Special Chapter: The Past Life

3.2K 303 68
                                    

Note: [Y/B] = Your Birthday

(Y/N) PoV

Hari itu. Tepat tanggal [Y/B]. Hari ulang tahunku.

Hari ini, aku akan beranjak 9 tahun dan kami semua pergi ke pesta mewah para bangsawan. Begitu banyak gaun indah di sini. Terlihat Kakek, Ayah, dan Paman yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sementara Jennette sedang bersama Paman Roger dan anaknya. Em.... Kalau tidak salah namanya Isekiel? Ijekiel? Yah, pokoknya Kiel-kiel gitu.

Aku sedikit sedih Athy tidak bisa datang karena sakit demam. Lily sedang menjaganya sekarang. Aku tak mengenal semua orang di sini dan aku takut jika menghampiri anggota keluarga yang lain.

Karena merasa bosan, aku memutuskan ke luar aula pesta untuk menghirup udara segar. Hm? Ternyata ada taman!

Aku berlari kecil menuju taman itu. Meski sudah malam, keindahan taman ini tidak menghilang. Malahan begitu indah ditemani dengan cahaya bulan yang terang hari itu.

"Kirei...," gumamku melihat bunga mawar berwarna putih yang tampak bermekaran.

"Nee.... Kamu siapa?"

Suara itu menyentakku. Seketika aku membalikan badanku dan melihatnya. Seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran denganku. Rambutnya berwarna pirang dan mata yang berwarna hijau kebiruan.....

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya anak laki-laki itu, membuatku gelagapan.

"E-eh, aku baik-baik aja kok. Ahaha," jawabku sambil tertawa canggung.

Anak laki-laki itu tampak bingung sejenak namun langsung tersenyum lembut ke arahku, membuat pipiku langsung terasa memanas.

"Namaku Arthur Pendragon. Siapa namamu, Nona?"

Manner-nya begitu bagus.... Apakah ia benar-benar seumuran denganku? Tunggu---- Pendragon?! Ini, kan, memang pesta kediaman Pendragon, lebih tepatnya Hari Ulang Tahun Pernikahan dari Uther Pendragon dan istrinya!

"A---ah! Maafkan saya! Nama saya (Y/N) De Euljah Obelia." Aku memperkenalkan diriku. Ahh tidak! Manner-ku jelek!

Terdengar kekehan dari anak itu. Huaaa!!! Dia menertawaiku!!!

"Tidak perlu canggung seperti itu, kita sepertinya seumuran. Panggil saja aku Arthur, boleh aku memanggilmu (Y/N)?"

"I--itu kehormatan bagi saya! Tu-- A--Arthur.... "

Dia kembali terkekeh lalu berjalan lebih mendekat ke arahku dan berhenti tepat di depanku. Ia menjulurkan tangannya. "Mari berteman, (Y/N)?"

Itulah pertemuan pertamaku dengannya.

***

Nee.... Anak perempuan itu terbuat dari apa? Gula-gula dan berbagai bumbu yang membuatnya begitu manis. Gaun berumbai yang dihiasi begitu banyak pernak-pernik. Sepatu kaca yang diimpikan oleh semua anak perempuan yang menginginkan kehidupannya seperti di dongeng Cinderella dan berbagai aksesoris indah lainnya. Memakai semua itu berharap Sang Pangeran akan segera cepat datang.....

Hal itulah yang dipelajari olehku. Aku berusaha tampil manis setiap pesta teh bersama Ayah.

Bukan hanya aku, bahkan Athy pun melakukannya. Kami berdua tidak terlalu akrab dengan Jennette karena ia selalu didampingi bibinya yang selalu menatap sinis ke arah kami. Usiaku cukup membuatku mengerti dengan sikapnya itu, belum lagi tatapan paman Anastasios yang membuatku selalu merasa tidak nyaman. Namun kali ini pesta teh terasa berbeda berkat kunjungan keluarga Pendragon kemari.

My New Life in Akatsuki no Yona World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang