berdiri."Udah, justru gue yang minta maaf sama lo, gue yang buat semua kekacauan ini," ucap gadis itu.
"Nggak. Nggak Tiara, lo bukan penyebab dari kekacauan itu gue juga salah gue gak bisa bersikap dewasa," ucap Arlin menggenggam tangan Tiara.
Yah, gadis blasteran yang duduk di kursi roda adalah Tiara.
Sahabat yang sangat disayangi Arlin walaupun mereka pernah melewati masa-masa paling sulit bahkan, hubungan persahabatan mereka pernah renggang."Gak Lin, seharusnya dari awal gue jujur dan terbuka sama lo, lo sahabat gue jadi...gue---" perkataan Tiara terputus saat Arlin menyelanya.
"No Ra, gak usah dilanjutin, gue paham maksud lo kok," ucap Arlin menyela perkataan Tiara yang belum selesai.
Tiara hanya bisa diam sambil terus mengeluarkan air matanya.
"Khem, yang sakit siapa yang dijenguk siapa," sindir Intan yang mulai jengah.
Arlin berbalik lalu tersenyum.
"Sorry and thank you, you my bestfriend forever." Arlin tersenyum tulus memandang Intan.
"What? For? Me? No. Don't speak that." Intan menunduk saat menatap manik coklat milik Arlin.
"Dengar Tan, gue minta maaf, seharusnya gue nggak ngebiarin persahabatan kita runtuh kayak gini, and makasih karena lo udah nyelamatin gue tadi hingga lo masuk rumah sakit sekarang." Bibir Arlin terangkat naik melengkung untuk menutupi aura kegugupannya.
"Gue juga salah, jadi gue juga minta maaf sama lo gue nyelamatin lo tadi karena lo tuh sahabat gue sampai kapan pun itu." Intan meneteskan airmatanya.
Pluk........
Arlin langsung memeluk Intan, ikut merasakan sensasi persahabatan mereka yang rapuh ini.
Tok......
Tok..........
Cklek.......
Bunyi ketukan pintu hingga pintu terbuka menampilkan sosok wanita muda berpakaian serba putih. Wanita itu tersenyum lalu melangkah mendekati brangkar milik Intan.
"Permisi, maaf mengganggu, tapi ini sudah waktunya pasien untuk diperiksa kembali mohon untuk keluar sebentar," ucap suster itu.
Semua mengangguk lalu meninggalkan ruangan tersebut.
...
"Lin, gue mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Alfian tiba-tiba.
Kening Arlin mengerut sedetik kemudian ia mengangguk.
"Lo mau ngomong apaan?" tanya Arlin to the point saat mereka sudah berada dilorong Rumah-Sakit.
" itu...anu...ini Lin, sampai kapan?" tanya Alfian ambigu.
"Apaan sih lo, ngomong tuh yang jelas," ketus Arlin.
"Maksudnya hubungan kita, sampai kapan?"
"Hubungan kita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlian's Diamond Gangster (COMPLETED) (Proses Revisi)
Novela JuvenilGenre: Action and Romance 'Dunia gelap sudah menjadi identitas bagi seorang gadis dengan sifat iblis.' Sebuah Gangster terbesar yang memiliki niat untuk mengubah dunia. Semua sisi kehidupan akan mereka ungkap dalam sebuah cinta, keluarga dan persah...