24. Minggu

3.2K 202 12
                                    

"Sadar atau tidak, sesuatu yang terjadi di kehidupan kita, adalah sesuatu yang kita sepakati sebelum lahir ke bumi."

•••

Pagi di hari minggu memang selalu membosankan bagi seorang gadis seperti Alexa yang tidak mempunyai rutinitas selain berbaring di kamar.

Gadis dengan rambut panjang terurai itu masih berbaring di kasur empuk nya, padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Alexa mengambil napas berat sembari menutup layar laptop nya. Ia membuka gorden jendela nya yang sedari tadi belum tersibak. Ia menatap cahaya matahari sudah kalah dengan awan hitam di atas langit. Hujan akan turun ia rasa.

"Pagi di hari minggu seorang jomblo memang selalu miris. Cuma bisa di kamar bersahabat dengan handphone!" Gerutu Alexa sembari memainkan ponsel nya.

Alexa menelan ludah nya dengan sulit saat melihat notifikasi LINE masuk dari Alex, mantan nya yang masih berputar di pikiran Alexa saat ini. gadis itu memberanikan diri untuk membuka pesan yang dianggap nya sangat horor.

Alex:
Hay mumu, joging yok?

Alexa menatap layar ponsel nya dengan menaikan alis. Joging? jam 10 pagi. Matahari saja sudah nyerah melawan awan hitam. Bagaimana jika saat joging lalu hujan turun? seperti sinema india ala ala itu? sungguh, hidup Alexa tidak sedramatis itu.

Alexa:
Gue mager.

Alex:
ke balkon kamar lo dong.

Alexa membuka lebar kedua mata nya, apa maksud pesan Alex?
Ia memberanikan diri untuk berjalan ke balkon kamar nya, menuruti perkataan Alex. Tidak ada apapun di balkon. Alexa rasa pemuda itu sudah membohongi nya. Alexa membalik arah badan nya, namun terdengar suara seseorang.

"MUMU.... GUE DIBAWAH!!!" Teriak nya.

Alexa segera menoleh ke bawah dan mendapati pemuda dengan bunga di tangan nya. Alexa menatap heran, untuk apa bunga itu? bukan kah Alexa masih hidup? mengapa mesti membawa bunga ke rumah Alexa?

"Ngapain lo?" tanya Alexa sedikit berteriak.

"Kata ayah gue gak baik bicara teriak teriak." Ujar Alex.

Alexa mendengus kesal mengetahui apa maksud Alex. Ya! sudah tentu alex ingin Alexa turun kebawah menemui nya

Alexa sudah berada tepat di depan Alex sekarang, ia memasang wajah datar, meskipun dalam hati nya sudah berdebar.

"Gue mau ngajak lo joging, mau?" tanya Alex.

Alexa tampak berpikir sejenak, "Gak."

"Kenapaa?"

"Gue lagi mager!" Jawab Alexa ketus.

"Ayolah al!"

"Kita udah putus lex! inget! jangan bersikap seolah lo masih ngarep sama gue dan buat gue baper. Ini hati lex bukan mobil-mobilan yang se enak nya lo maju mundurin sesuai remot yang lo kendaliin di tangan lo!" Maki Alexa dengan perasaan hancur.

Alex mematung, tidak bisa berkata apa apa. Yang dikatakan Alexa memang benar. selama ini alex terlalu naif untuk di bilang baik. Lagipula semua kekacauan dan patah hati Alexa adalah akibat ulah Alex.

Alex Alexa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang