"Keberadaan mu itu mengubah segala nya yang ku anggap sudah mati."
Dering ponsel alexa berbunyi dengan nyaring di tambah getaran yang tiada henti membuat gadis itu membuka mata nya dengan berat. Samar-samar Alexa melihat siapa orang di balik kerusuhan dipagi ini, alexa melihat nama Alex terpajang jelas, ternyata panggilan video call dari Alex.
Alexa menggeserkan icon hijau untuk mengangkat video call tersebut.
"Lo masih tidur al?" suara berat Alex terdengar.
Alexa memejamkan mata dan meletakkan ponsel dengan tumpuan bantal. "hmm iya." Sahutnya pelan.
"Bangun yuk, kita solat subuh.." Ujar Alex mengajak.
Alexa hanya diam mendengar dengan mata yang masih saja terpejam.
"Al, gue dibawah.. ayok turun kita solat.." Ujar Alex lagi.
Namun masih saja tidak ada jawaban dari Alexa.
"Alexayangg... bangun dong." Ujar alex untuk yang ke 3 kali nya.
Alexa membuka mata nya sedikit dan tersenyum. "Lo bilang apa tadi? sinyal nya putus putus gak jelas." sahutnya.
"Yaelah giliran dipanggil sayang baruu deh nyaut. Yaudah buruan mandi, gue tunggu di bawah ya, gue di ruang tamu rumah lo." Ujar Alex kemudian mematikan panggilan video nya.
Tak lama menunggu Alexa, akhirnya gadis itu turun dengan mukena yang sudah ia kenakan.
mata nya masih sama, masih tersimpan banyak luka dan bekas tangis nya kemarin. Alex tahu keadaan Alexa saat ini, namun alex juga paham bahwa yang di butuhkan alexa hanya waktu dan seseorang yang mendampingi nya. Sebab itu alex ingin membuat alexa merasa hidupnya masih sama, warna dalam hari nya tidak akan pudar begitu saja."Maaf yaa lama." Ujar Alexa dengan suara khas bangun tidur.
"Yuk, sholat." Ajak Alex kemudian menuju ruang tengah dan menggelar dua sajadah.
Alexa mengikuti saja apa yang di perintah Alex.
Alex tepat berdiri di depan alexa, menjadi imam bagi gadis tersebut.
Sebelum solat di mulai, Alex menoleh ke belakang dan tersenyum."Yang khusyuk yaa, doain bunda.." Ujarnya.
Alexa mengangguk pelan dan tersenyum tipis.
Alex menjadi imam yang baik, solat di laksanakan tepat setelah azan berhenti.
Kedua nya sama sama khusyuk, setelah salam Alex berbalik menoleh alexa.
Alexa menjulurkan tangan nya, tanda ingin bersalaman dengan Alex, dengan senang hati alex menerima nya."Kita doa yaa.. bunda pasti seneng liat lo kayak gini." Ujar Alex.
kedua nya menadahkan tangan dengan kepala yang tertunduk, alex memimpin doa nya saat ini. Alexa memejamkan mata sembari mengucap amin dalam tiap kalimat yang alex lontarkan. Tak terasa air mata yang mengalir begitu saja. Secepat mungkin alexa menyeka nya agar tidak turun.
"Lo gak sekolah?" Tanya Alexa dengan pandangan yg terfokus melipat mukena dan sajadah yang baru ia kenakan.
"Nggak, gue mau temenin lo." Jawab Alex.
Alexa langsung menoleh, "Kenapa?"
"Karna gue sayang lo al. Gue bakal buktiin kalau dunia lo belum sepenuhnya hancur." Jawab Alex dengan suara lembut dan tatapan dalam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alex Alexa [Completed]
Roman pour Adolescents10 Tahun, waktu yang digunakan Alex untuk menjadikan Alexa sebagai temannya. Tapi takdir belum memberi celah, Alexa terus saja menghindar. Permainan waktu berperan keras dalam bersatunya pemuda usil dan gadis cuek ini. Mereka bersatu karena waktu...