"Apapun yang terjadi, aku harus melindungi Yona!"
(Y/N), seorang otaku akut itu mengalami kesialan bertubi-tubi yang berujung ia menjadi korban pembunuhan di kampusnya. Harusnya ia meninggal, namun apa jadinya jika ia malah terbangun di dunia anime...
Aku mengelus rambut Lily dengan lembut. Setelah beberapa lama kami berlari, kami pun memutuskan untuk berhenti dan beristirahat di bawah pohon besar yang cukup cocok untuk sementara bersembunyi.
Lily tertidur di pahaku, sedangkan Yona menyenderkan kepalanya ke pundakku. Mereka pasti sangat lelah.... Aku bersyukur mereka tidak mengalami insomnia sepertiku saat ini.
Kuperhatikan wajah Lily yang tampak sembab.
Aku tersenyum pahit. Ini pertama kalinya Lily membunuh seseorang. Hal itu pasti membuatnya sangat terguncang.
Aku menatap rindangnya pepohonan yang gelap.
Bagaimana keadaan yang lainnya? Apa mereka akan menyelamatkan kami?
Aku sudah tak lagi mengingat kelanjutan Akatsuki no Yona sama sekali, kecuali suatu hari nanti kami akan bertemu dengan Putri Tao dari Kerajaan Xing.
Tapi.... Tidak apa-apa. Karena aku tak perlu ragu lagi. Aku yakin mereka semua akan menyelamatkan kami. Kami hanya perlu sedikit lagi berjuang sampai akhirnya mereka datang.....
-Keesokan Hari di benteng lainnya-
Tampak seorang laki-laki akan dicambuk oleh seorang prajurit karena meminta istirahat sebentar, namun tiba-tiba saja ada sesuatu yang memukul kepalanya dengan keras sehingga ia terjatuh dan bibirnya pun mengeluarkan darah.
"Ah, maaf. Apa aku memukul kepalamu?" Tanya si pelaku.
Prajurit itu bangkit sembari mengelap darahnya dan menatap marah laki-laki berambut putih yang 'tidak' sengaja memukulnya dengan tiga buah kayu besar yang hanya ia panggul dengan satu tangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau harus memerhatikan sekitarmu. Apa kamu baik-baik saja? Biar aku membantumu membawa itu," tawar Kija pada laki-laki itu.
"Kau tidak diizinkan memutuskan sendiri! Dan apa-apaan dirimu yang serba putih itu?" Hardik si prajurit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
