Sudah 1 minggu Alena menempati rumah megah nan indah itu. Dia mendapatkan kasih sayang dari nenek Rose dan adik iparnya namun tak sedikitpun ia merasakan kasih sayang dari suaminya. Semua yang Alena lakukan selalu salah di mata Maliq, beberapa kali Alena menahan emosinya untuk tidak berbuat kasar pada suaminya. Setidaknya ia masih bisa menahan dirinya untuk tidak menjadi istri durhaka walaupun suaminya selalu semena-mena padanya.
Kasar, dingin, angkuh dan semua sifat buruk Maliq selalu menemani kesehariannya selama 1 minggu ini. Setiap pagi ia selalu menyiapkan keperluan suaminya mulai dari baju hingga memakaikan sepatu suaminya walaupun wajah Maliq terlihat datar dan angkuh. Alena belajar memasak makanan yang Maliq sukai untuk menyenangkan suaminya itu namun usaha Alena juga sia-sia. Maliq tak pernah pulang untuk makan siang, bahkan ia sering pulang larut malam dan melewatkan makan malam bersama keluarganya.
Setelah Maliq berangkat, Alena hanya menemani nenek Rose dan Clarissa berbincang. Belajar memasak makanan kesukaan Maliq dari Lily yang merupakan pelayan setia keluarga Dawson selama 25 tahun. Membaca buku di perpustakaan atau membuat desain rumah di ruang kerjanya. Kegiatan itu membuat Alena jenuh di minggu ke pertamanya di rumah itu.
Setelah makan malam, Alena memilih menghabiskan malamnya untuk membaca buku di perpustakaan. Entah mengapa malam ini Alena ingin menghindari suaminya. Setiap malam mereka tidur di ranjang yang sama namun mereka sama sekali tak bersentuhan. Mereka berada di kamar yang sama namun tak ada suara orang berbincang. Maliq sibuk dengan dunianya sendiri sedangkan Alena terlalu takut untuk mengganggu suaminya sendiri.
Alena menjadi bodoh semenjak perlakuan kasar suaminya di malam pertamanya. Jujur saja ia masih bisa merasakan lembutnya sentuhan suaminya malam itu. Maliq berhasil menyiksa jiwanya yang rindu dengan belaian dari suaminya.
RINDU? YA!
Alena rindu dengan sentuhan itu. Ia berharap Maliq akan menyentuhnya kembali saat ia tertidur lelap, namun nyatanya tidak!. Alena mendapati punggung Maliq ketika bangun dari tidurnya atau ia mendapati suaminya tertidur di sofa. Katakan Alena telah menjadi gila semenjak malam itu karena ia ingin merasakan sentuhan itu kembali.
Alena terlelap dengan buku yang tertelungkup di perutnya. Ia tak bisa menahan matanya yang mulai terpejam, bahkan ia bisa tertidur dengan posisi yang tidak nyaman. Alena merasakan jiwanya berkelana ke tempat yang sangat indah. Sebuah padang dandelion yang indah dan menyejukkan hati.
Di Alam Mimpi
Sebuah tangan menyentuh pundaknya seraya memanggil namanya. Alena memalingkan wajahnya untuk melihat siapa pemilik suara indah nan merdu itu. Ia melihat seorang wanita yang sangat cantik dengan hidung mancungnya. Wajahnya tampak berseri saat ia tersenyum dan senyuman itu sangat menenangkan hati.
"Alena," panggil wanita itu dengan lembut.
"Who are you? How do you know my name?" tanya Alena.
"I'm Jasmine, you know who I am"? jawab Jasmine sambil tersenyum.
Alena terkejut dan menutup mulutnya yang menganga dengan tangan, "Maliq's mother!"
Jasmine tersenyum dan mengangguk untuk menjawab pertanyaan menantunya itu. Jasmine mengajak Alena duduk di bangku sambil berbincang.
"Ibu harap kau bersabar menghadapi Maliq. Dulu ia anak lelaki yang hangat, dia bukan anak yang ceria namun dia peduli dan sangat perhatian dengan semua orang yang ada disekitarnya. Bisakah kau mengembalikan Maliq ku yang dulu?"
Alena masih duduk terdiam sambil meremas-remas bajunya.
"Ibu tahu ini berat bagimu, tapi kekuatan cintamu bisa membawanya lepas dari dunia hitam yang selama ini menemaninya. Bawa Maliq ke duniamu, dunia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Buktikan padanya jika kau adalah istri yang pantas untuk mendampinginya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)
Romance"Don't touch me! we're not muhrim!" bentak Alena. "Oke, I'll get you my muhrim!" kata Maliq dengan tegas. Awalnya Maliq menyukai Alena karena karakternya yang berbeda namun seiring dengan penolakan yang Alena tunjukkan membuat Maliq terobsesi untu...