TIGA PULUH LIMA

2.3K 109 1
                                    


Siang ini Abigail menemui Amanda dan Alena untuk membicarakan rencana pernikahannya yang rencananya akan digelar 6 minggu lagi. Dia meminta pendapat dari kedua sahabatnya untuk menentukan dekorasi dan gaun pengantin karena Daren memberikan hak penuh pada Abigail untuk mengatur pernikahannya.

Jika Abigail kini diselimuti dengan kebahagian maka berbeda dengan kedua sahabatnya. Mereka masih belum menemukan cara untuk memberitahu kelakuan calon suaminya itu. Amanda dan Alena stress karena mereka harus melihat temannya bahagia dibalik kelakuan buruk Daren.


J.K Restoran

Mereka bertiga memutuskan untuk makan di J.K restoran setelah berkeliling ke beberapa butik dan event organizer. Mereka memilih restoran ini demi Alena, mereka tidak akan tega mengajak Alena makan di restoran yang tidak menjual makanan hallal.

Disinilah Alena memberanikan diri untuk mengatakan keburukan Daren. Mau tidak mau, bisa tidak bisa Alena harus mengatakannya. Walaupun hal tersebut akan melukai perasaan sahabatnya, setidaknya ia bisa membuka mata sahabatnya untuk melihat Daren yang sebenarnya.

"Ab, apa kau yakin akan menikahi Daren? Maksudku apa kau sudah mengenalnya luar dalam?" tanya Alena.

"Ya! kau kan tahu bagaimana kami berkenalan. Apa ada sesuatu yang tak aku ketahui?" tanya Abigail curiga.

"Maaf jika apa yang akan aku sampaikan ini akan menyakiti hatimu. Percayalah jika kami hanya menginginkan yang terbaik untukmu karena kau adalah sahabat kami." kata Alena sambil sesekali melirik ke arah Amanda.

"Apa yang akan kau katakan Al, jangan berbelit-belit!" desak Abigail.

"Daren bukan pria yang baik untukmu. Dia sudah menghamili adik Maliq, Clarissa dan sekarang usia kandungan Clarisa sudah memasuki 10 minggu." mata Alena menatap kedua belah mata Abigail untuk menunjukkan bahwa dia tidak berbohong.

Abigail menggebrak meja hingga menimbulkan suara gduh, "Apa maksudmu Al? atas dasar apa kau nuduh Daren!"

Abigail tak terima jika Alena menjelek-jelekkan Daren dihadapannya. Sudah 1 tahun Abigail menjalani hubungannya dengan Daren, dia tahu bagaimana sifat Daren. Tidak mungkin kekasihnya itu melakukan hal yang Alena tuduhkan.

Sebuah perdebatan kecil terjadi antara Alena dan Abigail, sedangkan Amanda berusaha menengahi kedua sahabatnya yang sedang beradu mulut itu.

"Amanda! Sebenarnya kau membela siapa?" tanya Abigail dengan tegas.

"Aku akan membela siapapun yang benar, dan maaf aku harus berada dibalik Alena untuk menyadarkanmu jika Daren bukanlah pria yang baik bagimu." kata Amanda.

Abigail tidak bisa mengontrol emosinya lalu dia melempar piring dan gelas ke lantai sebelum beranjak dari kursinya. Alena meminta maaf pada semua pengunjung dan pemilik restoran, ia yang akan mengganti gelas dan piring yang Abigail pecahkan.

Abigail memukul-mukul stir mobilnya dan menumpahkan seluruh air matanya. Dia kecewa pada kedua sahabatnya yang tega-teganya menuduh Daren dengan tuduhan murahan seperti itu. Dia sangat yakin jika Daren bukanlah pria brengsek seperti yang Alena katakan. Dia kan mencari tahu sendiri siapa yang berbohong diantara kedua orang yang sangat ia sayangi.


Apartemen Daren.

Abigail menggedor pintu Daren dengan keras karena hatinya dipenuhi dengan emosi. Setelah pintu itu terbuka, Abi mendorong tubuh Daren hingga menyentuh tembok.

Buuugghh.

"What are you doing Ab!" pekik Daren.

"Tell the truth, who is Clarissa Emelia Dawson?" tanya Abigail dengan tatapan mata yang seakan menusuk jantungnya.

Assalamualaikum My Beloved (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang