Jakarta, Pukul 16.00
Sore itu jet pribadi Maliq telah sampai di bandara Halim Perdanakusuma. Langit Jakarta sore itu sangat cerah, secerah hati Maliq yang terlihat dari senyumnya. Suhu panas yang Maliq rasakan masih bisa di tolerir mengingat London bulan ini telah memasuki musim panas sama seperti di Jakarta.
(Anggep aja dia baru turun ya gaessss 😜😜)
Maliq bersyukur karena ia tidak mengalami macetnya jalan tol Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kalau bukan atas ijin ayah Alena yang merupakan orang nomor 1 di Angkatan Udara, maka Jeremy akan mengalamu kesulitan saat mendaratkan pesawat tuannya di bandara milik TNI AU itu.
Jarak antara bandara ke rumah Alena lumayan dekat, hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Rumah Alena terletak di salah satu kawasan rumah elite dengan rumah yang identik besar dan luas. Yang lebih spesial lagi, kebetulan rumah Alena berdekatan dengan rumah mantan Wakil Presiden ke-2. Bisa dibayangkan bukan? bagaimana suasana di sekitar rumah Alena.
"Selamat sore pak, bisa saya bantu?" tanya salah satu satpam yang menjaga pintu masuk perumahan.
"Where is the house of Mr.Agus Kusumoatjo?" tanya Jeremy.
Sang satpam yang nampak kebingungan itu hanya menggaruk tengkuknya yang Jeremy yakini tidak gatal.
"Bilang aja pak, saya ngerti kok." kata supir yang mengemudikan mobil Maliq.
Setelah mendapat petunjuk jalan, supir itu menginjak pedal gas menuju rumah pak Agus seperti perintah Jeremy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)
Romance"Don't touch me! we're not muhrim!" bentak Alena. "Oke, I'll get you my muhrim!" kata Maliq dengan tegas. Awalnya Maliq menyukai Alena karena karakternya yang berbeda namun seiring dengan penolakan yang Alena tunjukkan membuat Maliq terobsesi untu...