"Tanpa Ragu takdir mempertemukan, jadi untuk apa kamu mengeluh?"
*
*
*
*
*Pukul 06:30 Alex sudah siap di depan cermin, ia menatap diri nya, menyisir rambut hitam nya yang tebal, dan memakai parfum secukupnya. Alex rasa penampilan nya sebagai siswa baru SMA sudah cukup, jika terlalu tampan, bisa-bisa lelaki itu menjadi incaran para gadis disana.
"Yaah gak ketemu lagi deh sama si mumu super jutek itu, ah lagian udah sekolah sama dia terus selama 10 tahun, sudah cukup gue ganggu dia sampe dia kesel sama gue gini. Semoga aja gue gak dosa sih." Batin Alex.
Jujur saja, dia berharap bisa satu sekolah lagi dengan Alexa, karena memang hanya gadis itu lah yang membuat Alex penasaran tinggat tinggi hingga sekarang. Sikap jutek Alexa bukan membuat Alex pergi dari hidup nya melainkan lebih ingin memasuki kehidupan Alexa.
"Lex, sarapan!" Andre, ayah Alex telah berdiri tepat di depan pintu kamar Alex untuk mengajak putra sulung nya itu sarapan.
Alex langsung membuka pintu kamar nya dan berjalan beriringan dengan ayah nya untuk ke meja makan.
"Yah, ayah nganter Alex kan?"
"Ngga, kamu bawa motor aja yaa, kan sudah SMA." ujar ayah Alex. Tentu membuat anak nya berdecak senang.
"YESS!!" Alex sangat senang mendengar nya, dari SMP alex memang sudah ingin membawa kendaraan sendiri ke sekolah, namun ayah nya selalu melarang dengan alasan Alex masih di bawah umur atau belum berusia 17 tahun, tetapi saat ini usia alex belum 17 tahun juga dan ayah nya membolehkan ia membawa motor. Cukup aneh bukan?
"Jangan kebut-kabut lex! kalau sampe kamu melanggar, gak ayah kasih lagi kamu buat bawa motor!" Andre memberi peringatan pada putra nya, namun menurut Alex itu lebih ke mengancam bukan peringatan.
"Iya komandan, siap laksanakan!" Goda Alex yang hanya di balas dengan senyum geli oleh ayah nya.
Motor alex kini melaju ke SMA yang akan ia masuki, SMA N.2 Garuda Jaya yang jarak nya lumayan jauh dari rumah Alex, kira-kira memakan waktu 15-20 menit untuk sampai ke sekolah. Selama di perjalanan Alex tetap fokus ke depan dan berharap masa putih abu-abu nya akan tetap menyenangkan meskipun tidak dengan kehadiran Alexa, gadis imut yang selalu ia ganggu.
Motor Alex terus melaju, membelah jalanan yang cukup padat dikarenakan ini adalah hari senin. Setelah memakan waktu yang cukup lama, Alex sampai di sekolah baru nya, mata Alex langsung tertuju pada tempat parkir motor siswa.
Dia segera meletakkan motor nya disana dan berjalan masuk ke gedung sekolah, sekolah yang entah bagaimana isi nya, karena Alex tidak pernah masuk ke dalam nya, waktu pendaftaran pun Alex tidak ikut karena memang sudah tidak minat ingin menentukan sekolah, akhirnya Alex ikuti saja sekolah pilihan ayah nya. Jika tahu Alexa sekolah di SMA apa, Alex akan sekolah di situ juga, namun sayang nya Alexa sama sekali tidak memberitahu Alex meskipun lelaki itu sudah memohon pada nya. Ia begitu takut jika harus satu sekolah lagi dengan lelaki menyebalkan seperti Alexandre ini.
Alex berjalan menyusuri koridor sekolah yang cukup ramai, hingga dia tiba di bagian kelas anak 10. atau 1 SMA. Pemuda itu langsung mencari dimana nama nya berada, mengecek satu persatu kelas bila terdapat nama nya. Setelah melihat dengan teliti, Alex menemukan nama nya di kelas IPS 2. Dia segera masuk dan mencari bangku kosong.
"Sini broo.." Ucap seorang lelaki seraya melambai tangan nya. Alex berjalan menuju segerombolan lelaki tersebut.
"Duduk sini aja, masih kosong." Ujar lelaki dengan tinggi sekitar 165cm.
"Ok!" Alex menatap nya penuh damai, anggap saja ini teman pertama nya di SMA.
"Nama lo siapa?"
"Alex."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Teen Fiction10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...