Chapter 16
Chapter 3 S2(Y/N) POV
"Nee, Yoon, Zeno, aku ingin ikut ke desa Enri," ucapku, membuat Yoon yang sedang membawa tas berisi obat-obatan menatapku nyalang.
"Tidak boleh! Kau masih belum pulih!" Tolaknya membuatku cemberut. Tiba-tiba terlintaslah sebuah ide yang membuatku menyeringai dalam hati.
"Yoon ~ Kau adalah bishounen paling tampan yang pernah kutemui," pujiku, membuat telinganya membesar. "Selain jenius, kau juga sangat baik ~"
Aku pun melancarkan jurus pamungkas yang selama ini kurahasiakan
"Onegai~~~nee~~" Aku pun mulai ber-aegyou (kalo istilah Otaku, bertingkah kawaii seimut-imutnya) di depan Yoon.
Krik.....
Kurasa atmosfer di sekitarku berubah.
Ehhh, kenapa muka mereka semua memerah? Bahkan Yona!?
"Are?" beoku cengo.
Beberapa detik kemudian.....
"(Y/N) KAWAII!!!" Jerit Yona yang langsung memelukku dengan erat. Ukhh.... Sesak!
Kulihat Hak menyembunyikan diri di balik pohon. Kija yang memegangi dadanya. Shin Ah yang menutupi seluruh wajahnya dengan wig. Jae Ha yang tersenyum mesum. Zeno yang cengengesan, dan Yoon yang menutup wajahnya dengan tas yang ia bawa. Sementara Ao menggosok-gosokan pipinya dengan pipiku.
Eh, aku kan hanya melakukannya untuk Yoon....
***
Akhirnya Yoon pun mengizinkanku (yeay!!! Berkat Aegyou!) dengan catatan tetap memakai jubah untuk menutupi wajahku. Awalnya Yona bersikeras ikut tapi Hak dan Yoon menolaknya dengan tegas, dan langsung membuatnya ngambek.
Aku dan Zeno berjalan beriringan. Aihh~~beruntungnya diriku berjalan beriringan dengannya~.
Zeno tampak menyadari jika aku terus memperhatikannya, lalu tersenyum padaku. Ahhh.... Kawaii!!!
Aku hanya membalas senyumannya sambil menggandeng tangannya. Tangannya.... Hangat.... Membuatku sangat nyaman....
Tanpa terasa kami sampai di desa Enri. Yoon langsung berkeliling mencari orang-orang yang sakit sementara aku dan Zeno menghampiri anak-anak. Kulihat Zeno langsung mengeluarkan beberapa buah benda kecil dan men-jugglingnya dengan lihai yang dihiasi senyuman khasnya.
Selama Zeno bermain, aku pun duduk di bawah salah satu pohon yang ada di sana. Aku memperhatikan tatapan kagum dari anak-anak yang mengelilingi Zeno. Melihat tatapan polos nan lugu itu membuatku tersenyum miris, dimana mereka kagum dengan hal-hal kecil yang tak akan dikagumi oleh anak-anak di dunia asalku.
Dunia serba modern, gaya hidup metropolitan bahkan sudah mengenal lawan jenis. Aku tertawa pelan mengingatnya.
"Ka-Kau! Apa yang kau lakukan di sini?!" Suara itu menyadarkanku dari lamunanku. Aku melihat, Tae Jun.
"Ah! Kak Sup Jahe, aku datang untuk main," balas Zeno.
Aku tersenyum melihat interaksi mereka, apalagi saat Zeno memeluk Kakek tua sambil mengatakan akan memandikannya.
"Kau hebat...," kagum Tae Jun.
"Hm, aku tidak," balas Zeno lalu melanjutkannya dengan senyuman hangatnya. "Manusia itu cermin, jika tersenyum maka senyum lain akan terefleksi."
"Walaupun kau bajingan, tapi kau mengatakan sesuatu yang bijak ya," ucap Tae Jun, membuat Zeno tertawa renyah.
"Kau punya tatapan yang baik di matamu sekarang. Semuanya menatapmu dengan baik sekarang, kan? Satu prediksi, Kakak akan... Menjadi pengaruh besar di Kerajaan Kouka," kata Zeno membuat Tae Jun terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Life in Akatsuki no Yona World!
Fanfiction"Apapun yang terjadi, aku harus melindungi Yona!" (Y/N), seorang otaku akut itu mengalami kesialan bertubi-tubi yang berujung ia menjadi korban pembunuhan di kampusnya. Harusnya ia meninggal, namun apa jadinya jika ia malah terbangun di dunia anime...