TIGA PULUH EMPAT

2.3K 117 3
                                    


Alena mulai masuk kerja setelah Maliq memberinya ijin 3 hari untuk beristirahat. Dia tak ingin berlama-lama dirumah karena ia harus mengerjakan beberapa desain yang sempat tertunda. Siang ini Alena mengajak Althaff untuk makan diluar taman karena ia bosan dengan dengan suasana kantor.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? apa masih sakit?" tanya Althaff.

"Feel better. Jangan terlalu mencemaskanku." jawab Alena.

"Aku tau kau wanita kuat. Kau harus selalu kuat selama berada di dekat Maliq." kata Althaff

Alena diam saat mendengar nama Maliq. Sebenarnya dia tak ingin mendengar nama itu atau melihat wajahnya untuk beberapa saat. Sadar jika suasana mulai canggung, Alena menanyakan kabar putri kecil Althaff karena anak kecil itu begitu menggemaskan untuk mencairkan suasana.

Althaff dengan jujur menceritakan tentang kehidupan pribadinya yang tidak semua orang ketahui. Termasuk hubungan Althaff dan Maliq yang dingin semenjak kematian Felice.

Cerita itu membuat Alena kembali diam. Apakah nama Maliq begitu berpengaruh pada hidupnya hingga ia harus terpaku saat mendengar nama itu. Cap cay dan tempe mendoan yang tergeletak dalam Tupperware seakan menjadi pendengar setia saat Althaff menceritakan kesedihannya. Alena mendengarkan kisah romantic nan sedih itu seraya menjejalkan capcay dan tempe mendoan ke dalam mulutnya.

Sekarang Alena paham situasi yang Althaff alami saat ini. Dia harus menahan amarahnya dan menjadi pria kuat agar bisa menjalankan permintaan terakhir mendiang istrinya. Perasaan kagum yang Alena rasakan pada Althaff kini berubah menjadi rasa sayang sebagai seorang sahabat.

Althaff telah menunjukkan bahwa dia adalah tipe lelaki setia walaupun sang istri telah tiada. Tidak ada alasan lagi bagi Alena untuk memiliki perasaan yang lebih dari seorang sahabat.

"Can we be best friends?" tanya Alena.

"No!" jawab Althaff dengan tegas.

Alena hanya mengernyitkan dahinya sambil mengedikkan bahunya.

"Kenapa kita harus menjadi teman! bukankah kita sudah menjadi saudara?" kata Althaff.

Alena mengerti dengan apa yang Althaff maksud, saudara dalam arti "seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya".

Dia menyadari bahwa perhatian yang selama ini Althaff berikan merupakan bentuk kasih sayang seorang kakak pada adiknya. Alena melebarkan senyumnya karena kini dia mempunyai kakak seperti yang selama ini ia inginkan walaupun hanya saudara angkat. Semenjak saat itu Alena mengenalkan Althaff dan keluarganya pada ayahnya dan respon sang ayahpun sangat positif.


Alena menghubungi Agus untuk memberitahu jika ada keluarga asal Turki yang ingin mengangkat Alena sebagai anak. Siapa lagi kalau bukan keluarga Althaff? Ibu Althaff sendiri yang meminta ijin pada ayahnya agar sang ayah menyetujuinya.


Tidak ada alasan bagi Agus untuk menolak tawaran itu karena Agus telah menyelidiki latar belakang keluarga Althaff yang berasal dari keluarga terpandang. Gelar Pasya yang disematkan diantara nama kakeknya menjadi salah satu pertimbangan Agus untuk menyetujui permintaan ibu Althaff. Setidaknya masih ada orang diluar sana yang mau menjaga, menyayangi Alena layaknya seorang anak mengingat Alena yang jauh dari kedua orang tuanya.


Kediaman Maliq


Jeremy memberikan secarik kertas berisi laporan penyelidikannya pada lelaki yang telah menghamili Clarissa.

"Tuan, ini informasi yang anda minta." kata Jeremy sambil menyerahkan kertas yang berisi data diri seseorang.

Assalamualaikum My Beloved (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang