13. Berakhirnya Kemah

3.6K 217 4
                                    

"Mendekat sedikit, akan ku tunjukan bagaimana cara dunia memberi kebahagiaan."

*
*
*
*
*

Bus sudah siap untuk berangkat menuju ke sekolah. Artinya kemah sudah berakhir.

Para Murid bergegas naik dengan membawa tas mereka, Begitu juga dengan kawan kawan Alex yang sibuk dengan barang-barang nya.

"Woy ponsel gue mana?" Tanya Raffian.

"Lah bukan nya sama lo ya?" Jawab Rania.

"Bukan di gue ran, tadi kan lo pinjem buat foto." Raffian berusaha meyakinkan Rania.
Dan ya benar, ponsel Raffian ada di tas Rania, gadis itu menyegir, ia benar-benar lupa tadi meminjam ponsel Raffian untuk foto.

"Sorry."

"Yauda gapapa, yok masuk." Kedua nya masuk bis bersama.

Seperti semula, Alexa duduk bersama Nabila dan Rania bersama Nissa.

"Kemana aja lo ran? selama kemah jarang keliatan kayak nya."

"Gue sakit nis, jadi kemah cuma di tenda haha." Jawab nya penuh tawa.

"Eh dasar! enak amat lo" Cibir Nabila ikut campur.

"GAENAK!!! TIAP DETIK PASTI DI TANYA GIMANA KEADAAN NYA.. Blablabla kek orang mau mati aja." Keluh nya dengan nada sebal.

Teman teman nya sontak tertawa mendengar celoteh asal si Rania. Kecuali Alexa.
Alexa masih tenggelam dalam pikiran kacau nya, ia masih menyimpan rasa penasaran yang besar terhadap kejadian yang ia saksikan tadi malam, terlebih Alex dengan santai membawa gadis yang bernama Clarisa ke depan teman teman nya.

~~~~~~~~~

Di sisi lain Alex memperhatikan Alexa yang tenggelam bersama lamunan nya, ia berniat bertanya, namun sayang nya Alexa seperti orang yang tidak ingin di ganggu walau hanya dengan satu pertanyaan singkat.
"Lex, kenapa tuh si Alexa?" Tanya Raffian.

"Gak tahu, dia aneh dari tadi malem." Jelas nya.

"Aneh ke lo doang apa ke semua?"

"Ke gue doang deh kayak nya, soal nya sebelum gue dateng, dia lagi sama Riffat dan Nikko." Jawab nya.

"Yah berarti lo ngelakuin kesalahan mungkin, yang buat dia diem kayak gitu." Ujar Raffian.

Alex berusaha mencerna dalam dalam kalimat yang di ucapkan Raffian, barangkali sahabat nya yang satu ini benar. Karena diantara yang lain Raffian lah satu satu nya yang masih waras. Alias enak di ajak berdiskusi, tidak seperti Nikko dan Riffat yang hidup dalam canda tawa menggelegar mereka.

"Nanti gue coba ngomong sama dia, tapi ini bukan waktu yang tepat. Gue juga cape, mau tidur." Jelas Alex.

Raffian hanya diam, kemudian memilih bersandar di bangku nya dengan kedua telinga yang di tutup earphone, memutar lagu kesukaan nya -Young dumb & broke- salah satu lagu populer yang banyak di gemari anak muda. termasuk Raffian.

Keadaan di dalam mobil bus sudah sepi, Semua siswa memilih untuk tidur walaupun ada sedikit yang bermain ponsel dan berbincang dengan salah satu teman nya. Dan Alexa memilih untuk bersandar di kaca jendela, melihat pemandangan apa saja yang bisa ia lihat.

Bagi Alexa perjalanan pulang ini tidak menyenangkan seperti perjalanan pergi dua hari yang lalu.
Ya, semua seperti membosankan bagi Alexa, selain lelah, Alexa juga menyimpan banyak rasa penasaran terhadap clarisa, gadis yang bersama Alex tadi malam.
Gadis itu terlihat sangat dekat dengan Alex, entah mengapa Alexa merasa kesal melihat nya.

Alex Alexa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang