Chapter 2 S2: Mata Itu

3.4K 325 108
                                    

Chapter 15
Chapter 2 S2

Akhirnya kami pun berhasil menaklukan banyak desa dengan berpura-pura menjadi bandit. Menyerang petugas dan merebut kembali pajak yang mereka ambil dari warga desa-desa miskin itu. Lama-kelamaan aku melihat Yoon mulai menikmati peran ini.

Saat ini kami sedang bersantai. Namun Hak, Kija, Yoon dan Jae Ha memutuskan melihat keadaan desa lain sembari berlatih.

"Baiklah! Zeno akan menjaga benteng bersama Musume-sa----" Sebelum Zeno berkelit, bahunya lansung dicegat Kija.

"Kau hanya berlari-lari di tengah pertarungan! Aku akan mengajarimu bagaimana cara bertarung empat naga." Dan Zeno pun diseret pergi oleh Kija.

"Yona, aku pamit dulu," kataku pada Yona.

Ia mengangguk lalu aku pun pergi bersama Yoon.

"Nee, (Y/N), ada yang ingin kutanyakan padamu," ujar Yoon tiba-tiba, membuatku yang sedang mencuci peralatan dapur menoleh ke arahnya.

"Hmm?"

"Kau.... Dulu umurmu 21 tahun, kan.... Apa.... Kau pernah jatuh cinta?" Tanyanya dengan suara yang terlihat sangat berhati-hati, membuat pekerjaanku terhenti.

Cinta, ya.... Hanya 'dia'.

"Ya, tentu ada. Sayangnya dia sudah membenciku," jawabku sambil meneruskan pekerjaanku.

"Oh...."

Terjadi keheningan di antara kami. Ugh, ini menyiksa.

"Namanya Arthur," ucapku, membuat Yoon menoleh ke arahku.

"Kami saling mengenal sejak usia kami berumur 9 tahun, kami melewati waktu bersama.... Yah, tapi semua berubah begitu saja saat ada kesalahpahaman diantara kami sehingga kami berpisah sejak usia 11 tahun sampai sekarang." Aku tersenyum miris mengingatnya.

"Aku menyadari aku mencintainya setelah ia pergi. Padahal aku belum sempat mengatakannya.... Pada Arthur...."

"Maaf mengingatkanmu pada masa lalumu, (Y/N)." Yoon menunduk, menyesali pertanyaannya.

Aku menggeleng pelan dan menepuk bahunya sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa, Yoon. Lagipula, aku sudah mendapat berita jika dia sudah bertunangan. Asalkan Arthur bahagia, aku juga bahagia dan berusaha untuk melupakannya!"

Kulihat Yoon ikut tersenyum tipis. Tiba-tiba aku tersentak dan langsung berdiri.

"Ada apa, (Y/N)?" Tanya Yoon heran.

"Yoon, aku pergi dulu! Susul yang lain kembali ke desa sekarang juga!"

Tanpa basa basi lagi aku langsung berlari, menghiraukan Yoon yang berteriak memanggil namaku. Sial.... Kenapa aku bisa lupa momen ini! Yona dan Shin Ah dalam bahaya!

Benar saja. Aku langsung diberikan pemandangan dimana Yona yang pingsan dan para bandit (yang ini bandit asli, tidak seperti kami yang bandit abal-abal) yang tergeletak penuh luka. Terlihat Shin Ah yang menatap datar pada salah satu bandit yang terus mundur dengan ketakutan.

"YONA! SHIN AH!" Teriakku sambil menghampiri Shin Ah lalu berdiri di tengah antara ia dan bandit itu sambil merentangkan tanganku.

"Cukup Shin Ah!" Seruku dan Shin Ah hanya menatapku datar.

DEG!

Shin Ah tak memakai topeng dan aku bisa melihat mata itu dengan jelas. Mata berwarna emas yang indah namun juga menakutkan.... Menatapku dingin dan tak berperasaan... Seperti....

Mata biru berlian milik Ayah yang sedang menatapku....

Tiba-tiba Shin Ah mencekik leherku dengan keras sampai mengangkat tubuhku.

My New Life in Akatsuki no Yona World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang