My New Life in Akatsuki no Yona World!

Prolog

(Y/N) POV

Entah kenapa aku mulai tak mempercayai lagi dengan istilah 'kemanusian'.

Jangan salahkan aku, kalian harus mendengarkan ceritaku sebelum menilai orang seperti apa aku ini.

Apa yang kalian lakukan jika ada pembunuhan beruntun di kampusmu? Harusnya kalian turut bersimpati bukan? Tapi anak-anak di kampusku berbeda.

Setelah kasus-kasus beruntun yang menimpa kampus kami, mereka tetap cuek dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Bahkan tidak ada satupun yang datang di pemakaman para korban. Memang para korban kebanyakan adalah para mahasiswa 'begajulan' tapi bukan berarti kita merasa mereka pantas mati secara tragis bukan? Bahkan ada 3 korban yang mengalami pemerkosaan sebelum di bunuh.

'Human are the most cruel animal' sepertinya adalah kata yang cocok untuk kondisi ini.

Oh, perkenalkan namaku (Y/N) (L/N). Aku mahasiswi semester ketiga di sini, di jurusan Sastra Jepang. Alasan kenapa aku memilih jurusan itu karena aku seorang Otaku!!! Yeah!!!

Aku adalah Otaku dan aku bangga hal itu, aku juga memiliki banyak husbu-husbu keren yang melelehkan hati.

Oke, hentikan tentang otaku ini dan kembali ke masalah yang sesungguhnya.

Kampusku ini termasuk salah satu kampus swasta terbaik di negeri ini, nama baik kampuslah yang diutamakan. Bahkan pihak kampus pun berusaha untuk menutupi kasus-kasus itu supaya tidak tersebar ke media.

Benar-benar mengerikan... Nyawa manusia tidak ada artinya lagi dibanding nama baik kampus kami.

Dan beberapa hari lalu, dimulailah hari sialku. Ada pembunuhan berantai lagi yang mengincar mahasiswi-mahasiswi lagi dan aku lah yang malah menjadi tertuduhnya.

Saat itu, Natasya, anak populer jurusan Management menjadi korban pembunuhan di perpustakaan. CCTV menangkap aku keluar dari pintu perpus sesaat Natasya tewas, padahal sumpah aku memang keluar saat itu tapi aku bukan pembunuhnya! Bahkan aku tahu ada orang lain di perpus kampus kami yang sangat luas itu.

Tapi CCTV tak menangkap ada yang keluar setelah itu... dan... Akulah yang satu-satunya di cap pembunuh dalam kasus kali ini. Semua orang menjauhiku, bahkan para sahabatku...

Tes....
Tes....
Tes....

Cairan itu terus mengalir keluar dari tubuhku. Aku tahu.... Itu darahku.....

Pandanganku memburam. Hal terakhir yang kulihat adalah seorang pria yang mengayunkan parangnya ke arahku dan semua menjadi gelap....

End (Y/N) POV

"Eh eh, itu anak Sastra Jepang (Y/N) (L/N) katanya mati, tuh!"

"Iya. Seram, ih. Tubuhnya terpotong jadi dua!"

"Kayak korban lainnya, ya."

"Berarti dia bukan pelakunya, dong?"

"Hoam..., begitulah."

TBC

°°°