Alexa menyemangati dirinya sendiri. Berkali kali ia menghela napas panjang.
"Ayo lah al, lo pasti bisa. Ini visi misi udah dibuat sebaik mungkin dengan usaha sendiri. Semoga berhasil alexa!!!" Ucap alexa dalam hati.
Setengah jam di habiskan Alexa dengan membaca visi misi nya, ia berlatih agar tidak gugup saat menyampaikan nya di depan calon anggota osis beserta senior nanti saat jam istirahat ke dua berakhir.
"Serius amat mbaa!!" Sindir Riffat.
Alexa memutar bola mata malas, riffat memang selalu muncul dalam situasi tidak tepat. Pemuda gila itu bahkan sudah menghancurkan konsentrasi alexa.
"Pergi aja deh lo!" Cibir Alexa.
Bukan nya pergi, Riffat malah makin mendekat. Sekarang ia berada tepat di depan meja Alexa, berdiri sembari memasang wajah jahil nya, alexa mendongakkan kepala nya ke atas, kemudian dengan cepat menunduk kembali agar Riffat pergi.
"Al, alex dimana ya?" tanya Riffat.
"Dihatii alexa dongg!!" Sahut Nabila yang sedari tadi memerhatikan kedua nya.
"Eh buset sok tau!" Jawab Alexa.
"Kalo masih saling sayang kenapa harus coba melupakan?" Tanya Riffat dengan nada sok bijak nya.
"Udah deh ribet banget hidup lo!" Sindir Alexa.
Nikko dan Raffian memilih untuk diam dan menyimak, sampai akhirnya pak Gito berkunjung ke kelas untuk mengecek keadaan.
"Kok ada sampah di meja kamu Riffat?!" Tanya pak Gito.
"Ngumpulin mantan pak!" Jawab Riffat asal.
Semua murid tertawa mendengar nya termasuk pak Gito.
"Buang itu, emang nya kamu mau tiap hari liat mantan terus? dasar bocah gamon!" ujar pak gito di ikuti suara riuh seisi kelas.
Pak gito yang terbilang sudah tua, tahu-tahu nya bahasa anak jaman sekarang. "gamon." Bahkan Riffat pun melongo mendengar nya. Baru kali ini ia menemui Guru seperti Pak Gito, asik, lucu, pengertian dan tidak seperti guru lain yang ingin di takuti, pak Gito malah ingin menjadi teman bagi murid nya, agar rasa kekeluargaan itu tumbuh dengan sendirinya.
"Yang ikut seleksi osis udah siap?" Tanya pak Gito.
"Siap pak!" Jawab Raffian lantang.
Alexa hanya mengangguk dan tersenyum, begi juga dengan Nissa dan Rania.
Sedangkan Nikko masih asik saja membaca visi misi nya sendiri."Pak seandainya saja jadi osis, saya mau buat acara hebat nanti pak." Ujar Riffat.
Pak Gito menaikkan sedikit alisnya tanda bertanya.
"Saya mau buat lomba lari dari kenyataan." Ujar Riffat.
Seisi kelas langsung tertawa puas.
"DASAR GENERASI CINTA!"
"Gue lari keliling lapangan aja capek! apalagi lari dari kenyataan ya."
"Suka heran sama Riffat yang otak nya setengah!"
Ya begitu lah kira kira komentar teman teman kelas Riffat. Setidaknya suasana menjadi lebih menyenangkan.
"Bagus! kalo bapak jadi kepala sekolah juga, bapak mau guru nya wanita semua! biar bapak semangat kerja nya." Timpal pak Gito.
Suara riuh terdengar kembali, seakan sedang menonton konser.
"PAK GITO BUKAN KALENG KALENG!!" Teriak Nikko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Teen Fiction10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...