Chapter 6: Gadis-Gadis yang Kurang Beruntung

4.3K 481 32
                                    

(Y/N) PoV

Selebihnya, cerita berjalan sesuai animenya. Saat ini Yona sedang membujuk Hak untuk pergi bersama.

Aku mulai celingukan sendiri mencari keberadaan Zeno. Aku tahu dia di sekitar sini sedang menikmati segelas teh hangat. Dimana dia? Apakah dia benar-benar memiliki teknik ninja?

"Tapi, AKU MENGINGINKAN HAK! TOLONG BERIKAN DIRIMU PADAKU!" Seruan dari Yona menarik perhatianku.

Sekarang aku melihat Hak yang terduduk dan menyerah pada keinginan Yona. Hahh.... Hak benar-benar mencintai Yona~ sweet couple!

°°°

-

Skip time-

Aku terus mengikuti mereka dari belakang dan mulai bertarung dengan para prajurit dari suku api. Aku memilih mengikuti jalan cerita karena untuk bertemu dengan Ik su dan Yoon, kami harus memakai cara ini.

"YONA! HAK!" Teriakku saat mereka berdua terjatuh ke jurang itu.

Tae Jun tampak begitu shock, beserta prajurit-prajurit bawahannya. Ia lalu menatapku dengan tatapan kosong.

"Aku telah membunuhnya...," gumamnya namun tetap terdengar olehku.

Tae Jun memang menyebalkan, namun aku cukup menyukainya ketika ia ikut andil di arc Suku Api.

Aku mulai bimbang akan diriku. Apa aku juga akan ikut loncat? Bagaimana jika Yoon tidak menolongku? Bagaimana jika aku mati lagi?

"APA YANG KAU LAKUKAN!?" Teriakan Tae Jun mengagetkanku sampai membuatku kehilangan keseimbangan dan terpeleset jatuh. Aku baru menyadari jika aku tadi berdiri di tepi tebing dan kini aku jatuh.... Seperti Hak dan Yona.

Tae Jun berusaha menggapai tanganku, tapi tak berhasil. Aku sudah terjatuh.

"KYAAAAAAA!!!"

Teriakan itu meluncur dengan sendirinya dari bibirku. Aku menutup mataku erat-erat dan pasrah dengan apa yang akan terjadi padaku selanjutnya....

°°°

Omake

Seorang gadis berambut perak dan bermata emas itu menatap Athanasia dengan lekat.

"Kau serius keluar dari keluarga Obelia?" Tanya gadis berambut perak itu.

Athanasia hanya mengangguk sambil menyeruput parfait-nya.

Gadis perak itu tersenyum samar.

"Harusnya kau melakukan itu dari dulu," ucapnya santai.

"Ya, aku menyesal dengan kebodohanku selama ini. Kenapa aku berpikir Ay--tidak, Claude De Odger Obelia bisa berubah? Ia masih gunung es bagiku," ucap Athanasia sambil tersenyum miris.

Gadis perak di depannya langsung menatap jendela dengan pandangan menerawang.

"Aku mengerti perasaanmu."

Ucapan itu membuat Athanasia mengingat bahwa sahabatnya satu-satunya itu juga memiliki kehidupan cukup berat.

Hidup kaya raya namun jauh dari kasih sayang orang tua. Ayah yang sibuk. Ibu yang meninggal sejak ia berusia 6 tahun. Pertunangan politik. Cinta bertepuk sebelah tangan. Pengkhianatan. Rasa kecewa dan kesedihan. Semua telah dialami oleh gadis berambut perak itu.

Diam-diam Athanasia tersenyum pahit.

Dari sekian banyak gadis seusia mereka, ia, kakaknya, dan juga sahabatnya adalah gadis-gadis yang kurang beruntung. Dimana seharusnya gadis seusia mereka yang masih berbahagia bersama orangtua dan orang yang dikasihi, seperti Jennette. Tetapi mereka tidak merasakan hal itu.

Benar-benar memilukan, mereka memang gadis-gadis yang  beruntung...

"Kita memang kurang beruntung... Tia."

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Today Picture!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Today Picture!

°°°

My New Life in Akatsuki no Yona World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang