Siang di kota amsterdam.
Alex meregangkan tangan nya beberapa kali. Jam istirahat kali ini cukup panjang, ia di beri waktu 2 jam lama nya.
Pemuda itu begitu antusias dan semangat ingin pulang dan menemui kekasih nya sekedar memberitahu info penting.
Tangan nya meraih ponsel di atas meja, kemudian membuka aplikasi Line.Alex:
Al, dirumah kan?Tidak butuh waktu lama, pesan itu sudah dibaca oleh alexa.
Alexantik!♥:
Iyaa dirumah kok, kenapa?Alex:
Tunggu ya, aku otw pulang. Ada kabar yang mau aku kasih.Pemuda itu segera menutup ponsel nya tanpa menghiraukan pertanyaan alexa yang penasaran ada kabar apa yang ingin alex sampaikan.
Dalam waktu 20 menit alex sudah sampai di depan rumah. Eh ralat, kosan lebih tepat nya.
Kepalan tangan Alex mengetuk pelan pintu kamar Alexa."Al, aku ada kabar buat kamu!!" Ucap alex dengan semangat saat pintu baru saja di buka.
Alexa memasang wajah penasaran melihat tingkah alex seperti anak kecil yang dibelikan mainan baru.
"Ada apa? pelan pelan dong ngomong nya.."
Alex mengatur napas nya, "Nih.." Tangan nya menyerahkan sebuah amplop.
Alexa memutar bola mata nya malas, hanya sebuah amplop seperti ini Alex kehilangan kewarasan nya. Menyebalkan.
"Bukaaa dulu sayangg amplop nya, nanti kamu juga bakal seneng."
Alexa hanya diam dengan wajah datar sembari membuka penutup amplop tersebut.
Ketika amplop sudah terbuka sempurna, mata Alexa menatap 3 lembar kertas di tangan nya, alexa memasang wajah gembira nya."Ini??-"
"Iya ini buat kita, kita bakal liburan!" potong Alex sebelum alexa menyelesaikan kalimat nya.
Bahagia selalu saja datang tiba-tiba, alexa tersenyum menatap alex yang berada tepat di depan nya.
"Ajak anggra ya, kita seneng-seneng bareng disana." Ujar Alex.
Keadaan berubah menjadi hening selama beberapa saat. Hingga Anggra pun datang menyapa.
"Hey, ada apa ini? serius amat." Celoteh nya.
Alexa mendengus sebal melihat kedatangan Anggra yang nyaris membuat nya ingin menampar pemuda itu.
Lain hal nya dengan Alex yang dengan ramah menyambut kedatangan Anggra."Siapin barang-barang lo, kita liburan ke london besok pagi pesawat berangkat!" Jelas Alex.
"What? gue ikut nih?"
"Kalo gak mau juga gak masalah!" Sambar Alexa dengan kasar.
Alex yang melihat langsung menatap Alexa, "Stt, gaboleh gitu ah."
"Yaudah gra siap-siap aja oke!" Lanjut Alex.
°°°
"Welcome To London!"
Setelah memakan waktu ber jam-jam di pesawat, akhirnya kaki mereka menginjak kota london tersebut.
Kota yang merupakan wilayah metrapolitan terbesar di Britania Raya dan juga zona perkotaan terbesar di Uni Eropa menurut luar wilayah.
Bukan hanya sebagai wilayah metrapolitan, kota ini tak lain adalah ibu kota dari negara Inggris. Kota London terkenal dengan berbagai tempat pariwisata yang nyaman dan indah."Selamat berlibur sayang!" Ucap Alex dengan memandang wajah alexa yang masih lesu. Perjalanan jauh membuat gadis itu tertidur pulas di pesawat.
Alexa hanya mengangguk dan tersenyum, sebuah taxi sudah menjemput mereka di depan bandara untuk menuju ke penginapan selama mereka berada di negara inggris tersebut.
Harus pandai berbahasa inggris jika berada disini, untung saja Alexa, alex maupun Anggra adalah pemuda pemudi terpelajar, setidaknya bisa bercakap cakap menggunakan bahasa inggris.
Deru mesin terdengar membaur dengan kebisingan kota London. Supir taxi memacu mobilnya cepat, menuju ke sebuah penginapan tempat wisatawan tinggal untuk sementara.
Alexa membeku ketika mobil berhenti di bahu jalan. Ia menatap keluar jendela, mendapati sebuah gedung menjulang tinggi sendiri di antara gedung lain nya.
Gadis itu masih mengintip dari dalam kaca mobil, melihat sebuah pemandangan indah di depan mata nya. Hingga tersadar bahwa ia sudah sampai di penginapan.Anggra memilih untuk ikut saja dan tetap diam, dari pada harus mengacaukan suasana. Ia tahu kehadiran nya saat ini adalah hal yang tidak di inginkan Alexa, tetapi apa boleh buat jika Alex memaksa, maka ia tidak bisa menolak. Lagi pula dari awal Anggra sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menikmati liburan seorang diri, tidak akan mengganggu Alex ataupun Alexa sedikitpun.
Tanpa berpikir panjang, Alexa, Alex, dan Anggra segera memasuki penginapan, mereka menginap di sebuah hotel di tengah kota London.
Alexa menempati kamar dengan nomer 476, sementara Alex dan Anggra berada di kamar nomer 477, tepat di sebelah kamar Alexa.Masing-masing dari mereka memasuki kamar, Alexa memilih untuk berbaring sementara waktu sebelum ia berkeliling di kota ini. Karena sejujurnya, perjalanan ini sangat melelahkan.
Jam di ponsel Alexa menunjukkan pukul 11 siang, sementara pukul 12 siang ia dan Alex berencana untuk pergi ke sebuah sungai di kota ini. Menikmati segala pemandangan yang dapat di tangkap oleh mata.
Yah, waktu 1 jam untuk istirahat kemudian bersiap pergi, Alexa rasa itu cukup.Sesekali Alexa memandang keluar hotel, melihat padat nya kota London yang di penuhi salju.
Ya, kota itu sedang di datangi musim salju. Sebuah menara menjulang tinggi menambah keindahan kota tersebut, tidak ingin membuang waktu, Alexa meraih ponsel kemudian mengabadikan pemandangan indah tersebut.Tidak terasa, 1 jam berlalu. Sebelum Alex mengetuk pintu dan berceloteh panjang lebar, gadis itu sudah siap dengan menggunakan baju berwarna putih, dilapisi Sweater cream dan di lengkapi dengan celana panjang berwarna hitam. Tidak lupa ia melingkari syal di leher nya, kemudian menggunakan topi yang terbuat dari benang wol untuk menghangatkan dirinya dari udara dingin di kota London.
Tokk...tokk...tok...
Suara ketukan pintu sudah terdengar. Alexa menyungging senyum lebar kemudian membuka pintu kamar nya.
"Aku udah siap Say-" Ucapan Alexa terhenti saat bola mata nya menangkap bukan sosok Alex yang berada di balik ketukan pintu tersebut melainkan Anggra.
BERSAMBUNG....
Next part nanti lagi yaa, setelah vote and readers sudah mencukupi.
Oke, yang abis baca jangan lupa vote nya yaa. Makasih♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Teen Fiction10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...