SEMBILAN

3K 169 1
                                    


"Alena mengalami kecelakaan, sampai sekarang teman kalian belum sadar. Anda tidak pertu khawatir karena Alena berada dalam perawatan dokter pribadi saya." begitulah kata Maliq pada Abigail.

"Terimakasih karena anda telah menyelamatkan teman saya." ucap Abigail.

Setidaknya Abigail dan Amanda tidak terlalu khawatir dengan menghilangnya Alena yang secara tiba-tiba. Abigail meminta dokter pribadi keluarganya untuk membuatkan surat keterangan yang menyatakan jika Alena sakit agar dosen tidak mencoret absennya begitu saja.

Sebagai sahabat yang baik, Abigail akan melakukan yang terbaik untuk Alena mengingat ia pernah beberapa kali ditolong olehnya.

Maliq's POV

Sebuah panggilan terdengar setelah beberapa detik setelah Maliq meletakkan ponsel Alena.

"My beloved" begitulah nama yang tertera dilayar ponsel itu.

My belove??

Siapa lelaki itu??

Apakah itu kekasihnya??

Panggilan itu terputus sebelum Maliq mengangkatnya. Tanda tanya besar menyelimuti pikirannya saat itu. Maliq membuka 20 riwayat panggilan masuk di ponsel Alena dan 8 di antaranya adalah panggilan dari My Beloved.

Beberapa detik kemudian terlihat nama My Beloved dilayar ponsel itu.

"Assalamualaikum"

Maliq mendengar suara lelaki yang lebih mirip dengan suara orang tua namun tegas.

"Hallo" jawab Maliq

"I'm Agus Kusumoatjo! where's my daughter! and .... who are you?" tanya Agus itu dengan tegas.

"Sorry sir, I'm Maliq. Your daughter had an accident." kata Maliq .

Mendengar kata accident membuat Agus meradang. Ia menanyakan keadaan putrinya dan bagaimana kejadiannya layaknya sedang mengintrogasi tersangka.

Kecemasan seorang ayah membuatnya ingin terbang ke Inggris namun karena terbentur dengan pekerjaan membuat ayah satu orang anak itu mengurungkan niatnya.

Agus merasa lebih tenang saat Maliq berjanji padanya untuk merawat Alena sebaik mungkin sebagai bentuk pertanggungjawabannya.

Setelah berbicara dengan ayah Alena, Maliq memilih membawa pekerjaannya ke kamar Alena sembari menjaganya. Maliq duduk di sofa yang ada disudut ruangan sambil membaca email yang masuk di laptopnya.

Walaupun tangannya sibuk membolak-balikkan berkas namun matanya sering melirik ke arah Alena untuk memantau keadaannya.

"Eemmmhhh," lenguh Alena.

Maliq meninggalkan pekerjaannya begitu mendengar suara lenguhan Alena. Maliq senang karena akhirnya Alena sadar setelah 6 jam lamanya ia menutup matanya.

"Are you okey? Bagaimana dengan kepalamu? Apa kau merasakan sakit atau pusing?" tanya Maliq berurutan.

Alenapun membuka matanya saat  samar-samar mendengar suara lelaki. Ia terkejut bukan main saat melihat seorang lelaki tampan ada dihadapannya. Lelaki itu begitu dekat dengannya, mungkin jarak antara wajah mereka hanya 2 jengkal.

 Lelaki itu begitu dekat dengannya, mungkin jarak antara wajah mereka hanya 2 jengkal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang