Chapter 10: Blue Dragon

3.7K 400 55
                                    

(Y/N) PoV

"Jadi ini desa tempat Seiryuu...," gumamku begitu melihat tempat bebatuan yang dikelilingi oleh kabut.

'Di dalam sana ada Shin Ah, yang sendirian...,' pikirku merasa sedih. Jika di pikir-pikir, aku dan Shin Ah sedikit mirip, meski aku jauh lebih beruntung karena aku memiliki Athy di sampingku.

Kami sama-sama merasakan hal yang sama. Kesepian.... Tak diperhatikan.... Shin Ah yang ditakuti karena kekuatannya dan aku yang dipandang sebelah mata oleh keluargaku sendiri.

Kami pun menyadari berbagai tatapan menyelidik di sekitar kami. Desa yang benar anti sosial. Aku sedikit merasa tidak nyaman ketika diperhatikan oleh puluhan orang dengan memakai topeng.

Aku tak memperhatikan negosiasi antara Yona dan pemimpin desa ini. Yah, aku tahu mereka berusaha menutupi keberadaan Seiryuu dan tentu saja kami semua menyadari kebohongan itu. Aku terus celingukan. Sial, dimana Zeno?

Dia benar-benar seperti ninja.... Hah.... Benar-benar, aku sudah tak sabar bertemu si pak tua super cute yang sifatnya agak mirip sama Amemura Ramuda dari HypMic itu.

Skip Time

Setelah Yona yang kembali ditemukan setelah menghilang, kami semua segera berdiskusi. Yona menyuruh Hak untuk menunggu dan berjaga-jaga di sini dengan alasan Kija bisa menjaganya dan Yoon sebagai penunjuk arah, sementara diriku....

"Aku ikut!" Ucapku dengan nada serius, membuat semuanya terkejut.

"Kau bisa di sini bersama Hak, (Y/N)," kata Yona membuatku menggelengkan kepalaku.

"Tidak, aku harus ikut. Yona, kau tahu betapa paniknya diriku saat kau menghilang? Aku merasa akan kehilangan tuanku dan saudaraku, mulai sekarang aku harus terus bersamamu," kataku sambil memegang tangannya.

"(Y/N)...," lirih Yona dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Baiklah," ucap gadis berambut merah itu akhirnya sambil tersenyum.

"Selain itu...." Aku sengaja menggantung kata-kataku sambil tersenyum mengejek ke arah Hak. "Aku tak ingin berdua lama-lama dengan si bodoh Hak."

Sontak perkataanku membuat Yona, Kija dan Yoon menyemburkan tawa mereka. Sedangkan Hak, aku bisa melihat jelas empat siku-siku dengan di kepalanya.

"Kau----"

"Ayo kita pergi~ kita tinggalkan si menyebalkan itu~," ucapku lalu segera berjalan pergi, membuat Hak menatap jengkel ke arahku. Ahh~ sudah lama tidak menjahilinya seperti ini.

Tak lama berjalan kami sampai di jalan buntu yang ternyata adalah jalan rahasia. Kija mengatakan akan menunggu di sana dan menyuruh kami bertiga yang masuk.

Sesaat akan masuk lorong gelap itu, aku sempatkan bertatapan dengan Kija.

"Hati-hati," bisikku.

"Hai!" Ucapnya dengan wajah serius.

Aku pun berlari kecil menyusul Yona dan Yoon. Saat aku sampai, aku menemukan Yona dan Yoon sudah bertemu dengan Shin Ah.

Saat Shin Ah mengacungkan pedangnya ke arah Yona, aku pun menyentuh pedang bermata dua itu dengan jari telunjukku, menyebabkan jariku itu terluka.

"Tolong turunkan pedangmu, Seiryuu," ucapku dengan nada memohon.

Tangan Shin Ah bergetar, giginya bergelatuk, namun akhirnya ia menurunkan pedangnya.

Yona lalu mengajaknya, namun Shin Ah menolak. Saat aku meninggalkan ruangan gelap itu, aku kembali melihat ke belakang, menatap dengan pandangan sedih lalu kembali menyusul Yona dan Yoon.

My New Life in Akatsuki no Yona World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang