Chapter 4: Hari Tragedi

4.8K 563 92
                                    

(Y/N) PoV

Pesta ulang tahun Yona yang ke-16 begitu meriah. Banyak tamu dari kalangan bangsawan baik di dalam atau di luar kerajaan pun hadir di sana.

Sekarang aku sedang bersama Hak, kami berdua terus memperhatikan interaksi antara Yona dan Soo Won. Aku tak tahu yang dipikirkan oleh Hak sekarang, aku tahu Hak mencintai Yona (dan semua fans AnY juga tahu) tapi dia lebih memilih memendam perasaannya. Ia sangat percaya jika Soo Won pasti akan membuat Yona bahagia.

Sungguh cowok idaman bukan? Selain Zeno, aku juga sangat menyukai Hak. Ahh~ jadi tak sabar bertemu dengan Zeno~

"Hei, Hak," panggilku.

"Hm?"

Aku menahan nafasku begitu dia menoleh kearahku. Ugh! Wajah kami terlalu dekat!!!

Dengan keras aku menjauhkan wajah Hak dengan tangan kananku membuat dia berteriak protes.

"Woi! Kau ini apa-apaan?!"

"Wajahmu terlalu dekat!!!" Seruku, dapat kurasakan pipiku menghangat.

Ugh, malu!!!

"Apa yang kalian lakukan Y/N, Hak?" Tanya Yona yang tiba-tiba ada di belakangku bersama dengan Soo Won.

"EEEPPP!!!"

Saking kagetnya, refleks aku menendang Hak sekuat tenagaku sampai membuatnya jatuh tersungkur.

"Woi!!! Apa-apaan kau ini!?" Teriak Hak yang langsung bangkit dengan muka super kesal.

"Go-gomen, Hak! Itu refleks!!!" Sesalku sambil membungkukkan tubuhku berkali-laki.

"Ufufufu."

Terdengar kekehan lembut dari Soo Won dan juga Yona.

"Kenapa kalian tertawa?" Tanyaku bingung.

"Ha-habis, soalnya kau dan Hak terlihat lucu!" Jawab Yona sambil merangkul bahuku.

"Ayo, kita kembali ke ruang utama!" Ajaknya akhirnya.

***

Malam tiba, dan hujan pun turun. Aku tak bisa berhenti mondar-mandir di kamarku. Memikirkan beberapa saat lagi tragedi itu akan dimulai.

Selama 10 tahun, aku menyusun berbagai rencana untuk menggagalkannya tapi sayangnya tidak bisa.

Kematian Yu Hong membuatku bertekad menguasai ilmu bela diri. Awalnya permintaan ini ditolak oleh Raja Il yang membenci senjata tapi setelah aku membujuknya akhirnya ia setuju.

Aku belajar bela diri dari Mun Dok bersama Hak dan Soo Won, meski tak sehebat mereka aku  sudah bisa menggunakan panah dan pedang. Itu kulakukan untuk hari ini. Hari dimana Soo Won membunuh Raja Il.

Terbesit semua kenanganku bersama Raja Il. Orang yang sudah berbaik hati menerimaku. Sungguh Raja yang baik.
Dadaku serasa sesak, air mataku mulai menetes keluar.

Dengan tanpa pikir panjang, aku segera berlari ke ruangan Sang Raja sambil membawa pedang pemberian Mun Dok.

Sesampainya di sana aku melihat sang Raja yang terbujur kaku dengan luka tusukan pedang.

Aku terlambat....

"Hiks... Aku terlambat... Hiks... Huaaaa!!!"

Tangisku pecah. Sungguh, kenapa aku tadi tak segera kemari untuk menyelamatkannya?

Tiba-tiba aku teringat Yona, sambil mengusap air mataku dengan kasar aku segera berlari mencari Yona.

"SOO WON!!!" Terdengar teriakan dari Yona. Dan saat aku sampai Hak sedang menatap Soo Won dengan tajam.

"YONA!!!" Teriakku sambil mengayunkan pedangku pada para prajurit yang hendak menghalangiku dan segera memeluknya dengan erat.

"(Y/N)...." Suara Yona itu jelas membuat hatiku serasa tersayat. Kualihkan pandanganku kepada Soo Won dengan tatapan tajam dengan air mata yang terus mengalir di mataku.

"APA YANG KAU LAKUKAN, SOO WON!!??" Teriakku penuh amarah padanya.

Aku tak peduli dengan luka di bahunya yang kutahu akibat pertarungannya dengan Hak. Aku tak peduli siratan terluka yang terlihat samar di matanya. Bagiku sekarang dia adalah musuhku.
"Kenapa kau membunuh Yang Mulia?!!"

End (Y/N) PoV

Soo Won PoV

Aku melihat tatapan dari manik (E/C)nya yang penuh amarah itu tertuju padaku. Terbesit penyesalan di hatiku melihat mereka bertiga, namun aku harus memendamnya.

Ini jalan yang ku pilih, aku harus kehilangan gadis yang kuanggap adik kandungku sendiri, teman yang kuanggap sebagai saudaraku dan juga... Gadis yang kucintai.

Tiba-tiba sebuah anak panah melesat, membuat kami kehilangan fokus dan membuat mereka bertiga lari.

"Tangkap mereka bertiga," perintahku sambil membersihkan pedangku.

Tatapan mataku teralihkan menuju sebuah kalung dengan liontin berbentuk bunga mawar berwarna merah yang tergeletak di tanah. Aku meraih kalung tersebut lalu membawanya dan pergi dari tempat itu.

Sesampainya di ruanganku, aku kembali melihat kalung itu. Kalung yang sangat familiar bagiku. Kalung yang menjadi hadiah ulang tahunku untuk (Y/N)....

TBC

Omake

Ata membenarkan letak kacamatanya, matanya tertuju pada buku tebal yang ia baca. Ia terus membaca sampai malam menjelang.

Setelah menutup bukunya ia berjalan ke luar dari perpustakaan itu. Namun, tiba-tiba ia memberhentikan langkahnya begitu melihat sosok gadis cantik yang sedang mengobrol dengan teman perempuannya.

Gadis itu memiliki rambut pirang panjang bergelombang dan mata biru. Ata tahu siapa dia karena nama panggilan mereka pun hampir sama, Atha.

Ata lalu memperhatikan sosok lain di sebelah Atha dan temannya yang sedang berkutat dengan ponselnya, gadis itu memiliki rambut cokelat panjang dan mata biru seperti Atha, namanya Jennette.

Lalu seorang gadis lain yang ia kenal, Fio. Sejujurnya Ata mengakui mereka bertiga cantik, namun mereka bukan apa-apa dibandingkan (Y/N).

Ahhh~ betapa ia merindukan sosok gadis itu.

"Hei... (Y/N) suka dengan anime Akatsuki no Yona," lirih Fio dengan wajah sedihnya.

Akatsuki no Yona? Rasanya ia pernah mendengarnya.... Oh! Itu nama salah satu anime kesukaan (Y/N)nya.

'Sepertinya aku harus cari tahu tentang anime itu,' pikir Ata yang mulai berjalan meninggalkan tempat itu.

Author Note

Mulai sekarang, cerita ini akan Crossover dengan Manga/Webtoon Who Made Me A Princess by Spoon!!!
Tokoh Atha dan Jenette udah muncul!!!

Mulai sekarang, cerita ini akan Crossover dengan Manga/Webtoon Who Made Me A Princess by Spoon!!! Tokoh Atha dan Jenette udah muncul!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Today Picture!!!
Sorry kurang jelasss🙏🏻🙏🏻🙏🏻

My New Life in Akatsuki no Yona World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang