DUA PULUH ENAM

2.4K 122 5
                                    


Setelah Maliq pergi, Clarissapun ikut pergi dengan mengendarai mobil sportnya yang berwarna merah. Dia segera menginjak dalam-dalam pedal gasnya agar lebih cepat sampai ke apartemen Daren. Ia tak sabar segera mengabarkan berita gembira ini pada kekasihnya.

Sesampainya ditempat parkir, dia memulaskan sedikit bedak lalu merapihkan rambutnya. Clarissa menekan angka 46 begitu memasuki lift. Awalnya Clarissa takut jika berlama-lama di dalam lift, dia sempat mengalami trauma saat terjebak di dalam lift sewaktu kecil. Namun semenjak bertemu dengan Daren, trauma itu menghilang entah kemana.

Apartemen Daren bisa dibilang cukup mewah. Gedung itu terdiri dari 60 lantai yang memiliki fasilitas teras pribadi. Bisa dipastikan jika 145 kondominium yang ada dalam gedung itu dibanderol dengan harga puluhan juta poundsterling.

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

Sudah 3 kali Clarissa menekan bel rumah daren namun tidak ada jawaban sama sekali, dia khawatir dengan keadaan Daren lalu menekan password dan membuka pintu itu.

Sepi. Begitulah suasana apartemen Daren saat Clarissa masuk.

"Daren ... honey, where are you?" panggil Clarissa.

Clarissa membuka pintu kamarnya tapi tidak menemukan kekasihnya, namun samar-samar dia mendengar suara berisik dari arah kamar mandi. Clarissa mendekati pintu itu lalu menempelkan telinganya.


Yes baby. Fuck me now!

Damn! you so hot! kau sangat sempit sayang. Aku bisa kewalahan menghadapimu.


Astaga! Apa yang baru saja ia dengar, dia mendengar desahan dan erangan dari balik pintu. Sang wanita terus menyebut nama Daren disela-sela desahannya. Kepala Clarissa seketika menjadi berat seperti terhimpit dua batu besar. Tanpa sadar dia meneteskan air mata, menangis dalam isakannya yang tertutup telapak tangannya sendiri.

Dia tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. Kakinya terlalu lemas untuk berjalan, dia jatuh terduduk didepan pintu kamar mandi. Suara racauan wanita jalang itu langsung menusuk ke hatinya hingga membuat air matanya terus mengalir.

Ceklek

Clarissa melihat sepasang kaki lelaki ada dihadapannya. Entah mengapa dia tidak sanggup untuk melihat wajah lelaki yang ada dihadapannya. Clarissa menutup matanya dengan erat agar air matanya tidak banyak keluar dan membekap mulutnya suara tangisnya tidak pecah.

"Clarissa .... apa yang kau lakukan disini?" tanya Daren dengan nada santai.

"Kau jahat Daren. Kau melukai hatiku." kata Clarissa seraya menghapus air matanya.

"Ikut aku Cla!" kata Daren geram.

Daren menyeret paksa lengan Clarissa agar wanitanya yang ada didalam kamar mandi tidak mengetahui keberadaan Clarissa. Daren membawanya ke ruang tamu dan menghempaskan tubuh Clarissa begitu saja ke sofa.

"Kenapa kau datang ke sini!" kata Daren dengan nada marah.

"Kenapa? kau tanya kenapa? Aku kekasihmu dan kau bilang kenapa aku datang kesini??" Clarissa menghentikan tangisnya lalu kembali membuka mulutnya.

"Apa yang kau lakukan dengan wanita jalang itu, apa kau memungutnya dari club malam"

Plak

Plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang