Chap. 8: The Dream

4.1K 455 117
                                    

(Y/N) PoV

Tubuhku serasa sedang melayang. Mataku rasanya sangat berat untuk di buka.... Ugh...

"---(Y/N)...."

Aku mendengar suara.... Suara yang familiar...

"K--(Y/N)...."

Aku kenal suara ini....

Kubuka perlahan mataku. Rasanya tidak berat.... Aku melihat cahaya emas menghampiriku....

"KAK (Y/N)!!!"

Aku langsung tersentak dan kesadaranku pulih 100%. Aku melihat seorang gadis berambut pirang panjang bergelombang dengan mata bermata biru bak berlian cantik yang lebih muda 2 tahun dariku. Aku terbelalak tak percaya, kenapa disini ada Athy?

"Kakak sudah bangun, kan? Ayo ke kamar mandi lalu bersiap ke kampus!" Serunya dengan nada ceria.

Eh... Apa yang terjadi? Aku melihat ke sekelilingku.

Ruangan ini kan kamarku di mansion Obelia! Kenapa aku bisa di sini? Hal terakhir yang ku ingat adalah aku, Yona, Hak, dan Yoon sedang berkelana mencari desa tempat tinggal Hakuryuu.... Kenapa bisa....?

Aku melihat Athy yang menutup pintu kamarku, lalu aku mulai berjalan ke arah jendela dan melihat pemandangan di luar.

Ini benar-benar mansionku, tapi kenapa aku bisa kembali ke sini. Aku lalu berlari menuju ruang gaun milikku. Aku segera bercermin di cermin besar yang bahkan lebih besar dari ukuran tubuhku dan meneliti bayanganku sendiri.

Ini diriku di usia 21 tahun.... Umur di mana aku meninggal, tapi kenapa aku disini? Bukannya sejak kelas 3 SMA aku kabur karena ulah paman bejatku itu?

Apa yang terjadi?

Skip Time

Setelah memutuskan berendam di bath-up untuk mencari ilham, aku sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Aku berganti pakaian casual berupa blouse berwarna (F/C) dan celana jeans berwarna hitam dihiasi kalung keluarga Obelia (ngomong-ngomong, aku merasa sedikit rindu memakai kalung yang wajib digunakan oleh semua anak perempuan yang belum menikah di keluarga Obelia, aku memutuskan untuk tidak memakainya sejak aku pergi dari sini), serta make up tipis dan topi berwarna hitam.

Penampilanku saat kuliah...

Aku lalu ke luar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan sambil menenteng tas hitam selendangku.

Beberapa pelayan pun menyapaku dan kubalas dengan senyuman tipis diikuti mata yang berkaca-kaca. Aku benar-benar merindukan keramahan mereka.

Sesampainya di sana, aku kembali tertegun. Aku melihat orang-orang yang harusnya tak pernah kutemui lagi untuk selamanya.

Jennette.... Paman bejat... Paman Roger, Ijekiel dan... Ayah....

Jennette masih dengan penampilan feminimnya berupa dress pink peach berenda namun tampak simpel dan rambutnya dihiasi jepitan mawar berwarna senada dengan dressnya.

Ijekiel yang tampak casual dengan kemeja berwarna merah, beserta hoodie tanpa lengan berwarna hitam dan celana berwarna hitam. Tampak simpel namun tetap bisa mengeluarkan aura ikemen yang cukup kuat.

Sementara Ayah, Paman bejat, dan Paman Roger tampak dengan pakaian formal mereka.

Terdengar suara langkah kaki di belakangku. Aku melihat Athy dengan balutan dress simple berwarna hijau tosca dengan blazer berwarna putih. Ia tetap mengikat ponytail rambutnya, namun dihiasi dengan jepitan bunga mawar berwarna hijau tosca.

My New Life in Akatsuki no Yona World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang