"Apa melupakan mu akan semudah mencintaimu?"
°°°
Surat terakhir...
Hey al, siap ketemu? Hehe, semangat untuk ujian terakhirnya!
Oh ya, jangan lupa pesan aku ya!
Hari ini kamu cuma dapet satu surat ya al, sengaja cuma satu lembar karna nanti aku mau ngomong pas kita ketemu aja..
Aku tunggu yaa...
See you next time alexa!
Alexa kembali melipat kertas tersebut seperti semula. Gadis itu menebak-nebak apa yang akan di katakan oleh Alex.
Sepertinya sangat penting sampai-sampai alex minta untuk bertemu, biasanya bertemu ya bertemu saja.
"Ah sudahlah! nanti juga tahu!" Gerutu Alexa dalam hati.
Alexa:
Ran, dimana lo?Rania!:
Bentar lagi otw sekolah.Alexa:
Bareng sih, susul gue ya, gue males bawa mobil nih.Rania!:
Yaudah.Alexa:
Yo thank.Tidak lama gadis itu menunggu, akhirnya mobil biru milik Rania sudah berada di depan rumah nya.
"Bii, alexa pergi ya!"
"Iya dek, semangat ujian terakhirnya!" Ucap bi diah.
"SIAP BI!"
Alexa masuk kedalam mobil rania yang sudah di sambut dengan lagu dj di dalam nya.
Rania memang menyukai lagu dj dari dulu, meskipun begitu bukan berarti Rania tomboy. bahkan Rania bisa di katakan yang paling mengerti modis diantara Alexa dan nabila."Ngapa lo tumbenan mau gue susul?"
"Gapapa, lagi males nyetir aja." Jawab Alexa sedapatnya.
"Biasanya di susul pangeran alex lo itu, kemana dia?" Pertanyaan Rania mengundang kesedihan bagi alexa.
"Gak tau." Jawab alexa dengan cepat.
"Halah nanti putus nangis-nangis, kalo ada masalah itu selesain!"
"Ye siapa juga yang mau dapet masalah! ah lo sahabat gue bukan sih? gak ngerti banget sama gue." Cibir Alexa dengan raut wajah kesal.
"Gue sama piyan sih gak kayak kalian berdua, hubungan lurus aja gak ada masalah. Gue gak ngerti emang hehe."
"Yaudah kalo gak ngerti gausah sok ngasih saran!" Untuk kedua kalinya gadis itu bicara dengan raut wajah kesal nya.
"Biasa aja dong mba! gue turunin tengah jalan lo itu nanti." Ancam Rania.
Alexa mendengus kesal melihat kelakuan sahabat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Teen Fiction10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...