TIGA BELAS

2.8K 167 3
                                    


Alena melihat sebuah mobil mewah berwarna biru terparkir didepan apartemennya sepulangnya dari minimarket. Samar-samar ia mengenali gadis cantik yang berdiri disamping pintu mobil itu. Ya! .... Gadis cantik itu adalah Clarissa.

Alena menyambut Clarissa dengan senyuman yang hangat. Namun wajah bahagianya itu kini mulai memudar lantaran mengingatkannya pada perlakuan Maliq yang kurang ajar malam itu.

Clarissa memeluk Alena dengan erat seakan lama tak bersua. "I miss you my sister" kata Clarissa dengan manja.

"Ni anak napa ya? Kejedot kali ya. Trus dia bilang sister! sister pala lo ijo!" rutuknya dalam hati.

"Apakah kau akan membiarkanku disini semalaman? Apakah kau tidak mengajakku masuk?" rengek Clarissa.

Apartemen Alena jauh dari kata mewah, mungkin luas kamarnya hanya 4X5 meter saja tapi Alena bisa menatanya dengan apik sehingga terkesan luas.

Tak banyak barang yang ia tempatkan di ruangan kecil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak banyak barang yang ia tempatkan di ruangan kecil itu. Ia hanya memerlukan tempat untuk menaruh meja gambarnya yang lumayan besar.

Kasur, lemari dan meja merupakan fasilitas yang ia dapatkan dari menyewa kamar itu, jadi ia tak perlu repot repot membelinya.

Clarissa tertegun saat melihat sosok Alena yang sangat sederhana. Bahkan ia tak mengeluh dengan fasilitas yang ala kadarnya. Nampaknya hati Clarissa mulai tersentuh oleh sosok wanita muslimah ini.

Alena menawarkan teh untuk menghangatkan tubuh Clarissa yang agak dingin. Namun beberapa saat kemudian, sang perut tak bisa diajak kompromi sehingga mau tak mau ia harus menuruti permintaan sang perut.

"Clarissa, are you hungry? Aku ingin memasak sesuatu," tanya Alena.

Clarisa menganggukkan kepalanya sambil memperlihatkan puppy eyesnya yang lucu persis seperti anak anjing. Clarissa akui jika saat ini dia memang sedang kelaparan mengingat waktu telah menunjukkan jam malam.

"Do you wanna try my food?" tanya Alena

"Boleh .... Asal jangan telor ceplok seperti tempo hari" ledek Clarissa.

Alena membuka isi kulkasnya lalu melihat bahan apa yang ia punya sekarang. Ia melihat tempe, lalu ada bayam dan jagung serta beberapa bumbu dapur dan cabai. Alena berpikir untuk membuat sayur bayam dan menggoreng tempe mendoan, tak lupa pula dia membuat sambal tomat yang sangat special.

Clarissa memperhatikan Alena  yang sangat telaten saat memasak. Jujur saja ia sangat iri dengan Alena yang bisa mandiri saat jauh dari keluarganya. Tak bisa dipungkiri bahwa ia sangat kagum dengan sosok wanita yang tak sengaja ia tabrak ini.

Tak ingin berpangku tangan, Clarissa membantu Alena memotong bayam sementara Alena mengulek sambal. Memasak bersama Alena merupakan pengalaman pertamanya. Sebelumnya dia tidak tertarik untuk masuk ke dapur walaupun sang nenek sudah mendorongnya.

Assalamualaikum My Beloved (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang