Chapter 17 S2: The Strong Girl

2.1K 240 22
                                    

Chapter 17 Season 2
Chapter 30

Setelah melihat Kija yang pingsan, kami semua langsung panik. Untung saja Kalgan menawari kami bersinggah di desanya.

Di desa, kami pun diizinkan tinggal di rumah Kalgan. Meski awalnya mereka mencurigai kami, namun Ayah Kalgan juga kasihan melihat kondisi Kija yang tengah digendong oleh Jae Ha.

Setelah membaringkan Kija, Yoon segera memeriksanya. Aku menoleh ke arah pintu dan melihat para penduduk lain yang penasaran dengan kedatangan kami.

Kalgan pun menceritakan alasan ia ke Kouka. Ia ingin melihat kampung halaman orang tuanya.

Dahulu, desa ini merupakan bagian dari kerajaan Kouka, namun sekarang menjadi bagian dari Kai.

Aku pun izin keluar untuk mencari air ke sungai. Bisa kurasakan tatapan-tatapan penduduk Kin tertuju padaku, namun aku berusaha untuk tetap tenang dan melemparkan senyuman ramah pada mereka.

Are? Ada apa dengan mereka? Kenapa wajah mereka semua memerah?

Aku menundukkan kepalaku dan mempercepat jalanku.

Aku menatap langit, mengingat hal apa yang terjadi selanjutnya..... Sebentar lagi, Zeno....

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku,  lalu kembali memfokuskan ingatanku di duniaku dulu. Chapter terakhir Akatsuki no Yona yang kubaca adalah Xing Arc, saat Yona meminta Soo Won menghentikan perang dengan Xing. Setelah itu.... Tepat keesokan harinya, aku meninggal dibunuh oleh anak cupu....

Kalau tidak salah namanya Ata? Atau Ari, ya? Tunggu----kenapa aku malah mikirin tokoh novel kesukaanku dulu sih!? Tapi anak cupu itu emang bernama Ata, kan?

Tak terasa aku sampai di sungai. Aku segera mengambil air ke dalam wadah, lalu aku menyempatkan diri untuk membasuh wajahku.

"Ahh.... Segarnya...," gumamku.

"(Y/N)."

Aku menoleh ke belakang dan melihat Yoon yang membawa wadah air juga.

"Yoon? Kenapa?" Tanyaku heran.

"Kita perlu banyak air," jawabnya sambil mengambil air.

"Nee, (Y/N)..... Boleh kutanya sesuatu?" Tanya Yoon tiba-tiba, lalu ia menatapku dengan dalam.

"Apa..... Di duniamu dulu, ilmu pengobatan itu seperti apa?"

Aku tertegun sebentar, lalu tersenyum dan menjelaskannya sambil berjalan ke rumah Kalgan.

"Etto... Kami menyebutnya dengan Ilmu Kedokteran. Untuk menjadi dokter lumayan susah menurutku. Kita harus kuliah selama 5 tahun, lalu mengambil spesialisasi," terangku.

"Spesialisasi?"

"Umu. Di ilmu kedokteran, ada banyak spesialisasi. Misalnya penyakit dalam, mata, gigi, dan sebagainya... Ada juga dokter umum.... Dan setahuku, untuk masuk ke Ilmu Kedokteran sangatlah susah dan memerlukan biaya yang sangat bear.... Emmm, aku tidak terlalu memahaminya, tapi adik kelasku yang dekat denganku adalah seorang mahasiswi kedokteran," jawabku lagi mengingat Elise. Kira-kira bagaimana keadaannya, ya?

"Pendahuluku meninggal ketika berumur 27 tahun."

Aku dan Yoon berhenti ketika mendengar ucapan Jae Ha di dalam.

"Sebentar lagi aku akan berumur sama. Cepat atau lambat, naga baru akan terlahir dan kekuatan ini akan perlahan menghilang dan mati. Bukankah itu bukanlah hal yang aneh?" Lanjut Jae Ha, membuat Yoon membelalakan matanya.

"Jarang sekali, kau bicara semacam itu." Kini terdengar suara Kija yang lemah.

"Masa?"

"Ketika kau membicarakan hal yang penting, itu membuat keadaanku membaik," ucap Kija.

My New Life in Akatsuki no Yona World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang