"Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Binti Alena Kusumoatjo alal Mahri 10 qadban aldhahab." kata Agus dengan mantap
(Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu puteriku Alena Kusumoatjo dengan mahar 10 batang emas)
"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi. Wallahu Waliyut Taufiq" jawab Maliq dengan sekali tarikan nafas.
(Aku terima pernikahan dan perkawinannya dengan mahar yang telah disebutkan. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah)
"Bagaimana para saksi, sah?" tanya penghulu pada kedua saksi.
"Sah!" kata kedua saksi tersebut.
Setelah itu penghulu melantunkan doa yang di amini oleh semua orang yang hadir untuk menyaksikkan upacara sakral tersebut.
Kini Alena berjalan dengan anggunnya sambil menatap ujung sepatunya. Ia di tuntun oleh kedua pendampingnya untuk masuk ke dalam masjid itu. Gaun pengantin yang Alena kenakan merupakan kebaya putih yang indah dengan taburan manik bunga berwarna silver pink. Wajahnya nampak kian cantik dengan senyumnya yang terus mengembang semenjak menginjakkan kakinya ke dalam masjid itu.
Alena memandang lekat lelaki yang kini telah sah menjadi suaminya. Lelaki pertama yang dengan kurang ajarnya mengambil ciuman pertamanya. Lelaki yang dengan beraninya menyentuhnya. Lelaki dingin dengan segala kemisteriusannya. Namun karena sifat buruk itulah yang membuat hatinya terikat dengannya.
Maliq terlihat sangat berbeda dengan balutan busana khas Indonesia, bahkan ia sangat tampan dengan aura positif yang ia tunjukkan dari senyumannya yang tak pernah memudar. Senyuman itu tak hanya menyita perhatian Alena seorang namun semua orang yang hadir disana nampak terpukau oleh lelaki keturunan Turki Inggris itu.
Setelah menandatangani beberapa dokumen pernikahan kini Alena telah berdiri berhadapan dengan suaminya. Maliq memegang puncak kepala Alena seraya mengucap basmalah lalu melafalkan doa berikut :
(Anggep aja itu Alena sama Maliq ya 😜😜)
"Allaahumma baarik lii fii ahlii wa baarik li-ahlii fiyya"
(Ya Allah berkahilah istriku untukku dan berkahilah aku untuk istriku)
Setelah itu Alena menyentuh tangan Maliq untuk mencium punggung tangan suaminya. Maliq agak tersentak dengan tradisi aneh itu tapi ia berusaha tenang dan mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)
Romansa"Don't touch me! we're not muhrim!" bentak Alena. "Oke, I'll get you my muhrim!" kata Maliq dengan tegas. Awalnya Maliq menyukai Alena karena karakternya yang berbeda namun seiring dengan penolakan yang Alena tunjukkan membuat Maliq terobsesi untu...